"Bumi, ayo duduk di sebeleah Senja" Ujar Miss Nina yang memperhatikan Bumi masih diam
"Baik Miss" Ujar Bumi
Bumi duduk di sebelah Senja, Senja menggeser sedikit duduknya karena tidak enak terlalu dekat dengan Bumi
Senja dan Bumi mendapatkan bimbingan sebelum mengikuti olimpiade nanti
"Miss permisi sebentar ya, ada urusan sama Kepsek" Ujar Miss Nina
"Baik Miss" Ujar Senja dan Bumi, hampir beraamaan
Senja dan Bumi saling pandang karena ucapan yang hampir bersamaan. Manik mata keduanya sempat bertemu beberapa detik sebelum Senja mengalih kan pandangannya kepada Miss Nina
Miss Nina meninggalkan Bumi san Senja untuk belajar bersama, lagi pula dalam olimpiade nanti mereka juga akan bersama
Hanya ada kesunyian di antara keduanya. Baik Senja maupun Bumi tidak ada yang mau membuka obrolan, mereka hanya sibuk memperhatikan kertas,pulpen,dan juga buku tebal di depan mereka
"Lo yang tadi nabrak gua kan?" Ujar Senja masih menatap buku yang ia pegang dengan mimik muka datar
Tanpa mengalihkan pandangannya Bumi menjawab pertanyaan itu. "Bukan gua yang nabrak, tapi lo gak lihat lihat kalau berjalan" Ujar Bumi
Ihh ngeselin banget sih nih cowok. Udah dia nya yang jalan tidak melihat lihat, pas nabrak, malah yang di tabrak yang di salahin" Batin Senja
"Tidak ada gunanya gua ngomong sama lo" Ujar Senja
"Siapa yang nyuruh lo untuk ngomong sama gua? Gak ada! Udah fokus aja sama materi lo" Ujar Bumi
Kembali lagi keheningan yang menemani mereka. Keheningan itu berlanjut sampai Miss Nina kembali
Jam sudah menunjukkan waktu sore, akhirnya Bumi dan Senja selesai mendapatkan pelatihan
"Kalian sudah bisa pulang ya" Ujar Miss Nina
"Baik Miss" Ujar Senja
"Baik Miss" Ujar Bumi
Yang kali ini mereka mengucapkannya tidak bersamaan
Senja berjalan menuju gerbang depan sekolah. Ia akan duduk di halte bis depan sekolahnya
Ia akan menghubungi supir pribadinya, bahwa ia sudah bisa pulang. Sayang, dia lupa bahwa ponsel nya belum di cas dari semalam. Lengkap pula kejadiannya karena Senja lupa untuk membawa Charger
"Arghh sial! Gimana gua pulang cobak" Ujar Senja. "Ya kali gua harus jalan kaki, kan gak lucu"
"Naik taxi kali ya?" Pikirnya
Tiba tiba kilat menyambar di langit, rintikan hujan mulai turun membasahi jalanan
"Harus banget ya hujan sekarang?" Gerutu Senja sendirian
Seseorang memegang pundak kanannya dari belakang, membuat Senja kaget dan hampir memukul wajah orang tersebut
"Hati hati woy" Ujar Bumi
Senja menyingkirkan tangannya dari depan muka Bumi.
"Makannya jangan suka mengagetkan orang lo!" Ujar Senja
"Niat gua baik ya, mau ngajakin lo pulang, tapi kalau lo tidak mau juga tidak masalah sih sebenarnya" Ujar Bumi
Senja menatap lelaki di belakangnya tajam. Hujan juga sih, gimana mau ada taxi, kehidupan jalanan saja sepi begini. Tapi...kalau gua terima Batin Senja masih menimbang nimbang ucapan Bumi yang mungkim mengarah kepada ajakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Cinta [✔]
Teen FictionKalau kalian mau baca, baca nya dari awal okay? Biar tau alurnya. Kalau udah baca jangan lupa voet!! Sebuah kisah cinta anak sekolah. Basmalah sebagai Senja, dan Raden Rakha sebagai Bumi. Tidak ada konflik yang dalam dan besar. Konflik hanya sebaga...