Rencana

804 133 7
                                    

46 : Kimberly sudah kembali untuk menyelesaikan tugasnya

Kim masih berada di markas untuk beberapa hari ini. Dia masih mempersiapkan kejutan dan pesta untuk Bunda nya yang akan segera berulang tahun.

Merasa bosan hanya duduk duduk di kamarnya, Kim memutuskan untuk menonton film di ruang tengah markas kakaknya.

Tidak banyak yang masih di markas, hanya mereka yang tinggal-lah yang masih terjaga untuk sekedar bermain game di lantai 2.

Suara pintu terbuka namun Kim masih fokus kepada tontonannya. Matanya sama sekali tak melirik sekeliling.

Lampu tiba-tiba di nyalakan membuat Kim berteriak. "AAAAAAAA BUNDAAA AYAHHHHH".

"Heh buset! Gak usah teriak juga" Ujar Alham menepuk pundak Kim.

"Ya allah Bang Alham, jantung guaa. Bisa gak sih salam dulu pas masuk, gak usah langsung nyalain lampu, kaget tau gak!" Kesal Kim.

"Lo nya aja yang terlalu fokus. Gua udah panggil beberapa kali tapi lo nya enggak nyahut ya udah gua nyalain lampunya, gelap tau" Ujar Alham kemudian duduk di sofa yang lainnya.

"Masa sih kok gua gak dengar ya?" Ujar Kim menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Makanya jangan fokus amat" Ujar Alham sambil mengambil beberapa remah keripik yang ada di dalam toples.

"Heh!"

Suara itu kembali membuat Kim terkejut, bukan cuma Kim, Alham juga terkejut.

"Astagfirullah dua kali gua di kagetin" Kim sudah sangat kesal.

"Anjir, benar kata Kim. Jantung gua kayak mau lompat" Ujar Alham sambil mengelus dadanya.

"Makannya ngapain lo berduaan aja" Ujar Darren.

"Tau tuh, nanti gua aduin Raya baru tau rasa" Ancam Betrand.

"Sudzon aja lo! Gua baru sampek!" Alham dengan suara yang ngegas.

Sebuah tangan menyentuh pundak Alham yang membuat laki-laki itu terperanjat untuk ke dua kalinya.

"AAAA MAMAH AMPUN, GUA BELUM NIKAHHHH"

"Eh si anjir, ngomonginnya nikah nikahan" kekeh Bumi lalu duduk di samping Kimberly.

"Bisa gak sih kalian semua gak usah ngagetin, gua keganggu teros" Ujar Kim.

"Siapa suruh begadang!? Besok sekolah sana masuk kamar tidur!" Titah Bumi.

Kim mematikan TV nya tapi tidak serta merta pergi dari ruangan. Lebih baik dia di sini saja dulu.

"Muka lo kenapa Bang? Diplester segala? Luka?" Tanya Kim.

"Iya, tadi gua sama Senja mau di rampok" Ujar Bumi.

"Terus lo kalahin?" Tanya Alham.

"Iya, awalnya gua mau di serang pakai balok tapi Senja berhasil menangkis nya" Tutur Bumi.

"SENJA?" Kompak anggota inti yang berada di ruangan.

"Bisa diam gak!?" Sarkas Kim dan Bumi.

"Adek kakak sama aja" Cibir Darren.

"Kok Senja?" Tanya Alham

"Senja bisa bela diri" Sahut Kim.

"Kok lo tahu?" Tanya Betrand.

Senyum miring terlukis di wajah Kim. "Apa sih yang gua gak tau?" Remeh nya sambil mengibaskan rambut nya yang di kuncir kuda.

"Senja hebat juga ya" Celetuk Darren.

Lentera Cinta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang