(Katanya) Hutang

838 117 0
                                    

11 :  Apa dia tahu?

Senja berjalan di koridor dengan wajah tertekuk, dia masih tidak ikhlas untuk di jodohkan

Memangnya ada ya keluarga yang masih menjodohkan anaknya? Apakah mereka tidak mau membiarkan sang anak bertemu dengan cintanya sendiri?

Bagaimana jika calon nya tidak baik? Bagaimana kalau keluarga nya tidak suka denganku? Memangnya mereka mengizinkan aku untuk mengejar cita cita ku, kalau aku menikah setelah lulus nanti?

Masih banyak pertanyaan yang membuat kepala Senja terasa berat. Rasanya untuk ber sekolah saja dia tidak bersemangat hari ini, tidak seperti biasanya yang ia selalu mempunyai semangat yang menggebu gebu, hari ini semangat itu lenyap entah kemana

Sampai di dalam kelas, Senja tanpa basa basi langsung mendudukkan bokongnya di kursi tempat duduknya. Kia seperti nya belum datang, karena tas anak itu tidak ada di samping nya

Senja memutuskan untuk memainkan handphone milik nya sebentar, karena setelah Kia datang pasti anak itu tidak akan membuat hidupnya tentram

"Sanjuuu" Teriakan Kia membuat atensi seluruh makhluk yang ada di kelas menatapnya

Kia datang menghampiri Senja, dan duduk di sebelah gadis itu. "Kok suram banget hari ini? Perasaan tidak mendung deh diluar" Ujar Kia melirik sahabat yang tengah memainkan HP di sampingnya

Senja menatap sebentar ke arah Kia, kemudian merubah pandangnya kembali menatap layar handphone

"Senja, lo kok cemberut aja sih" Ujar Kia menggoyangkan sedikit bahunya

"Lagi malas untuk banyak bicara" Ujar Senja

"Oke malas bicaea boleh, tapi malas belajar tidak boleh. Ingat, lo yang bakal ngikutin olimpiade lho nanti, dan nama sekolah ada di tangan lo" Ujar Kia sambil mengambil tangan Senja

Senja terdiam, memang benar seharusnya ia lebih giat belajar. Bukannya malah ber leha leha seperti ini. Olimpiade akan di laksanakan di bulan maret, sebelum itu Februari nanti adalah HUT sekolah, sudah pasti akan ada banyak kegiatan yang akan menunggu, latihan dari akhir februari sampai awal maret tidak akan cukup, seharusnya ia giatkan belajar mandiri lebih dulu

"Lo benar Kia, gua terlalu ambil pusing soal perjodohan" Ujar Senja menatap lurus ke depan

"Udah, itu tidak usah lo pikirkan. Lagi pula kan lo baru mau bertungan. Jadi tidak jadi nya menikah itu kita tidak tau, itu masalah belakangan. Sekarang lo fokus aja sama pelajaran" Senja tersenyum mendengar penuturan teman sebangkunya ini

"Iiiiihhhh Kiaaa, sejak kapan lo jadi bijak gini?" Ujar Senja sembari merangkul pundak Kia

"Gua udah bijak dari lahir kali, lo aja yang tidak pernah meyadari nya" Ujar Kia yang membuat Senja dan Kia tertawa di pagi itu

@bara.lvly16

Waktu istirahat telah tiba, kini saat nya para siswa mengistirahatkan otak nya yang sudah terkuras untuk jam pelajaran pertama

"Senja, kantin gak?" Tanya Kia kepada Senja yang sedang merapikan buku yang sudah selesai mata pelajarannya

"Emm....boleh deh. Tapi tunggu gua selesai ngerapiin buku ini dulu" Tawar Senja

"Okee, cepetan gih. Perut gua sudah meronta ronta minta di isi ulang" Ujar Kia sambil memegang perutnya yang terus berbunyi

"Iya nih udah selesai" Ujar Senja sambil berjalan ke arah Kia di depan pintu masuk kelas

"Yuk lah, gass" Ujar Kia sambil merangkul bahu Senja yang memang jauh lebih tinggi darinya

Mereka berjalan menuju kantin sambil melemparkan candaan nya satu sama lain

Lentera Cinta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang