50 : Hari yang special bersama orang orang yang special juga.
Hari ini pukul 11.00. Semua sudah berkumpul di taman dengan beberapa orang untuk keperluan kejutan ini.
Kejutan ini akan menjadi pesta ulang tahun terindah untuk Bunda Kiara karena akan dihadiri oleh orang-orang yang special baginya.
"Semua sudah di persiapkan bukan?" Senja membaca semua list yang harus dilakukan saat ini.
"Sudah Kak. Cuma cake belum di antar" Ucap Kim.
"Coba hubungi Kak Sonia" Senja menyarankan hal itu kepada Kim.
Semua berjalan dengan lancar, persiapah sudah sip. Kini semua sudah berkumpul dengan hadiah mereka masing-masing.
Tinggal menunggu Kiara dan Bumi yang belum datang. "Okey, semua bersiap di posisi ok. Bumi dan Bunda sebentar lagi akan datang" Seru Senja.
Semua bergegas menuju tempat persembunyian nya masing-masing.
Di rumah Bumi
"Bunda udah belum? Nanti kita telat!" Teriak Bumi dari bawah tapi masih dengan nada sopan santun.
"Iya bentar"
Tidak berapa lama Kiara turun dengan gaun cantik yang ia kenakan dengan tas yang ia bawa untuk menyimpan ponsel dan barang lain yang ia bawa.
"Memangnya jam berapa Sophia mengundang kita?"
"Jam 7"
Benar, Bumi memakai alasan bahwa Sophia, Mami Senja mengundang Kiara dan dirinya untuk makan malam bersama. Dion tidak ikut dengan mereka karena sedang rapat, padahal sebenarnya ia juga sedang menyiapkan kejutan untuk Kiara.
Bahkan saking sibuknya dengan kegiatan dirinya dengan pekerjaaan. Kiara tidak mengingat bahwa sekarang adalah hari kelahirannya. Bumi saja sampai bingung kepada Bunda nya ini. Tapi tidak apa, maah lebih mudah memberi nya surprise ini.
"Ya udah yuk berangkat"
Bumi dan Kiara bergerak keluar rumah. Bukan Bumi yang menyupir, karena dia telah membuat kejutan nanti nya di taman untuk sosok Ibu nya itu.
Saat perjalanan Bumi selalu bertukar komunikasi dengan teman teman dan keluarga nya yang sudah berada di tempat itu.
Hanya butuh sebentar waktu untuk sampao di taman yang di maksud. "Stop Mang" Titah Bumi kepada supirnya.
"Kenapa Bumi?" Tanya Kiara saat mereka berhenti di samping taman komplek yang terlihat sepi dan gelap.
"Hm Bun. Kita turun dulu ya, Bumi mau ketemu temen bentar" Ucap Bumi.
"Ngapain?"
"Bentar aja bund, turun dulu yuk"
Akhirnya Kiara turun dengan Bumi. Tumben taman yang biasanya ramai menjadi sepi bahkan gelap gulita seperti ini.
"Bumi kita ngapain kesini?" Kiara melihat ke samping dimana sudah tidak ada putranya di sampingnya.
"Lho Bum...i" Kiara berbalik ke belakang ternyata mobil dan supirnya juga tidak ada.
"Ini gimana sih? Masa aku ditinggalin disini?" Bingung Kiara.
Ting!
Ada notifikasi masuk. Kiara membuka ponselnya untuk melihat pesan itu.
Senja
Bunda jalan lurus ya, ikutin petunjuk yang ada di kaki bunda
"Kaki?" Kiara mengubah pandangnya ke sepatunya. Di mana sudah ada sebuah kertas di sampingnya. Dengan cepat Kiara mengambil kertas tersebut dan membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Cinta [✔]
Fiksi RemajaKalau kalian mau baca, baca nya dari awal okay? Biar tau alurnya. Kalau udah baca jangan lupa voet!! Sebuah kisah cinta anak sekolah. Basmalah sebagai Senja, dan Raden Rakha sebagai Bumi. Tidak ada konflik yang dalam dan besar. Konflik hanya sebaga...