Kamu Di Mana, Sayang?

1.1K 151 20
                                    

48 : Jika aku tidak bisa menyelamatkanmu, maka aku tidak akam bisa memaafkan diriku sendiri --- Bumi

Brakk

Pintu depan markas di buka dengan kasar, menampakkan seorang laki laki dengan wajah nya yang sudah merah padam.

"Dimana Kiesha!"

Kiesha yang awalnya berdiam diri di dapur segera berlari menuju suara. "Kenapa Bumi?" Tanya nya dengan panik.

Bumi dengan wajah merah. Dadanya naik turun menahan amarah nya menemui Kiesha dengan tangan terkepal yang sudah siap membogem wajah itu.

Bugh!

Kiesha terhuyung ke belakang akibat pukulan yang cukup keras yang di layangkan oleh Bumi kepadanya.

"Gak becus! Gua suruh lo buat jagain Senja. Kemana loo!" Bentak Bumi.

Teman temannya yang lain yang sedang berada di markas segera menahan Bumi yang ingin menonjok Kiesha kembali.

"Tahan Bum, bicarain baik-baik jangan pakai kekerasan!" Halang Betrand. Bumi tidak mendengarkan ucapan sepupunya ia terus memberontak dari tahanan teman temannya.

"Lepasin gua!" Bumi tetap memberontak. "Bang Bumi jangan pakai kekerasan! Kalau pakai kekerasan, masalah apapun gak akan ada yang beres!" Lerai Kim yang datang dari belakang Bumi.

"Ini kenapa sih!" Heran Alham dengan suasana yang mengeruh. Kim membuka ponsel milik Bumi dan memperlihatkan sebuah nomor di layar ponsel tersebut.

+6288*********

Hallo tuan Fasya, gadis kesayangan lo ada di tangan gua

Send pict (anggap aja dia ngirim foto Senja sedang terikat)

"Apa! Kok bisa Senja tertangkap!" Emosi Kiesha.

"Harusnya gua yang tanya sama lo! Kemana lo, gua percayakan keamanan Senja sama lo saat gua gakada!" Bentak Bumi.

Flashback on

Bumi dan Kim saat ini tengah berbelanja di Mall untuk keperluan pesta ulang tahun Kiara.

Kenapa Bumi membiarkan Senja pulang sendiri? Itu karena Senja yang memintanya dan kebetulan Bumi juga harus menemani Kim untuk berbelanja.

"Udah sore kak, pulang yuk" Ajak Kim kepada Bumi.

"Bentat, gua kabarin Senja dulu" Ujar Bumui mengambil ponsel nya yang ia taruh di dalam saku celana nya. Bumi mencoba menghubungi nomor itu tapi tidak ada jawaban.

"Kenapa?" Tanya Kim melihat wajah khawatir kakaknya. "Senja gak ngangkat telepon gua" Sahut Bumi.

"Ya elah bang kirain apaan, maybe dia lagi sibuk makannya gak pegang HP" Ujar Kim. "Bisa jadi sih"

"Udah yuk pulang dulu, nanti coba hubungib lagi" Ujar Kim yang di angguki oleh Bumi.

Bumi dan Kimberly kembali ke parkiran untuk mengambil mobil mereka.

Drtt drttt

Getaran di ponsel Bumi membuat nya mengurungkan niat untuk menancap gas mobilnya.

'Raya' Batin Bumi.

"Siapa bang?" Tanya Kim.

"Wait Kim, Raya telepon" Ujar Bumi yang diangguki oleh Kim.

"Hallo, kenapa Ray?"

"....."

"Kak Senja kan di jemput sama supir katanya"

Lentera Cinta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang