32 : Menikmati hari...
Seperti yang telah Bumi katakan tadi kepada Senja. Bumi dan Senja tidak langsung pulang karena mengawas anak anak yang menjalankan hukumannya hari ini.
Hukumannya tidak lama juga karena anak anak yang di hukum juga kerjanya cepat. Maybe biar cepat pulang. Baguslah, mereka lebih cepat, Bumi juga bisa pulang lebih cepat hari ini.
"Udah selesai Bum, gua pulang duluan ya" Pamit Senja kepada Bumi.
"Wait, gua ambil tas bentar" Ucap Bumi kepada Senja dan berlari ke arah ruang kelas.
Senja menggerutu di tempatnya. 'Padahal gua udah lapas' Batin nya.
Mungkin Senja tidak akan menunggu Bumi karena seperti yang dia bilang tadi, dia lapar.
Tapi seperti nya iya, dia menunggu Bumi. Dapat Bumi lihat pas Bumi sudah balik dari kelas.
"Kenapa?" Tanya Senja kepada Bumi.
"Kenapa apanya?" Tanya Bumi, karena dia tidak mengerti arah pertanyaan nya ke mana.
"Kenapa lo suruh gua nunggu lo? Ada urusan?" Tanya Senja kepada Bumi dengam muka kesal.
"Mukanya jangan kayak gitu" Ujar Bumi menoel pipi chubby milik Senja.
"Ih Apaansih" Geli Senja sambil mengusap pipinya.
"Gua antar lo pulang saja ya. Lagi pula urusan disini juga sudah selesai" Ujar Bumi ingin mengantarkan Bumi pulang.
Kenapa Bumi mengatakan seperti demikian, padahal biasanya dia berangkat bersama Senja setiap harinya?
Itu karena tadi pagi Bumi harus berangkat lebih pagi. Karena hal itu juga Senja di antar oleh supirnya ke sekolah.
Senja nampak berfikir dengan tawaran Bumi. Selang beberapa detik Senja menganggukkan kepalaya untuk menerima ajakan Bumi.
Tanpa menjawab apa apa lagi. Bumi menarik tangan Senja menuju ke arah parkiran motor.
Author udah pernah bilang belum sih kalau parkiran di sini ada 2? Kalau belum, sekarang author jelasin. Jadi parkiran di SMA Andromeda ini ada dua. 1 parkiran khusus mobil, dan satunya lagi khusus motor.
Senja tidak menolak dengan perlakuan Bumi kepadanya. Dia hanya mengikuti langkah Bumi agar cepat sampai di rumah
"Mampir makan bentar ya" Beritahu Bumi kepada Senja. Senja hanya menganggukan kepala nya karena memang dia sendiri juga lapar
Senja menaiki motor Bumi yang sudah siap melaju. Tangannya melingkar di perut Bumi.
Setelah dirasa Senja naik, Bumi kemudian melajukan motornya menembus padatnya lalu lintas kota Jakarta.
"Lo mau makan apa?" Teriak Bumi karena dirinya memakai helm. Dirinya berteriak juga supaya Senja dapat mendengar ucapannya.
"Serah apa aja boleh" Sahut Senja. Bumi yang mendapatkan jawaban seperti itu nampak berfikir.
"Ketoprak mau?" Tanya Bumi setelah berhenti karena rambu lalu lintas di depannya menunjukkan warna merah.
"Serah aja, yang penting lapar gua ilang" Ujar Senja. Bumi tidak menjawab nya lagi dan langsung melajukan motornya karena lampu sudah menunjukkan warna hijau.
Bumi menelisik setiap arah mencari pedagang yang sudah buka jam segini.
Matanya berhenti kepada warung pinggir jalan, Bumi menepikan motornya dan memarkirkan nya di pinggir jalan.
"Tidak apa apa bukan kalau makan di sini?" Tanya Bumi kepada Senja, takutnya gadis itu tidak biasa makan di tempat seperti ini.
Mata Senja berbinar melihat tempat ini. "Gak apa apa banget malahan. Udah lama gua gak ke sini" Lirih Senja kemudian turun dari motor Bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Cinta [✔]
Teen FictionKalau kalian mau baca, baca nya dari awal okay? Biar tau alurnya. Kalau udah baca jangan lupa voet!! Sebuah kisah cinta anak sekolah. Basmalah sebagai Senja, dan Raden Rakha sebagai Bumi. Tidak ada konflik yang dalam dan besar. Konflik hanya sebaga...