15 : Mau tidak mau..
Tapi tunggu, seperti nya suara itu sangat tidak asing di telinga Senja. Kursi dipindahkan, lelaki tadi duduk di samping Senja
Yap, benar dugaan Senja. Ingin sekali rasanya Senja berlari atau berteriak saat menemukan siapa yang duduk di sampingnya
'Tuhan, bolehkah engaku mengubah orang di samping ku?" Batin Senja
"Bumi, kamu pasti sudah kenal bukan dengan Senja?" Tanya Nenek kepada Bumi yang diangguki oleh Bumi
Senja masih tidak bergeming di tempat, dia masih terus berharap bahwa yang duduk di samping nya kini bukan lah Bumi. Tolong Batin Senja meminta tolong
"Senja, bagaimana apakah kamu terkejut?" Tanya Nenek yang membuat lamunan Senja buyar
"Hah, e i-iya Nek. Sangat terkejut" Ujar Senja sambil senyum kikkuk
Setelah kedatangan Bumi, perbincangan kembali di lanjutkan dengan banyak topik, salah satu nya acara pentungan keduanya
"Jadi bagaimana kalau kita adakan acara pertungannya tiga hari lagi, mumpung siswa siswa saat itu libur karena sedang tanggal merah juga" Ujar Nenek
"Boleh, Tan" Ujar Gabriel
"Harus secepat itu, Nek?" Tanya Bumi yang di angguki semuanya kecuali Senja, dan Raya
Senja dan Bumi membuang napas panjang. Karena mereka sudah menerima perjodohan ini, memang lebih baik mereka mendengarkan keluarga mereka. Percuma juga jika menolaknya pasti tidak ada yang setuju
"Nanti acara akan dilaksanakan di mana Bu? Tanya Dion
"Mungkin kita akan booking hotel untuk acara tersebut" Ujar Nenek Ranti
Semua mengangguk setuju, lebih baik memang jika di laksanakan di hotel saja
"Jika kalian nanti di sekolah ingin merahasiakan dulu status kalian tidak masalah, yang penting hubungan kalian baik baik saja. Besar harapanku dan semua anggota keluarga, kalian berdua bisa membina rumah tangga nantinya dan untuk sekarang, kalian pikirkan pendidikan dulu sambil saling mengenal dan dekat" Ujar Kakek Bimo
"Tapi untuk status kalian lebih baik jangan di rahasiakan, biarlah semua mengetahui nya. Toh kalian masih akan menikah nanti, kali ini baru akan di adakan pertunangan saja" Timpal Nenek Ranti
"Boleh saja, Nek" Ujar Bumi. Senja menatap Bumi, dia terlihat santai dan biasa saja. Karena Bumi tidak masalah jika status mereka di publish maka Senja juga akan setuju
"Iya Nek, tidak masalah" Ujar Senja
"Baiklah, kalau begitu bisa saja kita mengundang teman sekolah kalian untuk pertunangan ini" Ujar Dion
Senja membelalakan matanya. Serius? Pikirnya
Bagaimana jika hubungannya batal di tengah jalan? Apa tidak akan malu jika mereka tidak dapat melanjutkan hubungan ini nanti?
"Tidak masalah Yah, tapi aku atau Senja tidak akan membagikan undangan itu. Kalian saja yang menyebarkan nya" Ujar Bumi
"Tentu, tidak masalah" Ujar Dion
"Kalau begitu untuk Hotel, dan makanan. Biarkan orang tua yang mengurus" Ujar Kiara
"Dan untuk Busana dan Dekor, silahkan kalian berdua yang memilih. Ini adalah acara kalian" Lanjut Sophia
Bumi dan Senja mengangguk, tidak masalah pikir mereka
"Untuk cincin bagaimana? Apakah mereka juga yang akan memilih atau para orang tua?" Tanya Gabriel
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Cinta [✔]
Teen FictionKalau kalian mau baca, baca nya dari awal okay? Biar tau alurnya. Kalau udah baca jangan lupa voet!! Sebuah kisah cinta anak sekolah. Basmalah sebagai Senja, dan Raden Rakha sebagai Bumi. Tidak ada konflik yang dalam dan besar. Konflik hanya sebaga...