49 : Kebencian di balik Osbesi
Gadis itu hendak membawa Senja pergi dari gudang tapi berhasil di cegat oleh Darren dan Alham.
"Lo mau bawa Senja kemana!" Bentak Alham.
"Lepasin dia!" Imbuh Darren.
"Gak! Gua gak bokeh ketangkap, rencana gua hampir berhasil" Teriak nya.
Senja yang sedari tadi diseret mulai membuka indera pengilhatannya. Tubuhnya di cekal oleh seseorang membuat pergerakannya terbatas.
"Lepasin gua!" Senja berontak dari gadis itu. "Diam! Lo gak bakalan selamat!" Bentak Gadis bertopeng itu.
"Berhenti! Anda kami tangkap atas dugaan penculikan, serahkah diri anda!" Polisi datang dengan membawa pistol di tangannya membuat sang gadis melepaskan Senja dan mundur beberapa langkah.
Senja berhasil terbebas dari cengkraman gadis itu. Tapi gadis itu kabur ke belakang. Baru beberapa langkah ia berlari sudah menabrak tubuh seseorang yang membuatnya terjatuh.
"Mau kemana lo! Sudah berani culik Senja tapi mau kabur? Jangan harap!" Sarkas Bumi.
"Gak, jangan mendekat atau pistol ini akan gua tembakkan ke arah lo" Ancam gadis itu memegang sesuatu di balik bajunya.
Semua diam di tempat, tidak ada yang berani bergerak. Setelah dirasa semua sudah diam, gadis bertopeng itu perlahan lahan kabur dari tempat itu.
"Dia tidak membawa senjata" Teriak Bumi membuat semua anggota dan polisi yang berada di sana bergerak mengejar gadis itu. Sementara Bumi menghampiri Senja yang sudah terduduk di tanah dengan tangan terikat.
"Senjaa, senja kamu gak papa, ada yang luka? Mana yang sakit?" Bumi menghampiri Senja dan langsung memeluknya.
"Gua gak apa apa kok Bumi, cuma tangan gua masih ke ikat, tolongin bukain dong malah di peluk" Gerutu Senja.
Bumi menoel pipi Senja, "Keadaan kayak gini masih bisa ya menggerutu" Ledek Bumi sambil membukakan ikatan di tangan Senja.
"Tapi beneran sakit kok" Ujar Senja memperlihatkan banyak luka goresan di tubuhnya.
"Okey, kita obatin yuk" Bumi berdiri dan membantu Senja juga untuk berdiri.
"Kayaknya gadis itu berhasil kabur ya?" Senja menatap Bumi. Bumi menggeleng kan kepala nya. "Gak akan bisa kabur dia" Sahut Bumi.
"Lihat dulu yuk, kita ikuti yang lainnya" Ajak Senja. "No no kamu baru ditemukan, aku gak mau kamu hilang lagi" Bantah Bumi.
"Gak akan Bumi, siapa sih yang mau nyentuh aku kalau ada kamu disisi aku" Ujar Senja dengan puppy eyes nya.
"Sekalian cari tau apa motif dia" Ucap Bumi. Senja menundukkan kepalanya, ada hal yang belum ia katakan kepada Bumi.
"Bumi" Lirih Senja memanggil Bumi yang sedang berdiri menatap nya. "Kenapa hmm?" Sahut Bumi dengan lembut.
"Aku perlu bilang sesuatu sama kamu" Ujar Senja tetap menundukkan kepalanya.
Bumi menatap Senja heran. Dinaikkan dagu gadis itu agar menatap Bumi. "Kasih tau apa? Ayo cerita" Ujar Bumi dengan senyumnya.
Senja mengedarkan pandangannya ke arah lain. "Kamu tau, aku sama Ilham dulu pernah teman baik" Kata kata itu mampu membuat Bumi terkejut tapi ia mencoba tetap tenang.
"Terus?" Tanya Bumi kembali.
"Hubungan pertemanan kami rusak, gara gara dia punya perasaan lebih selain sahabat sama aku. Tapi aku gak mau membuat status persahabatan kami menjadi kekasih" Ujar Senja yang sudah menundukkan kepalanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Cinta [✔]
Novela JuvenilKalau kalian mau baca, baca nya dari awal okay? Biar tau alurnya. Kalau udah baca jangan lupa voet!! Sebuah kisah cinta anak sekolah. Basmalah sebagai Senja, dan Raden Rakha sebagai Bumi. Tidak ada konflik yang dalam dan besar. Konflik hanya sebaga...