Frontal Sekali

851 122 2
                                    

35 : Pak wakil resmi nih yaa..

Sepanjang perjalanan baik Bumi maupun Senja tidak ada yang membuka obrolan apapun.

Sampai akhirnya mobil mewah milik Bumi memasuki pekarangan rumah milik Senja dan keluarga.

"Makasih" Singkat Senja saat sudah turun dari mobil. Bumi hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Kemudian menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Senja.

Senja berdiri sejenak sambil memandangi kepergian Bumi. Baru akan melangkah Senja teringat sesuatu.

"Ya ampun, tolol banget sih gua. Lupa lagi nanyain maksudnya buat ke markas" Monolog Senja di depan rumahnya.

"Lagian gimana mau nanya, orang dia nya ngeselin sih" Gerutu Senja dengan menghentak hentakkan kakinya.

"Lo ngapain kak, kayak orang gila di sana" Raya menegur Senja yang berbicara sendiri sambil menghentak hentakkan kakinya.

"Gak" Sarkas Senja kemudian melenggang masuk ke dalam rumah menabrak Raya.

"Buset kayaknya lagi marahan ya?" Monolog Raya sambil memakan keripik di dalam toples yang ia bawa.

"Cepet siap siap, kita ke markas sekarang" Teriak Senja saat sudah di ujung tangga.

Mata Raya membesar saking senang nya Raya sampai melompat lompat kegirangan. "Yesssss"

"Cepet, kalau gak gua tinggal lo" Teriak Senja.

Raya menormalkan gerak gerik nya dan mulai mengatur nafas. Setelah di rasa cukup tenang Raya kemudian berlari ke kamarnya.

*

"Mih, Raya sama Kakak ijin keluar ya" Panggil Raya keseliling rumah dengan teriakan nya.

"Iyaa" Sahut Sophia dari dapur.

"Pulang nya jangan malam malam yaa, ingat besok kalian sekolah lho" Lanjutnya.

"Besok libur Mih" Teriak Senja.

"Tetap saja, nanti kalau kalian mengantuk di jalan bagimana?" Sophia keluar dari dapur dengan segelas air putih di tangannya.

"Iya iya mami ku syanggg" Gemas Senja.

"Iwh, sejak kapan lo kayak gitu kak?" Raya merasa geli dengan perkataan Senja.

"Sudah, sudah. Kalian jadi berangkat gak sih?" Geram Sophia melihat kedua putrinya.

"Mami ngusir kita?" Raya menampakkan wajah puppy eye.

Sophia mengedikkan bahunya dengan senyum yang mengembang.

"Udahlah, Kakak pergi ya Mih" Senja memajukan tubuhnya untuk mencium punggung tangan Sophia.

"Iya, hati hati" Senja berlalu dari hadapan Sophia dan Raya.

"Eh tunggu kak" Teriak Raya kemudian mencium punggung tangan Sophia dengan cepat dan berlalu pergi.

*

Senja membawa mobil nya untuk malam ini. Karena mungkin mereka akan sampai malam, agar tidak kedinginan lebih baik Senja membawa mobil.

Jarang ia mengendarai kendaraan sendiri karena lebih sering di jemput oleh tunangannya atau di antar oleh supirnya.

"Kak!" Panggil Raya dengan nada yang agak sedikit keras yang membuat pendengaran Senja sakit.

"Kalau ngomong bisa gak sih santai dikit" Senja mengucapkan nya dengan nada yang di tekan.

Raya menyengir menunjukkan deretan gigi rapi nya dengan mengangkat tangannya membentuk huruf V.

Lentera Cinta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang