18 : Belajar Mencintai..
Setelah selesai dengan drama per ci1ncinan, kini Senja dan Bumi memutuskan untuk tidak langsung pulang.
Mereka memutuskan untuk pergi ke danau, hanya untuk sekedar menenangkan pikiran.
Semua sangat mendadak, bagaimana tidak? Pertemuan, persiapan, beli cincin, dan 2 hari lagi mereka bertunangan. Untung saja tidak langsung menikah
Damai. Itu lah yang di rasakan mereka di bibir danau, melihat pemandangan danau yang jernih dengan langit jingga, membuat siapa saja yang berada di sana akan betah
"Senja" Panggil Bumi
Senja melihat wajah lelaki di sampingnya yang sedang memejamkan matanya. "Kenapa?" Tanya Senja kemudian kembali mengarahkan pandang nya ke depan
"Kalau boleh tau, lo terima perjodohan kita, ikhlas gak?" Tanya Bumi
"Ikhlas tidak ikhlas harus ikhlas" Jawab Senja yang di angguki oleh Bumi
"Nanti kalau kita sudah bertunangan, kita harus janji buat jaga hati. Bukan apa, memang kita belum punya rasa satu sama lain. Tetapi kita sudah diikat oleh hubungan yang membuat kita harus terus bersama" Ujar Bumi
"Lo benar" Jawab Senja
'Mau bagaimana pun, setelah bertunangan dan sebelum menikah gua harus belajar mencintai lo Bumi.' Batin Senja
'Gua harap lo bisa mencintai gua Nja, gua emang udah ada rasa sama lo. Bahkan sebelum kita di jodohkan.' Batin Bumi
Bumi bangkit dari duduk nya. "Nja, kita pulang yuk, Nenek nyariin katanya WO udah datang. Kita tinggal pilih baju sama dekor saja" Ujar Bumi
Senja ikut bangkit dari duduknya. "Ya udah ayo" Ajak Senja
Bumi menggenggam tangan Senja. Membuat Jantung Senja berdesakkan napas nya serasa berhenti, tidak sekali ini Bumi menggenggam tangannya
Tetapi setelah pembicaraan tadi, hati nya mulai terbuka untuk Bumi. Senja harap dia bisa mencintai laki laki yang akan segera menjadi tunangan nya ini
Bumi mengajak Senja menuju parkiran, mereka akan segera pulang ke rumah Bumi guna mengurus acara pertunangan nya 2 hari lagi
@bara.lvly16
18 : Cinta Pertama
Setelah sampai di kediaman Bumi, Senja dan Bumi segera menyelesaikan urusan mereka.
"Bunga nya mawar putih gimana Nja?" Tanya Bumi
"Iya, bagus kok" Jawab Senja
"Sudah semua ya kak" Ujar Bumi
"Baik Mas. Terima kasih banyak, kalau begitu kami permisi" Ujar 2 orang WO
"Baik, Mbak silahkan antar mereka ke depan ya" Ujar Bumi kepada salah satu asisten rumah tangga di rumahnya
"Baik, den. Mari saya antarkan" Ujar ART tersebut mengantarkan mereka untuk keluar
Bumi merebahkan diri nya di sofa. Rasa nya lelah sekali seharian dia melakukan kegiatan
"Bumi, anterin gua pulang yok. Udah malam" Ajak Senja
Bumi membuka matanya, kemudian membenarkan posisi duduknya. Dia melihat jam yang melingkar di tangan nya Pukul 09.00 PM
"Masih sore" Celetuk Bumi
"Pala lo sore, udah malam ini. Besok juga ada pemilihan Ketos" Ujar Senja
Bumi hampir lupa dengan kegiatan tersebut. Jika Senja tidak mengungkit nya mungkin sampai besok Bumi akan lupa
"Ya udah lo tunggu sini bentar, gua mau pamit sama nenek" Ujar Bumi yang di angguki oleh Senja
Setelah berpamitan kepada Nenek, Bumi mengantarkan Senja pulang dengan mobilnya.
Jika memakai motor takut nya mereka masuk angin dan sakit. 2 hari lagi adalah acara pertunangan mereka
"Bumi" Panggil Senja
Bumi melihat sekilas wajah calon tunangan nya yang sedang duduk di kursi samping nya
"Kenapa, Nja?" Tanya Bumi
"Lo udah punya pacar?" Tanya Senja
"Belum, kan gua udah punya calon tunangan" Sahut Bumi
"Lo gak pernah cinta sama seseorang gitu?" Tanya Senja
Bumi menggelengkan kepala nya pelan. "Belum pernah, dan kalau gua udah cinta 100 persen sama lo, itu artinya lo cinta pertama gua" Ujar Bumi
"Lo sendiri, punya cinta pertama?" Tanya Bumi
"Cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya" Ujar Senja dengan senyuman
"Berarti kalau nanti lo bisa cinta sama gua, gua cinta lo yang ke berapa?" Tanya Bumi
"Berapa ya?" Tanya Senja seolah olah berhitung dengan jari nya
"Lupakan dulu soal itu, lo bilang tadi kalau udah 100 persen cinta sama gua. Emang nya sekarang berapa?" Tanya Senja
"0,00000001 persen" Ujar Bumi sambil tertawa
"Hahahah ga lucu" Ujar Senja tertawa masam
"Lagian cinta nanti dulu, sekarang jalanin saja kayak persahabatan" Lanjut Bumi
"Tunangan rasa sahabat atau sahabat rasa tunangan" Tanya Senja
"Kalau bisa dua kenapa harus satu" Ujar Bumi membuat dirinya dan Senja tertawa bersama
Di tengah tawa nya Bumi melirik sekilas ke arah Senja. Gua udah cinta sama lo 99 persen Nja. Batin Bumi
Author : Gengsi itu lebih besar tsay dari pada cinta
Belum sampai di rumah, Senja sudah merasa mengantuk kegiatannya selama satu hari ini membuat tenaga nya terkuras habis
Bumi melihat wajah Senja yang sedang tertidur di mobil. "Pelor banget" Lirih Bumi sambil menggeleng
Setelah sampai di rumah Senja. Bumi tidak langsung turun dari mobil, Bumi hendak membangunkan Senja tapi gadis itu tidak kunjung bangun
Terpaksa Bumi turun duluan dari mobil dan menggendong gadis itu ala bridal style
"Permisi" Teriak Bumi dari luar, kemudian pintu terbuka lebar menampakkan Raya dengan toples kripik nya
"Kak Senja kenapa Bang?" Tanya Raya
"Tidur di mobil" Jawab Bumi yang langsung masuk ke dalam karena hawa di luar sangat dingin dam Senja yang tidak mengenakan baju tebal
"Bawa saja ke kamar nya, Bang" Ujar Raya
"Di mana?" Tanya Bumi yang memang tidak pernah bertamu ke kamar Senja
"Baik saja ke atas, pintu putih paling ujung, itu kamar Kak Senja" Ujar Raya
Bumi mengerti dan segera mengantarkan Senja ke kamarnya diikuti Raya
"Bukakan pintu nya Ray" Titah Bumi
Setelah pintu terbuka, Bumi masuk ke dalam kamar Senja, meletakkan gadis itu di tempat tidur secara hati hati seolah olah Senja barang yang mudah pecah yang harus dijaga dengan hati hati
Bumi menarik selimut sampai leher Senja. Supaya gadis itu tidak kedinginan saat ia tertidur
Bumi memperhatikan wajah gadis yang sedang tertidur dengan damai ini. Dia semakin cantik saat tertidur
"Ya sudah gua pulang dulu" Ujar Bumi kepada Raya
"Iya Bang" Ujar Raya mengantarkan Bumi keluar dari kamar dan menuju pintu depan
.
.
.
.
.
To Be ContinuedSorry guys untuk part ini agak pendek, masih mikirin alur kedepannya hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Cinta [✔]
Ficção AdolescenteKalau kalian mau baca, baca nya dari awal okay? Biar tau alurnya. Kalau udah baca jangan lupa voet!! Sebuah kisah cinta anak sekolah. Basmalah sebagai Senja, dan Raden Rakha sebagai Bumi. Tidak ada konflik yang dalam dan besar. Konflik hanya sebaga...