Lampu Hijau

780 121 2
                                    

36 : Yang penting resmi...

Yang lain menatap cengo dengan ucapan Darren.

"Lo kalau suka minimal ada kata katanya lah sebelum ke intinya" Ujar Senja.

"Nanti di prank lagi sama Kia kayak Raya" Darren melirik Raya.

"Apa lo" Sarkas Alham.

"Ayangnya marah brow" Ucap salah satu anggota di markas.

Sementara Kia masih menatap Darren dengan tatapan yang entah apa maknanya.

"Jadi lo suka sama gua?" Saat Kia mengatakan itu seluruh mata termasuk Darren mulai menatapnya.

Darren menganggukan kepala nya cepat.
"Lo mau jadi pacar gua?" Tanya Darren memandang wajah Kia.

"Lo mau gua jawab apa?" Kia balik bertanya membuat seisi markas greget.

"Gua sih mau lo jawab iya. Tapi kalau nggak mau gua juga fine fine aja kok" Tatapan Darren berubah sendu saat mengatakan hal tersebut.

"Oke gua pilih opsi satu aja" Ucap Kia membuat semua bertanya. "Opsi satu?"

Kia mengangguk dengan senyuman. "Gua mau jadi pacar lo Ren" Lirih Kia tapi masih mampu di dengar oleh semuanya karena keadaan yang begitu hening.

Darren segera menarik gadinya ke dalam dekapan hangatnya. Mengelus lembut kepala gadis itu.

"Asikk dapat double PJ nihh" Seru Luna.

"Iya, tinggal nunggu lo, kapan Jadian sama Betrand" Senja melirik Betrand dan Luna secera bergantian.

Betrand dan Luna saling melirik. "Kita kan udah duluannn" Seru mereka berdua.

"Wah parah lo gak bilang sama kita-kita" Kia menunjuk wajah Luna dengan tatapan selidik.

Sementara Luna dan Betrand hanya senyum senyum.

"Jadi gua ke sini cuma jadi nyamuk" Senja menggelengkan kepalanya miris.

"Nyadar, lo aja sender senderan sama Bumi" Kia menunjuk posisi Senja dan Bumi. Yang memang Bumi sedang bersender di pundak Senja.

Bumi dan Senja segera membenarkan posisi mereka. "Ngantuk gua liat drama perconfesan kalian" Elak Bumi.

"Iri bilang bos" 3 pasangan baru itu meneriaki Bumi.

"Huh, gua gak iri kok. Malah harusnya kalian yang iri, gua sama Senja udah tunangan" Bumi merangkul pundak Senja.

"Gak iri kok, gua sama Raya saling cinta" Alham memeluk Raya dari samping.

"Gua juga" Kia, Darren, Luna, dan Betrand menyahutinya.

Bumi dan Senja menunjukkan wajah jengkel mereka.

"Ya udah sih" Senja memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Bukan masalah" Imbuh Bumi.

"MAKANNYA KALAU CINTA ITU NGOMONG" Teriak para Sahabatnya.

*

Senja dan Raya tengah sarapan di meja makan. Kemarin malam Senja dan Raya pulang dengan mobil mereka tetapi di kawal dari belakang oleh Alham dan Bumi.

Katanya sih biar AMAN.

"Kakak sudah selesai Mih, pamit yaa" Senja beranjak dari duduknya kemudian mencium punggung tangan Sophia.

"Adek juga Mih, pamit ya" Kini Raya juga beranjak dan mencium punggung tangan Sophia.

"Kalian hati hati ya. Senja kan di jemput sama Bumi, Raya di antar supir aja ya. Papi lagi dinas di luar kota soalnya"

Lentera Cinta [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang