WITLOA 11

1.5K 125 64
                                    

Maira menghirup udara segar di pagi hari, udaa sangat dingin karna masih menunjukkan pukul 05.00 pagi, setelah melaksanakan sholat subuh bersama Gus Azhar, Miara Keluar dari rumah sakit untuk mencari udara segar apalagi suasana masih terlihat gelap karna matahari belum menunjukkan sinar nya.

"Ekhm" dehem seseorang

Maira menoleh ke belakang ternyata itu suara Gus Azhar yang ada di belakangnya.

"Mau langsung pulang, hm?" Tanya nya sambil mengelus puncak kepala Maira dengan sayang.

"Jalan-jalan aja Gus, Maira mau ke taman" ujar nya tanpa sadar ia memanggil suaminya dengan sebutan Gus.

Cup

Gus Azhar mencium sekilas bibir Maira "kok di cium sih Gus nggak tau apa ini tempat umum kalau da yang lihat gimana ha" gerutunya

"Main nyosor aja" lanjutnya lirih

"Suruh siapa manggil suaminya dengan sebutan Gus lagi, kan saya sudah bilang rubah panggilanmu terhadap suamimu sayang" jelas nya

"Haduh ngapa mesti lupa segala sih kalau gue manggil Gus pasti dapat hukuman, mana main nyosor aja ni suami" gerutunya dalam hati

"Lupaa ihh, namanya juga manusia ada kalanya lupa" jawabnya.

Gus Azhar hanya bisa tersenyum kala mendengar jawaban dari istrinya, ada aja jawab yang di lontarkan dari mulut istrinya itu.

"Mau pulang sekarang?" Tanyanya memastikan

"Heum, aku nggak betah disini apalagi bauh obat bikin mutah" jawab nya.

"Yaudah tunggu disini dulu, mas mau ambil mobil dulu"

Maira mengangguk dengan semangat.

Tin.....

Tin.....

Bunyi klason mobil suaminya membuat Maira memekik bahagia pasal nya dia seneng akhirnya bisa pergi dari rumah sakit ini dan jalan-jalan sama pak suami tentunya.

Maira berdiri dan berjalan cepat menuju mobil suaminya "sayang, hati-hati jalan nya." Tegus Gus Azhar

"Hehe..iya mas"

Gus Azhar mengelus kepala Maira yang tertutup hijab, ia khawatir saat Maira berjalan cepat ke arahnya. Ia takut Maira terjatuh terlebih lagi dia baruh sembuh dari demam tingginya.

"Lain kali hati-hati jalannya. Mas nggak mau terjadi sesuatu sama kamu apalagi sampai terluka"

"Iya, maaf habis nya Maira ngga sabar jalan-jalan sama mas Azhar"

Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam mobil, Gus Azhar membuka pintu untuk Maira dan setelah itu ia masuk ke dalam mobil dan memasangkan sabuk pengaman untuk istri cantiknya itu.

Maira tentu baper di perlakukan seperti itu oleh suaminya.

"Kita seperti anak mudah yang lagi pacaran ya mas" tanya nya sambil terkekeh.

"Iya, kita pacarannya versi halal"

Sepanjangan perjalanan mereka terus mengobrol dengan sesekali Gus Azhar melontarkan candaan yang membuat Maira tersenyum akan candaan yang di lontarkan itu,

Gus Azhar menghentikan mobil nya di sebuah taman. Ia tersenyum saat melihat taman ramai pengunjung meskipun pagi hari.

Kebanyakan yang datang pasangan anak mudah, dan suami istri. Mereka membawa anak kecil pastinya itu ank dari pasangan suami istri itu.

"Ayo" kata Maira sambil menggandeng tangan suaminya.

"Nggak papa kan kalau kita ke taman sini?"

"Iya, nggak papa mas, justru aku seneng bisa liat anak-anak kecil di sini, apalagi mereka lucu-lucu"

Gus Azhar menggenggam jemari mungil Maira. Ia mengajak istri duduk disalah satu kursi dengan menatap wahana permainan anak-anak. Mereka tersenyum saat melihat anak-anak bermain dan berlari sesuai mereka untuk bermain.

Reflek Maira mengelus perutnya sendiri dan itu tidak luputa dari pandangan Gus Azhar yang saat ini sedang menatap Maira

"Jadi pengen punya anak mas" ucapnya tanpa sadar

"Setelah kamu selesai kita langsung buat"

"Ha, apa?"

"Katanya kepengen punya anak?, Kita buat setelah kamu selesai"

"Kapan aku bilang kepengen punya anak mas" jawab Maira masih menahan malu

"Tadi kan, kamu sendiri yang bilang kepengen punya anak, sampai mengelus perutnya sendiri"

Sedangkan Maira menahan malu kala mendengar perkataan suaminya barusan

"Bego banget sih Lo Mai" gerutunya dalam hati

"Ucapan nggak bisa di filter ihh, mau tau nanti orang denger gimana ha" sebelnya

Sedangkan Gus Azhar hanya terkekeh, "mau kan?" Tanyanya.

Hanya di jawab anggukan oleh Maira, sedangkan Gus Azhar senang bukan main.

Maira menyadarkan kepalanya di bahu sang suaminya, tatapannya terus tertuju pada anak-anak yang sedang bermain dan ada juga yang berlari-larian, saat fokus kearah depan tiba-tiba ada anak kecil yang menghampiri mereka dengan membawa mainan berbie, balita pikir itu ia menghampiri orang tuanya.

"Mama" panggilannya.

"Eh.." kaget Maira

"Kamu siapa nak?" Tanya Maira yang kaget di datangi manusia imut di depannya ini.

Sontak anak kecil itu langsung mendongak, ia mengerjakan matanya berulang kali dengan lucu dan itu membuat Maira dan Gus Azhar gemas sendiri melihat nya. Lalu mereka terkekeh melihat nya.

Tak lama seorang ibu-ibu menghampiri mereka, dan itu adalah ibu dari anak kecil yang tiba-tiba manggil Maira dengan sebutan Mama barusan.

"Maaf, Mbak, mas anak saya salah orang, saya ibunya."

"Oh iya nggak papa Mbak" jawab Maira sambil tersenyum

"Kalau gitu saya permisi dulu"

Setelah mengambil anaknya, perempuan itu kembali ketempat di mana suaminya berada, Azhar dan Maira hanya terkekeh kala mendengar anak itu memanggil Maira dengan sebutan Mama, suara kecil bikin mereka gemas apalagi dengan tatapan tak berdosanya itu,

"Lucu ya mas"

"Iya kayak kamu"

"Tapi, masih gemesin adeknya tadi, jadi kepengen tak bawah pulang aja"

Gus Azhar terkekeh mendengarnya, "ngapain susah nyulik bayi orang lain, orang kita bisa bikin sendiri"

Bugh

Maira memukul perut suaminya dengan gemas, kebiasaan banget suaminya ini kalau ngomong tidak pernah di filter buktinya tadi aja ngomongnya ngga di filter.

"Ck, ini tempat umum mas. Kebiasaan banget kalau ngomong nggak pernah di filter dulu"

"Kenapa?, Kan kita udah halal juga sayang"

"Karep Gus, karep mu" pasrah Maira


































































Anyyeong temen-temen, aku udah up nih yah pokoknya harus vote and follow 🤍☺️
Sekarang malming nih kalian kemana?, Kalau aku sih di rumah aja haha maklum jomblo😟🤣

Follow akun WP aku ya _pitrok
Dan follow Ig
@wpby_pitrok
@mhm.azhar




TBC.

Written In The Love Of Allah (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang