Sejak kemeren malam Maira berdebat dengan suaminya soal pergi ke Singapura lebih tepatnya Maira yang cerewet pada suaminya, dan pada akhirnya Maira ikut pergi ke Singapura.
Dan pagi ini Gus Azhar tersenyum senang karna akhirnya sang istri mau ikut perjalanan bisnis dengannya. Jadi ia tidak perlu LDR dengan sang istri. Gus Azhar bukan hanya seorang Gus atau seoarang anak dari kyai dia juga mempunyai perushaan sendiri meski ada bantuan dari Abinya. Terkadang kalau ada waktu senggang dia akan mengajar di pesantren.
pagi ini Gus Azhar and Maira sibuk dengan melakukan packing untuk penerbangan nanti jam 8
"Mas!!" seru Maira memanggil suaminya
Azhar yang asik menyiapkan berkas-berkasnya menoleh. "Kenapa, sayang?"
"Bawa baju 5 saja ya, dasinya kamu bawa 3 aja?"
"Terserah kamu aja by, yang penting kamu ikut"
"Udah?" tanyanya sambil menatap samg istri setelah berhasil menutup koper tinggal di bawah ke bagasi mobil saja
"Udah" jawabannya
Tanpa mereka ketahui sedari tadi ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka berdua karna pintu kamar Maira tidak di tutup rapat.
"Kak" panggil Zea
Mereka berdua menoleh ke pintu yang sudah di bukak sama Zea. "Kenapa?"
"Zea boleh masuk?" di angguki oleh Maira
"Kak Maira mau kemana?"
"Singapur"
"Zea sendirian lagi deh, baru kemaren nginep mau ninggalin Zea lagi" sedihnya, sedangkan Gus Azhar hanya menghela nafas pasti akan ada drama lagi pagi ini. Pikirnya
"Jangan sedih atuh Ze, gue cuma seminggu kok di sana ya kan mas?" Gus Azhar hanya mengangguk saja toh emang bener mereka di sana hanya seminggu tapi ngga tau juga
"huft.. sepi lagi deh"
"Kakak janji setelah pulang dari sana langsung nginep kesini lagi kok beneran, jangan sedih" pintahnya pada saang adik.
"Iya deh, tapi jangan lupa bawah oleh-oleh"
"Pasti, mintak oleh-oleh apa sih?" tanyanya
"Ponakan lucu-lucu lah kak" jawab Zea
"Dan itu sukses bikin wajah Maira merona sedangkan Gus Azhar hanya melihatnya saja. " Doain saja" ujar Gus Azhar
"Ini kalian sudah siap semua?"
"Sudah tinggal di bawah ke bagasi mobil saja" jawab Maira
"Ok deh, kuy lah sarapan" ajak Zea lalu menggandeng tangan Maira keluar dari kamarnya sedangkan Gus Azhar mengikuti dua perempuan itu di belakang, kalau sudah seperti ini dia akan di lupakan sama istrinya.
Setalah sampai di meja makan, mereka duduk dan Maira mengambil makanan untuk suaminya dan Zea karna tadi anak itu bilang katanya ingin di ambilkan juga seperti suami, bocah satu ini banyak mau emang.
"Segini cukup" tanya Maira
"Sangat cukup, terimakasih kakak ku sayang"
"Dih kalau kemauannya di turuti aja bilang kakak ku sayang"
"Terserah aku lah"
Belum juga Maira duduk Zea berulah lagi. "Sebentar kak, ambilkan sayur nya juga kak, sama tempenya juga" pintanya dan Maira mengambilkan apa yang adiknya mau itu
"Susu sekalian kak taru sini"
"Sabar gue sabar beneran" gereget
"Harus iklhas kak, ngga boleh gitu ihh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Written In The Love Of Allah (On Going)
RandomSetelah 5 tahun berjuang untuk mendapatkan hati seseorang yang ia cintai tiba-tiba suatu hari mereka berdua di temukan kembali oleh keadaan apakah Gus Azhar bisa mendapatkan hati perempuan itu kembali apa sebaliknya?