WITLOA 16

1.2K 79 0
                                    

Keesokan harinya Azhar terbangun terlebih dahulu dan sayup-sayup telinganya mendengar suara subuh berkumandang. Ia mengerjap kan matanya pelan saat kesadaran mengumpul, ia merasa pinggang nya terasa berat, lalu Azhar menoleh ke samping ternyata istrinya yang sedang memeluk pinggangnya dengan erat.

"Sayang bangun, udah adzan subuh" kata Gus Azhar

"Sayang" panggilnya lagi

Bukannya bangun, Maira justru menenggelamkan wajahnya di dada Gus Azhar. Maira merasaya begitu nyaman tidurnya saat ini.

"Hm aku lagi halangan mas" jawabnya serak

Azhar terkekeh mendengarnya jawaban dari istrinya, ia tau kalau Maira sedang halangan tetapi tujuan dia untuk membangunnya karna tangan Maira yang melilit di pinggangnya tidak bisa dia lepaskan karna istrinya itu terlalu kenceng meluknya, mungkin Maira mengira kalau dirinya guling

"Sayang lepas dulu tangannya saya mau sholat"

"Hmm"

"Sayang!, Buka dulu matanya" ujarnya lembut

"Ganggu aja ish aku kan lagi tidur mas" sewotnya

"Mangkanya bukak dulu matanya sayang" suruh Azhar lagi

Maira membuka matanya pelan sesekali ia mengucek matanya, saat sudah sepenuhnya tersadar Maira melebarkan matanya melihat sosok suaminya yang berada didepannya dengan jarak yang begitu dekat, reflek ia menendang Gus Azhar sampai ia terjatuh ke lantai

"Akhh" pekik Azhar kesakitan

"Astaghfirullah, mas Azhar" pekik Maira buru-buru bangun dari tidurnya

Maira melihat Gus Azhar meringis kesakitan memegangi pinggangnya, lalu Maira membantu suaminya itu untuk bangun. "Gus ma-maaf, Maira tidak sengaja"

"Tadi itu cuma refleks beneran nggak ada niatan juga kok" ujarnya dengan gugup

"Sakit Gus?" Tanyanya tanpa dosa

"Nggak" ketusnya

Mendengar ucapan Azhar bukannya takut Maira menahan senyum akan kekesalan suaminya kepanya.

"Udah tau sakit masi aja nanya"

"Yakan, Maira cuma memastikan saja pinggangnya sakit apa tidak"

"Terserah kamulah"

"Gus marah?, Eh maksudnya mas Azhar marah?"

"Menurut kamu?"

Maira menggelengkan kepalanya tanda tidak tau marah atau tidaknya, "Maira tidak tau, tapi yang Maira lihat seperti Gus Az- makudnya mas Azhar marah?"

"Mulai hari ini dan seterusnya di biasakan panggil mas jangan Gus" peringatan lagi

"Iya, tadikan cuma refleks mas"

"Yaudah sana sholat Subuh, nanti setelah sholat aku pijetin pinggang nya."

Setelah itu Gus Azhar pergi ke kamar mandi, setelah 15 menit Azhar menyelesaikan ritual mandinya, tidak lupa ia memakai baju Kokok yang sudah istrinya siapkan, sebelum berangkat ke masjid, ia menghindari istri yang sedang tidur kembali

"Saya berangkat ke masjid dulu ya" pamit nya

Dan saat itu juga Maira melebarkan matanya dan segara duduk dari acara tidurnya. "Iya mas"

Maira mencium punggung tangan Gus Azhar, ia pikir setelah dia mencium tangan suaminya, Azhar langsung keluar nyatanya tidak, Suaminya mal mencium keningnya  terlebih dahulu. Dan itu sukses membuat jantung Maira berdetak dengan kencang

Written In The Love Of Allah (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang