Sesampai di villa Gus Azhar dan Maira masih terpejam dengan kepala Maira yang bersandar pada dada bidang suaminya. Dengan tangan Gus Azhar yang setia terus menerus mengelus perut istrinya berharap anaknya tidak kembai menyusahkan sang bundanya di dalam perut sana.
Setelah turun dari mobil Gus Azhar mengangkat Maira yang sedang tidur, lalu masuk kedalam
"Kumpulkan para maid sekarang!" perintanya pada tangan kanannya yang ada di sana
Sementar itu ia terlebih dahulu membawa Maira ke kamar mereka untuk membaringkan sang istri agar istirahat dengan nyaman.
Sebelum ia meninggalakan Maira ia terlebih dahulu membenarkan posisi tidur sang istri dan taklupa yang terahir kecupan hangat penuh kasih sayang di kening Maira setelah itu ia melangkah ke ruang utama.
Para maid sudah berbaris rapi terlihat ekspresi mereka sangat tegang sekali dengn wajah mereka yang sudah menunduk sedari langkah kaki Azhar terdengar di ruang utama.
"Adakah disini yang bisa memasak rawon untuk istri saya?" tanya Azhar kepada para maid yang ada di sana tetapi di antara maid yang ada di sana hanya kepala maid yang berbicara
"Maaf tuan untuk memasak rawon saya bisa namun untuk mendapatkan bumbu rempahnya di negara ini sangatlah susah tuan" ujar sang kepala maid itu
Mendengar hal itu membuat Azhar menghelah nafas kasar, benar juga apa kata kepala maid tadi ia juga tidak bisa memaksakan kehendak kalau begini tidak ada jalan lain selain kembali ke tanah air tapi mengingat kehamilan Maira yang masih muda dan rentan untuk bepergian jauh dan pekerjaannya yang masih banyak di negara ini tentu saja membuat sebuah pertimbangan yang besar bukan. Namun jika ia tidak mendapatkan makanan rawon itu tentu saja calon anaknya akan terus menyiksa bundanya dengan serangan mualnya. Diambang dilema sekali dirinya saat ini.
Bukan dia tidak mau menuruti hanya saja disni susah untuk mencari makanan khas Indonesia yang istrinya ngidamkan itu
Sepersekian detik ia merenungi ahirnya ia mempunyai ide untuk drama per rawonan ini. Ia memerintahkan 3 anak buah nya yang ada di indonesia untuk memebelikan rawon dan dikirim langsung ke Singapura, mungkin hanya memerlukan waktu paling lama sampai 4 jam.
Hanya bahannya saja nanti masaknya biar para maid disni yang buat.
"Nanti akan ada anak buah saya dari indo akan datang kesini membawa bahan rawonnya nanti biar kepala maid disni yang buat!" titah Azhar lalu pergi menuju kamarnya.
Saat di kamar ia sudah tak melihat istrinya di ranjangnya, namun suara air di kamar mandi menandakan sang isri ada di dalam sana.
"Sayang kau di dalam?" Azhar sedikit berteriak agar sang istri mendengarnya.
Tak lama mairah pun keluar hanya menggunakan sehelai handuk saja, rupanya sang istri habis mandi."Sayang kamu sengaja ya?" beo Azhar membuat Maira bingung ebih tepatnya mengerutkan dahinya.
"Sengaja apa?" tanya Maira sambil menatap suaminya begitupun Gus Azhar
"Sengaja keluar dari kamar mandi pakek handuk saja hm?, biasanya kamu langsung bawah baju ganti sehabis mandi"
"Apa jangan jangan kamu mau goda aku iya"
"Apaan sih, orang akau lupa enggk bawa baju ganti tadi, lagian aku kira kamu masih ada di luar mana tau kalau kamu sudah ada di kamar" sanggah Maira
Azhar langsung menarik punggung Maira membuat tubuhnya menepel pada sang istri. Dengan tatapan suaminya yang mulai berbeda Maira mulai mengerti.
"Oh yah?" tanyanya dengan alis terangkat dan menatap wajah Maira
Ide jahil terlintas di benak Maira. Ia pun mengalungkan tangannya di pundak sang suami, lalu mengelus rahangnya kemudian mendekatkan bibirnya ke arah telinga nya seperti mau membisikkan sesuatu. Namun Azhar mengira Maira mau menciumnya.
"Inget mas adek bayi nya enggak boleh di jenguk sampek 3 bulan, biar aman kata dokter apa kamu lupa mas," bisik Maira di telinga Azhar secara sensual, pria mana yang tidaka akan tergoda. Nyatanya tindakan Maira tidak singkron sekali dengan perkataannya. Maira langsung melepaskan pelukannya dengan tertawa lalu segera pergi ke walking closet untuk memakai baju. Sedangkan Azhar masih mematung mencoba mencerna apa yang tadi istrinya lakukan.
"Sial!, di kerjain sama istri sendiri kalau nggk ada kamu di sana udah tak terkam bundamu itu" gerutunya
VOTENYA UDAH MENCAPAI TARGET NIH 🥳
DAN SEPERTI BIASA KALAU DI PART INI VOTENYA MENEMBUAS 20 LAGI AKU AKAN UP LAGI 🤗
KALAU UDH MENCAPAI TARGET JANGAN LUPA TG AKU YA BIAR AKU UP LAGI 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Written In The Love Of Allah (On Going)
AléatoireSetelah 5 tahun berjuang untuk mendapatkan hati seseorang yang ia cintai tiba-tiba suatu hari mereka berdua di temukan kembali oleh keadaan apakah Gus Azhar bisa mendapatkan hati perempuan itu kembali apa sebaliknya?