WITLOA 28

591 40 0
                                    

"Sayang" panggil Gus Azhar menghampiri asal suara itu
dengan panik.

Terlihat istrinya yang sedang berjongkok mengambil serihan kaca itu.

"Sayang, kamu ngapain?" tanya Gus Azhar yang langsung menarik Maira berdiri ia langsung meneliti semua tubuh Maira apakah istrinya itu terluka atau tidak.

"Maaf aku mecahin vas bunga ini mas, tadi nggk sengaja kesenggol hijabku jadi jatuh, maaf ya  mas.." ujar Maira menunduk tak berani menatap suaminya itu.

"Ngk papa, kamu ga terluka kan?, aku khawatir sama kamu sayang, tadi nggk ada di kamar ternyata kamu ada disini, kamu ngapain? hm?" tanya Azhar lembut.

"Bikin mas khawatir aja" lanjutnya

"Aku tadi cuma liat-liat aja mas, sambil liat pemandangan karna angin nya agak kenceng jadi aku mau masuk ke kamar pas mau masuk eh hijabku nyangkut di fas itu jadi jatuh deh vasnya" jelas Maira

"Ya udah biar nanti maid yang bersihin sekarang masuk yuk, waktunya sholat zhuhur kita jamaah dulu" ajak Azhar pada istrinya dan menggandengnya masuk kamar.

"Wuduk dulu sana abis itu aku" ujar Gus Azhar

Maira pun pergi mengambil wuduk, sedangkan Azhar keluar kamar dan menyuruh bodyguard untuk istirahat karna bodyguarnya non muslim jadi Azhar hanya menyuruhnya istirahat dan tak lupa makan siang.

Selesai wuduk Maira menyuruh suaminya mengambil wuduk, dan dia menata sajadah nya sambil memakai mukna nya menunggu Gus Azhar selesai wuduk.

Setelah itu keduanya melaksanakan sholat zduhur bejamaah.

Seperti biasa setelah sholat taklupa Maira mencim tangan suaminya, lalu Gus azhar mencium keningnya ketenangan kebahagiaan mereka rasakan saat ini.

"Mas" panggil Maira

"Iya kenapa sayang?" jawab Gus Azhar lembut.

"Maira lapar pengen makan rawon mas" rengek Maira.

"Sayang ini singapura loh mana ada rawon disini"

"Nggka tau, tapi Maira pengen rawon" liriknya

"Makan yang lain aja ya, makan pizza? atau apa gitu?"

Maira menggeleng kepalanya. "Nggak mau, aku maunya makan rawon"

"Mau cari mana yang?, ini kita ada di luar negri mana ada makanan rawon disini"

"Kamu cari lah gimana sih" sebalnya

Maira jadi kesal sendiri sudah tau dia kepengen makan rawon mala suaminya kek gitu.

"Bentar, mas suruh anak buah mas carikan kalau nggk ada kamu makan yang lain oke?"

"Nggk mau, aku maunya sekarang pokoknya harus ada rawonnya"

"Kalau kita sudah pulang ke indonesia nanti mas belikan, sekarang makan makanan yang sudah di sediakan maid dulu ya?" ujar Azhar lembut memberi pengertian pada Maira namun hal itu malah membuat mata Maira ber air pertanda bahwa dia akan menangis.

Maira menggelengkan kepalanya. "Rawon mas...." rengek Maira dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya. Hal itu membuat Gus Azhar bingung kenapa tiba-tiba istrinya sesensitif. dengan segera Gus Azhar menenangkannya dengan memeluknya

"Sayang...jangan nangis dong iyah ini aku suruh orang cari yah...sabar yah sayang"ujar gus azhar sembari mengirim pesan kepada niko untuk mencarikan rawon yang diminta istrinya.

"Sekarang makan dulu yah yang seadanya entar klo rawonnya datang kita makan lagi oke?"ujar azhar lembut membujuk mairah selayaknya anak kecil.mairah pun menangguk.

"Ya udah turun yuk kita makan dulu"

"Aku males turun boleh makan disini ajh gk?"

"Ya udh bentar aku suruh maidnya bawa makanannya ke sini"gus azhar lun mengirim pesan pada kepala maid di filla itu untuk mengantar makanananya ke kamarnya.

"Mas"

"Dalem sayang"

"Mau dipeluk aja terus kek gini, nyaman banget"nujar Maira membuat Gus Azhar gemas dengan tingkah istrinya ini kenapa begitu manja dan sensitif sekali.

Tak lama maid pun datang dengan membawa masuk makanannya itu namun Maira tetap dalam plukannya.
Hal itu membuat para maid itu tersenyum melihat keromantisan majikan nya.

"Thank you" ujar Gus Azhar lalu maid itu menunduk sopan dan pergi.

"Makan dulu sayang "ujar Gus Azhar menyuruh Maira duduk di sebelahnya namun Maira malah makin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Gus Azhar.

"Sayang..... kalau gini yang ada aku yang makan kamu" ujar Azhar sedang menahan sesuatu karna hembusan nafas Maira diceruk lehernya.

Maira yang faham refelk langsung turusn dari pangkuan Gus Azhar dan duduk di sebelahnya.

"Apaan sih nggk jelas bange" timpal Maira

"Sini biar aku makan sendiri aja" Maira mengalihkan pembicaraan yang dimaksud Gus Azhar

Maira pun memakan makanan itu dengan lahap. Gus Azhar yang memperhatikan istrinya itu begitu gemas melihat pipinya yang menggembung begitu imut dimatanya, rasanya ingin memakan Maira seketika itu juga.

"Abis makan aku makan kamu yah?"
Ujar gus xahar membuat mairah tersedak.

Ukhhukkkk..

Ukhuk..


Written In The Love Of Allah (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang