Semenjak kejadian kemaren Maira masih marah dan mendiamkan suaminya. Gus Azhar sendiri bingung harus membujuk bagaimana lagi, padahal kemaren dia sudah berusaha berbagai cara untuk merayu istrinya bahkan memebelikan makan favorit Maira.
"Sayang" panggil Azhar
"_"
"Jangan diemin mas gini dong, Yang" ucapannya sambil cemberut "Nggk capek diem terus hm?, dari kemaren sampai sekarang" lanjutnya dan menghampiri Maira yang sedang duduk di sofa memainkan ponselnya.
"Sayang" panggilannya lagi setelah duduk di sebelah istrinya.
Tanpa aba-aba Gus Azhar mengambil hp Maira begitu saja dan itu sukses bikin maira bad mood
BUGH
"Astagfirullah, sakit Yang" pekik Azhar
Maira mengambil hp nya dan kembali memainkan dan dia menghiraukan rengekan suaminya. tanpa di sangka Gus Azhar membaringkan kepalanya di pangkuan sang istri, sontak hal itu membuat Maira terkejut hampir saja ia menjatuhkan hp nya kalau sampai jatuh mungkin akan terkena wajah suaminya.
Dari bawah Azhar menatap lekat wajah sang istri yang sedang serius dengan ponselnya
"Cantik banget suh istri mas" godanya
Maira hanya diam saja, kali ini dia tidak akan salah tingkah dengan godaan suaminya. ia akan mempertahankan imannya agar tidak blushing meski sebenarnya di dalam perutnya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan.
Gus Azhar terseyum miring, ternyata saat ini istrinya sedang ingin bermain-main dengannya. Karna ia paham betul bagaimana istrinya kalau di goda tapi saat ini istrinya hanya mengekspresikan dengan wajah datarnya. Dengan iseng Azhar mencolek dagu Maira dan tersenyum
"Apasih, jangan colek-colek Maira"
"Kenapa sih, masa suami mau megang aja nggk boleh?"
"Nggak boleh, emang Maira cewe apaan yang mau di pegang begitu saja ha?" sebelnya
"Kan kamu ceweknya mas, sayang" jawabnya dengan enteng dia tidak tau saja sedari tadi Maira menahan jantungnya supaya tidak berdisko.
"Mending mas bangun deh, kaki Maira pegal tau"
Gus Azhar terkekeh mendengar kekesalan istrinya. Ia menyadari jika perbuatannya kemaren sudah melewati batas. Tapi dia sudah meminta maaf kepada istrinya hanya saja Maira tidak mau berbicara padanya setelah kejadian itu.
Dan dengan manja Azhar justru memeluk pinggang Maira dengan erat dan menggesekkan hidungnya di perut sang istri.
"Mas jangan gitu ihh, geli"
Azhar hanya terkekeh mendengar rengekan dari istrinya. karna posisi saat ini sangat nyanan baginya. Apalagi melihat wajah kekesalan istrinya membuat dia semakin gencar melakukan aksinya.
",astaghfirullah, mas Azhar udah ihh geli" rengeknya lagu dengan tangan yang saat ini sudah menahan kepala suaminya supaya tidak melanjutkan aksinya itu
"Semoga di segera hadir di dalam perut kamu, kalau bisa sih langsung sepulu"
Maira melotot kala mendengar perkataan akhir suaminya. "Apa kamu bilang, sepulu?, di kira hamil gampang apa ha?" marahnya
"Kan enak sayang biar rumah baru kita nanti ramai sama anak-anak kita nanti"
"Tapi kan, ya jangan langsung sepuluh mas" sebelnya
"Mana muat perut Maira kalau sepuluh" lanjutnya
"Ya nggk papa satu aja dulu trs nanti kita buat lagi deh sampai sepuluh anak" jawabnya enteng
KAMU SEDANG MEMBACA
Written In The Love Of Allah (On Going)
RandomSetelah 5 tahun berjuang untuk mendapatkan hati seseorang yang ia cintai tiba-tiba suatu hari mereka berdua di temukan kembali oleh keadaan apakah Gus Azhar bisa mendapatkan hati perempuan itu kembali apa sebaliknya?