WITLOA 13

1.3K 98 3
                                    

Perlahan Maira membuka matanya jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Senyum di wajah cantiknya terukir sempurna tak kala dia melihat pemandangan sangat indah sekali pagi ini, bagaimana tidak indah dia bangun pagi saja sudah di suguhi wajah tampan suaminya.

Maira memang belum memberikan hak Gus Azhar sebagai suami. Jujur dia sangat takut akan melakukan hal itu dan lagi dia belum sepenuhnya mencintai Gus Azhar apalagi saat ini dia lagi halangan tidak memungkinkan untuk ia memberikan haknya. Tetapi Maira sudah berjanji kepada Gus Azhar kalau dia sudah jatuh cinta dia akan mengkasih hak kepada suaminya.

Dan Gus Azhar juga tidak memaksa, Gus Azhar bilang dia akan melakukannya jika Maira siap

"Saya tau kalau saya ganteng" suara serak bangun tidur itu mampu membuat mata Maira melebar

"Gu-s anu ta-di saya...."

Cup

Kecupan cukup lama mendarat di kening Maira, jarak di keduanya terpaut dekat jadinya Gus Azhar bisa mencium kening Maira.

"Kenapa gugup begitu hm?" Tanya dengan suara khas bangun itu dah itu sukses membuat jantung Maira berdisko

"Saya mau mandi" ujar nya, lalu Maira berlari ke arah kamar mandi

Sedangkan Gus Azhar hanya tersenyum melihat tingkah istri nya itu.

Sembari menunggu Maira mandi Gus Azhar melihat-lihat isi kamar Maira, kamar bernuansa gelap, Gus Azhar pun tidak tau kenapa istrinya menyukai warna gelap seperti ini. Ada satu foto yang terpanjang di meja belajar Maira,  Gus Azhar nyakini itu foto keluarga Maira dan benar saja ketika ia mengambil fotonya ternyata di sana ada foto papa, mama, Maira dan adik Maira yaitu Zea.

"Cantik" gumam nya takkala kedua matanya terfokus pada foto Maira yang tengah memakai abaya berwana hitam dan kerudung senada dengan abayanya.

"Gus Azhar ngapain?" Tanya Maira

"Ngelihat foto kamu" jawab nya tanpa dosa

"Hais kenapa di lihat segala sih, kan saya jadi malu sini foto nya" ujar nya sambil melangkah keraha Gus Azhar dan mengambil fotonya

"Kenapa malu?"

"Ya malu aja lah Gus" sebal nya

"Orang kamu di sana terlihat cantik kok" jujurnya

"Sudah jam segini Gus, mending Gus nya mandi" ia sengaja berkata demikian supaya jantung nya aman 

Gus Azhar tidak mendengarkan ucapakan Maira barusan melainkan ia melihat Maira dengan intens

"Kenapa Gus" tanya nya

"Apanya kenapa?"

"Ck ditanya kenapa mala jawab kenapa sih, ck masi subuh ya Gus jangan bikin orang darah tinggi" jawab nya dengan nada sebal

"Kamu itu yang kenapa"

"Emang saya ngapain" ucap nya sambil nunjuk dirinya sendiri

"Sudah saya bilangin bukan, jangan manggil saya Gus, ubah panggilan mu itu terhadap saya, atau jangan-jangan kamu lupa hukuman apa yang akan saya berikan kalau kamu manggil saya Gus hm" ujar nya sambil mendekatkan diri kepada Maira.

Sedangkan Maira sudah keringat dingin "Eh" kaget nya dia baru ngeh kalau sedari tadi dia memanggil suaminya dengan panggilan Gus.

Gus Azhar semakin mendekati Maira, ia mengikis jarak di antara keduanya, tanpa aba-aba Gus Azhar mencium bibir Maira, hanya ciuman tidak lebih

Cup

Cup

Cup

"Ck ini ma enak di mas Azhar saya nya yang rugi" decak Maira

Written In The Love Of Allah (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang