Maira terseyum tipis menatap baju yang di pegangnya, dengan segera ia membalikkan badannya. "Mas, ini bajunya"
"Astaghfirullah"
Dengan santainya Azhar tersenyum manis di hadapan istrinya. Maira yang melihat suaminya bertelanjang dada segera membalikan tubuhnya kembali dengan meremas baju suaminya yang tadi ia ambil.
"Kok belum pakek baju" cicit Maira
"Kan bajunya ada di tangan kamu, Yang"
Mendengar itu Maira menyerahkan bajunya kepada Gus Azhar. "Nggak sopan Sayang, masa mau ngasih sesutu kesuaminya membelakangi gitu hm?"
"Ini bukan masalah membelakangi mas Azhar atau tidaknya, tapi Maira malu tau lihat mas Azhar ngga pakek baju" ceplosnya dengan suara lirih
Gus Azhar terkekeh melihat tingkah istrinya. "Padahal tadi malem kamu udah sama-sama lihat badan mas loh Yang"
Maira menelan ludahnya kasar, Lagi-lagi suaminya membahas masalah tadi malem. Tidak bisahkah suaminya itu langsung menerima pemberiannya dan langsung memakai bajunya. Dengan gugup ia membalikkan badannya
Dengan pelan Azhar menggenggam tangan kanan Maira dan tangan satunya menerima baju yang istrinya ambil tadi.
Merasa tangan satunya digenggaman oleh sang suami, Maira mendongak kepalanya dengan mengernyitkan keningnya. "Ini apa mas?" tanyanya penasaran
Setelah melepaskan tangannya dari sang istri, Azhar menyuruh Maira membuka tangannya. Dan Maira menurut saat membuka kepala tangannya teriakan histeris keluar dari bibir Maira
"Massssss Azharrrrrrrrrrr" teriakan begitu kencang
ternyata Azhar memberikan kecoa pada tangan istrinya, ia mendapat kecoa ketika di dalam kamar mandi, setelah itu ia mempunyai ide untuk menjaili istri tercintanya.
Sedangkan Azhar tertawa begitu kencang melihat wajah ketakutan istrinya, berbeda dengan Maira yang berlari terbirit-birit untuk menghindari kecoa itu. Saat berlari ia tidak menyadari jika pintu lenari baju di depannya belum ia titup dan dengan kerasnya kening Maira menambrak pintu lemari itu dengab keras seketika menghentikan tawa suaminya.
"Astagfirullah" lirih Maira memegangi kepalanya yang terasa sakit
"Sayang" panggil Azhar dengan menempuk pipi istrinya
Melihat istrinya yang jatuh pingsan membuat Azhar panik dan mengangkat tubuh istrinya untuk di rebahkan di tempat tidur. Ia terus menempuk pipi istrinya agar bangun tetapi hasilnya nihil tidak ada tanda-tanda Maira akan bangun. Bahkan ia sampai lupa kalau saat ini dirinya masih bertelanjang dada dengan buru buru Azhar menuruni tangga untuk mencari sang Umma
"Umma" terianya
"Umma"
Umma yang sedang duduk bersana sang Abi terlonjak kaget mendengar teriakan dari putra keduanya. Bahkan beliau lebih terkejut kala melihat putranya bertelanjang dada, tapi dengan santainya ia tidak menyadari itu efek panik karna istrinya pingsan
"kenapa nak?" tanya sang Umma
"Istri Azhar Umma" jawabnya sedikit panik
"Iya kenapa dengan menantu Um--?"
"Istri Azhar pingsan Umma" potong Azhar cepat
"Astaghfirullahalazim kenapa bisa Azha?" tanya sang Umma sedikit panik juga karna menantu kesayangannya tiba-tiba pingsan
Tanpa bicara lagi Umma bergagas cepat menaiki tangga menuju kamar sang putra. Azhar melangkahkan kakinya berniat menyusul sang Umma, tapi sebelum itu Abi menahan lengannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Written In The Love Of Allah (On Going)
RandomSetelah 5 tahun berjuang untuk mendapatkan hati seseorang yang ia cintai tiba-tiba suatu hari mereka berdua di temukan kembali oleh keadaan apakah Gus Azhar bisa mendapatkan hati perempuan itu kembali apa sebaliknya?