Chapter 22

76 7 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gayss 🥰

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gayss 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Besok pagi nya mereka pun masuk sekolah. Saat ini Liena sedang menyetir mobil nya menuju kesekolah.

Sampai nya disekolah Liena langsung menuju kelas nya, sekolah masih sedikit sepi karna masih terlalu pagi.

Liena berangkat lebih awal itu sesuatu yang langka, karna biasa nya dia datang mepet bel masuk.

Saat menuju lantai tiga Liena bertemu dengan Bu Elen.

"Xaviera" panggil Bu Elen.

"Iya Bu?" Tanya Liena.

"Kamu datang jam segini sudah sarapan?" Tanya Bu Elen sambil mengelus pundak Liena.

"Sudah Bu" singkat Liena.

" Kalau begitu saya permisi Bu" tanpa menunggu jawaban Liena pun naik ke lantai tiga.

'Liena Xaviera kamu tumbuh menjadi gadis yang cantik'  batin seseorang.

Sesampai nya Liena dikelas sudah ada beberapa murid yang datang.

"Liena tadi gw ketemu sama guru sejarah kata nya disuruh ambil buku paket di perpus" ucap salah satu siswi dikelas.

"Gw sendiri?" Tanya Liena mengangkat sebelah alisnya.

"Engga nanti ditemenin" ucap siswi itu.

Liena hanya mengangguk dia pun duduk dibangku sambil memasang earphone nya dan menyala kan musik.

Sementara Azila dkk baru saja sampai di parkiran.

"Si Lien udah Dateng" ucap Elsia.

"Mana?" Tanya Keysa.

"Lah itu mobil nya udah ada diparkiran" ucap Elsia menunjuk ke arah mobil Liena.

"Lah iya tumben" ucap Keysa.

"Bagus lah udah insaf kali dia gak mau telat lagi" ucap Faulen.

"Wkwkwk udah capek ngerjain pak Tono" tawa Keysa. Pak Tono tuh ialah guru yang sering piket gerbang.

"Yaudah yuk ke kelas" ajak Aqela.

Dikelas IPA 1 mereka disuruh ganti baju olahraga karna jam pelajaran akan digabung dengan kelas IPA 3.

Semua nya sudah kumpul dilapangan. Faulen mencari keberadaan Liena yang sejak tadi belum dia lihat.

"Liena mana?" Tanya Faulen singkat ke salah satu anak IPA 3.

"Lagi ganti baju di kamar mandi" jawab Icha yang ditanya oleh Faulen.

"Sendiri?" Tanya Faulen lagi.

Notre Histoire || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang