Chapter 37

72 8 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gayss 🥰

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gayss 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Suara tembakan yang datang dari arah atas tepat di belakang mereka mengenai tubuh Elina.

Elina terjatuh kelantai akibat tembakan tersebut. Diiringi dengan keterkejutan mereka atas kejadian yang tiba-tiba itu.

Mereka semua yang berada disana melihat orang yang baru saja menembakki Elina menggunakan sniper di dalam helikopter yang entah sejak kapan tiba-tiba muncul dari balik belakang gedung tua itu, lalu langsung melesat turun ke gedung ini.

Dia menggunakan pakaian serba hitam dan topi yang menutupi wajah nya dengan sniper ditangan nya.

"Tidakkah cukup kau menghancurkan segala nya dulu?" Ucap orang itu.

Diam-diam Daddy Dominic tersenyum kecil melihat punggung orang yang melewati nya.

"Bawa mereka kerumah sakit!" Ucap orang itu kepada Daniel dan satu nya lagi sebut saja nama nya Alvan.

Akhir nya Daniel dan Alvan pergi menggunakan helikopter membawa Liena dan Faulen yang tiba-tiba sudah tak sadarkan diri akibat terlalu banyaknya darah yang mereka keluarkan dan pergi ke  kerumah sakit secepatnya.

Elina melihat itu pun mengangkat tangan dengan pistol yang ada digengaman nya.

"Jika Kau lepaskan timah panas mu, maka kepala mu akan meledak detik ini juga!" Ucap orang itu menodongkan senapan nya ke arah kepala Elina.

"KAU SIAPA HAH?! BERANI-BARANI NYA MENGAGALKAN RENCANA KU!!" Teriak Elina.

"Kau lupa dengan ku Nasya Elina?" Ucap orang itu. 

"K-kau..." Ucap Elina pelan saat orang itu membuka topi nya.

"Ya saya Xander anak laki-laki yang hampir kau bunuh hanya untuk membalaskan dendam mu" ucap Xander. Ada yang masih ingat Xander? Dia adalah cowo yang mirip dengan Liena.

Semua nya terkejut melihat itu bahkan Mama Xavera sudah menangis mendengar nama itu disebut.

"Kau masih hidup?" Ucap Elina.

"Memang nya kenapa saya harus mati?" Ucap Xander.

Elina berdiri didepan Xander.
"kalau begitu sekarang kau harus mati!"

"Tidak akan, karna dulu kau tidak berhasil menjadikan ku tumbal mu!" Ucap Xander.

Dan terjadilah pertikaian antara Xander dan Elina. Sampai akhir nya Elina menarik tangan Fazio.

Semua disana panik melihat itu eum mungkin terkecuali Daddy Dominic dan Xander.

"Menjauh atau anak ini akan jatuh!!" Ucap Elina.

"Cih! Berani nya mengancam" remeh Xander.

"Kalau mau anak ini saya lepaskan kamu serahkan dirimu dan mereka berempat juga!" Tunjuknya ke arah Azila, Keysa, Elsia, dan Aqela.

Notre Histoire || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang