Chapter 12

91 8 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gays 🥰

•••••

.


.
.
.
.

Semua nya sudah pulang kerumah masing-masing tadi sekitar jam 09:45 sekarang hanya ada Liena dirumah nya yang sedang tertidur.

Saat sedang tidur dengan nyenyak Liena terbangun tiba-tiba dia pun melihat jam menunjukkan pukul 01:15.

Liena menyalakan tv mungkin dengan menonton dia akan merasa mengantuk kembali. Tapi ternyata tidak dia tidak mengantuk sama sekali.

"Gw laper, makan dulu kali ya" monolog nya akhir nya Liena pun turun ke bawah untuk mencari makanan yang bisa untuk mengganjal perut.

Tapi ternyata tidak ada makanan didapur nya, ada sih cuma harus dimasak dulu dan Liena males.

Akhir Liena hanya minum susu dan kembali ke kamar nya untuk menonton kembali. Saat asik menonton tiba-tiba ada suara dari luar rumah nya.

Karna penasaran akhir nya Liena pun keluar untuk melihat ada apa diluar. Dia membuka pintu balkon nya dan melihat sekitar, ternyata sepi tidak ada apa-apa disana.

Akhir nya Liena pun memutuskan untuk masuk kembali kedalam kamar nya saat dia berbalik badan dia dikejutkan oleh sosok perempuan yang pernah dia liat ditoilet.

Tapi akhir nya Liena hanya melewati begitu saja dan naik ke kasur nya, apakah perempuan tadi pergi? Tentu tidak dia berdiri diam di depan Liena tepat nya disamping meja tv.

Liena mencoba acuh dengan hal itu karna dia terbiasa untuk bersikap tidak melihat mereka.

"Aku tau kamu bisa liat aku Liena" ucap sosok itu.

"Liena" panggil sosok itu.

Liena menghembuskan nafas nya, dia mengalihkan tatapan nya dari tv untuk melihat sosok itu.

"Kenapa?" Tanya Liena saat dia menatap sosok itu.

Dia pun tersenyum dan sedikit mendekat ke arah kasur Liena. "Jangan telalu deket-deket!" ucap Liena.

"Oke aku disini, makasih udah mau respon aku" ucap nya.

"To the point lu ngapain datengin gw lagi?" Gak tau kenapa Liena tuh gak mau berkomunikasi terlalu lama nanti takut nya mahkluk yang lain jadi tau.

"Alina, itu nama ku" ucap sosok itu atau sekarang yang di panggil Alina.

Liena yang bersandar di headbad pun langsung duduk dengan tegap.

"Alina?" Tanya Liena memastikan.

"Iya atau sering dipanggil Lina" jelas nya.

"Lu yang wak-" ucapan nya terpotong karna Lina.

Notre Histoire || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang