Chapter 7

127 13 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gays🥰

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gays🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Orang tersebut akhir nya mendorong Liena sampai tarikan Liena terlepas.

Bugh!

"Berani lu kaya gitu hah?!!" Ucap Faulen setelah memukul orang tersebut yang hampir saja memukul Liena dari belakang.

"Hati-hati Lien!" Lanjut nya kepada Liena.

Sampai akhir nya aksi baku hantam pun tak terelakkan antara mereka.

Bugh!
Bugh!
Bugh!
Krek!

Beberapa kali pukulan yang di akhiri suara tulang, yang dilakukan Faulen untuk mengunci pergerakkan lawan.

Bugh!
Bugh!
Bugh!

"Siapa yang nyuruh lu hah?!!" Tanya Liena setelah mengunci pergerakkan lawan ke aspal.

"Jawab lu punya mulut kan sialan!!" Cerca Liena.

"Sialan!! Bisu lu hah?!!" Maki Liena kepada orang tersebut.

"Siapa yang nyuruh kalian berdua hm?!" Tanya Faulen pelan namun penuh penekanan.

"Lepas!!" Ucap orang yang ditahan oleh Faulen.

"Saya akan lepasin asal kamu membuka suara!" Ucap Faulen. "Atau kalian akan habis disini jika tidak membuka suara!" lanjut nya.

"Heh, masih tidak mau menjawab?" Tanya Liena.

Tak lama Azila dan yang lain pun datang, Liena berdiri dari posisi  nya menahan orang tersebut di aspal.

Saat orang tersebut mencoba untuk lari tapi gagal karna di tahan oleh Keysa.

"Mau lari kemana lagi lu hah?!" Tanya sarkas Kesya.

Aqela datang kearah Faulen sambil membawa tali tambang. Akhir nya dua sosok misterius itu di ikat menjadi satu.

"Saya masih sabar untuk bertanya pelan, jadi jangan sampai saya kehilangan kesabaran saya kalian faham?!" Tanya Faulen yang berjongkok di depan mereka berdua.

"Siap yang menyuruh kalian?!" Tanya Faulen pelan.

Diam, tidak ada yang membuka suara diantara mereka berdua.

"Cih, bisu kali mereka Faulen, maka nya diem aja" sarkas Keysa.

"Padahal tinggal bilang siapa dan mereka bisa dibebasin" ucap Aqela sambil merollingkan mata nya ke atas.

"Hm? Sekali lagi saya tanya, siapa orang yang menyuruh kalian memata-matai rumah Liena?"

Liena akhir nya maju mendekat dan berjongkok di samping Faulen.

Notre Histoire || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang