BAB 1 • KELUARGA ATMAJA

44.8K 1.4K 26
                                    

1. KELUARGA ATMAJA

Seorang gadis cantik berambut panjang terlihat tengah duduk di sebuah mobil mewah yang dikendarai oleh seorang sopir.

Gadis itu menoleh, menatap ke arah luar jendela. Suasana jalanan di kota Makassar itu terlihat begitu ramai oleh pengendara motor dan mobil.

"Bumi seramai ini, tapi kalau Bunda udah nggak ada, rasanya tetap kosong," gumam Jean sambil menatap nanar orang-orang di luar sana.

Mau seramai apapun bumi, tapi ketika orang yang sangat kita sayangi sudah tidak ada lagi di dalamnya, maka rasanya akan tetap hampa.

Jean kemudian menghela nafas sambil memejamkan matanya. "Kenapa Bunda perginya cepat banget, sih? Minimal siapin warisan yang banyak, kek, ini malah ngasih tahu kalau aku punya papa."

Narnia atau bunda dari Jean baru saja berpulang kemarin malam, dan kini ia harus memulai kehidupan barunya dengan seseorang yang disebutkan oleh almarhumah bundanya.

Jean tidak tahu apa-apa. Semuanya terjadi begitu cepat kemarin. Yang ia tahu, ia tidak punya papa sejak lahir. Lalu, bundanya bilang bahwa ia punya papa yang bernama Nathaniel Atmaja, dan hari ini seorang sopir suruhan Nathaniel tiba-tiba datang menjemputnya di rumahnya.

Jean merupakan anak tunggal sejak lahir dan almarhumah bundanya merupakan seorang single mother. Wajar, kan, jika ia menjadi bingung saat bundanya tiba-tiba bilang kalau dirinya punya seorang papa?

"Non, kita sudah sampai," ujar Pak sopir memberitahu.

Jean yang semula melamun lantas menoleh, menatap sebuah rumah mewah yang sangat megah di depannya. Rumah dengan desain klasik yang dikelilingi oleh pagar tinggi dan halaman yang begitu luas.

Jean bersusah payah meneguk salivanya. "I-ini rumah keluarga Atmaja, Pak?"

"Iya, Non," jawab Pak sopir tersebut dengan tersenyum kepada Jean.

Perlahan Jean mulai membuka pintu mobil yang tadi ia tumpangi sambil terus menatap rumah megah bak istana di depannya tersebut. Benar-benar sangat megah sampai membuat dada Jean berdebar kencang melihatnya.

"Ternyata aku anak orang kaya?" gumam Jean yang seakan masih tak percaya.

Tanpa menghiraukan sang sopir yang mengangkat kopernya, Jean mulai berjalan secara perlahan menaiki tangga rumah mewah itu.

"Selamat datang, Nona Jean," sambut 2 pelayan yang berdiri di pintu.

Jean tersenyum canggung. "I-iya."

"Silahkan masuk, Non. Nona Jean sudah ditunggu di dalam oleh keluarga Atmaja," ujar salah satu pelayan memberi tahu.


Jean memegangi dadanya yang berdegup kencang. Takut, panik, dan canggung menjadi satu. Mengingat ia harus tinggal serumah dengan orang-orang yang tidak dirinya kenali sama sekali. Terlebih lagi, Jean tidak tahu siapa saja yang akan menjadi keluarganya di dalam rumah itu.

Dengan sedikit tak enak, Jean pun mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah tersebut. Gadis cantik itu terus berjalan masuk, hingga ketika ia sampai di ruang keluarga, ia akhirnya melihat seorang lelaki dan seorang wanita yang sedang duduk di sana.

RETROUVAILLES ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang