BAB 39 • BERTANGGUNG JAWAB

17.5K 760 68
                                    

39. BERTANGGUNG JAWAB

Jean terlihat berdiri di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi dengan mengenakan gaun berwarna putih dan rambut panjang yang ia urai. Jangan lupakan juga sebuah jepitan rambut yang berbentuk topi kecil di kepalanya.

Penampilan Jean terlihat sangat cantik dan anggun malam ini.

Saat sedang berdiri itu, Jean sesekali tersenyum untuk menyambut kedatangan para tamu-tamu yang hadir di pesta malam itu.

Ya, Yohan dan Ayla akhirnya dinikahkan karena Ayla yang sedang hamil anak Yohan. Kelakuan bejat Yohan membuatnya terpaksa menikahi wanita yang tidak ia cintai.

Acara pernikahan mereka diadakan di sebuah gedung mewah dan mengundang banyak sekali orang-orang, termasuk rekan bisnis Nathaniel. Keluarga Ayla dari kampung pun turut hadir setelah mendengar kabar mendadak dari Ayla yang akan menikah dengan anak bos-nya.

Tentu, mereka tidak tahu alasan Ayla dan Yohan dinikahkan karena Ayla sedang hamil. Usia kandungannya pun sudah 2 bulan.

"Ini kenapa acara pernikahannya mendadak, ya?"

"Mewah banget acaranya."

"Pengantin laki-lakinya yang putra kedua itu, kan?"

"Hebat banget si Ayla bisa nikah sama anak bos-nya. Udah dapat duit kerja di rumah orang kaya, dapat anak bos-nya juga."

"Kalian nggak curiga kenapa pernikahannya dadakan banget?"

Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan dari para tamu yang melewati Jean. Gadis itu hanya bisa menggeleng pelan kepalanya untuk memaklumi. Ibu-ibu memang tukang gosip.

"Ekhem!"

Deheman itu membuat Jean menoleh, menatap sosok lelaki berjas hitam, berkemeja hitam, dan celana kain hitam yang berjalan menghampirinya. Zidan.

"Kak Zidan ganteng banget," puji Jean saat melihat penampilan Zidan dari atas sampai bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Zidan ganteng banget," puji Jean saat melihat penampilan Zidan dari atas sampai bawah. Ia jadi terpesona kepada lelaki itu.

Zidan menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan wajah memerah setelah mendengar pujian dari Jean barusan. Ia pun berdiri di sebelah Jean dengan kedua tangannya yang ia masukkan ke saku celananya.

"Ayo masuk, ijab kabulnya udah mau dimulai," ajak Zidan sambil menatap ke arah lain.

"Ayo, Kak." Seketika wajah Zidan semakin memerah saat Jean malah menarik tangannya memasuki area gedung tersebut.

RETROUVAILLES ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang