43. BIRTHDAY ZIDAN
Di minggu pagi yang cerah ini, seorang gadis berdaster pink yang sedang tidur tampak menggeliat pelan di atas kasurnya.
Tring!
Brak!
Ting!
Mendengar suara ribut-ribut, Jean pun meringis pelan dan membuka mata, mencoba menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam matanya.
"Itu apa, sih? Berisik banget," gumam Jean pelan.
Merasa nyawanya sudah sepenuhnya terkumpul, Jean pun langsung menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Gadis itu berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai, ia masuk ke dalam walk in closet dan mengenakan daster panjang berwarna biru muda.
"Berisik banget dari tadi," gumam Jean saat kembali mendengar suara ribut-ribut seperti dentingan piring dan kursi.
Karena penasaran, Jean pun segera keluar dari kamarnya untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Hingga ketika tiba di tangga, iris coklatnya dapat melihat kedua pelayan baru di rumah ini yang sedang membereskan seisi rumah, seperti menggeser-geser kursi.
"Kalian lagi ngapain?" tanya Jean penasaran sambil berjalan menghampiri kedua pelayan tersebut, membuat kedua pelayan itu langsung tersentak kaget melihat kedatangannya.
Jean hanya terdiam kikuk saat kedua pelayan itu menunduk sopan kepadanya, meskipun ia rasanya sangat sungkan karena mereka pasti lebih tua.
"Kami sedang membersihkan rumah, Nona, karena akan ada acara di rumah ini," jelas salah satu pelayan tersebut, membuat Jean mengernyitkan alisnya.
"Acara?" beo Jean diangguki oleh mereka berdua. "Acara ap-"
"Jean, kamu udah bangun?" sahut seseorang dari arah dapur ketika mendengar suara Jean yang sedang berbincang bersama para pelayan.
"Iya, Ma," balas Jean. Tanpa mengatakan apapun kepada para pelayan, ia pun bergegas berjalan menuju dapur karena Rosa baru saja memanggilnya.
Sesampainya di dapur, Jean dapat melihat sosok Rosa yang sedang memakai apron. Wanita berdress hitam itu tampak sangat cantik dan elegan walaupun sedang sibuk berkutat di dapur untuk membuat sesuatu.
"Mama mau ngebuat apa?" tanya Jean penasaran sambil berdiri di samping Rosa.
Rosa tersenyum manis melihat putrinya itu. "Ini, Mama lagi mau buat kue ulang tahun untuk Zidan." jawabnya dengan tangan yang terus mengocok adonan kue di depannya.
Sontak jawaban Rosa itu pun langsung membuat mata Jean melotot kaget. Apa tadi katanya? Ulang tahun Zidan? W-what?
"Hari ini ulang tahun Kak Zidan, Ma?" tanya Jean. Gadis itu semakin melongo saat Rosa mengangguk sebagai jawaban.
Demi apapun, Jean benar-benar tidak tahu bahwa hari ini adalah ulang tahun Zidan. Ia benar-benar tidak tahu kapan cowok itu lahir ke dunia ini. Dan sialnya, ia tidak memiliki kado apapun untuk Zidan.
"Jangan ngelamun," tegur Rosa saat melihat wajah syok Jean. "Daripada kamu melamun, mending kamu bantuin Mama ngebuat kue ulang tahun buat Zidan. Kue buatan kamu enak soalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES ( END )
FanfictionTiba-tiba punya 3 kakak ganteng? °°°° Jean Willona. Gadis yang dibesarkan oleh seorang singel mother tanpa sosok ayah. Namun, saat bundanya meninggal, ia diberi tahu bahwa ternyata dirinya memiliki seorang ayah yang bernama Nathaniel Atmaja. Jean pu...