BAB 11 • ONE DAY WITH YOHAN

22K 931 9
                                    

11. ONE DAY WITH YOHAN

Siang tadi, Rosa dan Nathaniel sudah pulang ke rumah setelah melakukan perjalanan bisnis selama seminggu.

Mereka berdua membawakan banyak oleh-oleh untuk anak-anaknya. Termasuk Jean. Ia dibelikan banyak sekali pakaian branded oleh Rosa, namun setelah menerima semua itu, Jean masih tak kunjung merasa suasana hatinya membaik.

Jean akhir-akhir ini terus sedih dan kepikiran almarhumah bundanya.

Sampai malam ini, Jean masih terlihat sangat sedih sambil menikmati makan malam bersama keluarganya.

"Yohan mana?" tanya Nathaniel seraya menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.

"Ada di atas, lagi ngerjain tugas kuliahnya," jawab Zehan, membuat Jean langsung melirik lelaki di sebelahnya itu.

Sejak kemarin, Jean tak menanyakan perihal mobil Zehan yang tidak sengaja ia lihat di halaman rumahnya. Ia pun merasa bahwa itu mungkin hanya halusinasinya saja.

"Kenapa dia nggak ikut makan? Tugasnya banyak banget emang?" tanya Rosa lagi.

Zehan mengangkat acuh bahunya. "Nggak tahu."

Jean yang sudah selesai makan pun lantas segera meminum segelas air putih agar nasinya cepat turun dan tidak tersedak.

"Aku aja yang panggilin Kak Yohan mumpung aku udah selesai makan," ujar Jean.

Nathaniel menganggukkan kepalanya. "Makasih, ya, jean. Papa minta tolong sama kamu."

"Iya, Pa."

Setelahnya, Jean pun meninggalkan ruang makan tersebut yang sedang diisi oleh Zehan, Zidan, Nathaniel, dan Rosa. Kaki jenjangnya melangkah menaiki tangga menuju ke kamar kakak keduanya.

Sesampainya di depan pintu kamar Yohan, Jean pun segera mengetuk pintu kamar itu.

"Kak Yohan, aku masuk, ya?" izin Jean. Meskipun Yohan sering menerobos masuk ke kamarnya, tapi ia harus tetap memiliki etika untuk izin terlebih dahulu.

"Masuk aja," sahut Yohan dari dalam.

Ketika tangan Jean membuka pintu kamar tersebut, ia dapat melihat sosok lelaki bercelana panjang yang sedang duduk di meja belajar.

Jean kemudian masuk ke dalam kamar itu dan berdiri di samping Yohan.

"Kak Yohan dipanggil ke bawah buat makan malam."

Yohan mengalihkan pandangannya dari laptopnya, kemudian menatap Jean di sampingnya. "Aku lagi sibuk, banyak tugas. Entar aja makannya."

Jean mengangguk. "Okey. Aku kasih tahu Papa dulu kalau gitu."

Saat Jean hendak melangkah pergi, tiba-tiba tangan kekar Yohan menahan tangannya.

"Apa, Kak?" tanya Jean sembari kembali berbalik menatap Yohan.

Yohan tersenyum. "Mau temanin aku kerjain tugas?"

Oh, tentu saja Jean mau. Siapa coba yang bakal nolak kalau disuruh menemani cowok ganteng yang sedang mengerjakan tugas?

Dengan semangat, Jean pun langsung meraih satu kursi kosong yang berada di samping Yohan. Ia segera duduk di sana dengan hati yang riang gembira. Yohan tersenyum melihat itu.

RETROUVAILLES ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang