BAB 38 • KECEWA

15.9K 694 37
                                    

38. KECEWA

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Zehan terus melayangkan tinjunya tanpa henti di wajah Yohan dengan sangat keras.

Yohan yang terbaring di lantai ruang keluarga lantas hanya bisa pasrah saat Zehan tak henti-henti memukulnya.

"ANJING LO! UDAH GEDE MALAH NGGAK PUNYA OTAK, BANGSAT!" sahut Zehan dengan marah. Dadanya sampai naik turun lantaran benar-benar merasa emosi.

BUGH!

BUGH!

"ANJING!" maki Zehan lagi. Ia tak peduli dengan keadaan Yohan yang sudah bonyok dengan darah yang mengalir di hidungnya.

Zehan kemudian menarik kerah kemeja Yohan hingga Yohan berdiri, dan kemudian menendang perutnya sampai punggung lelaki itu menabrak tembok.

"SAKIT, BANGSAT!" sahut Yohan dengan kesal. Tubuhnya seolah akan dibuat remuk oleh sang kakak.

Zehan mengepal kuat tangannya. Lelaki itu pun maju mendekati Yohan dan kemudian menendang tulang kering Yohan, membuat Yohan langsung terduduk di lantai dengan meringis kesakitan.

"Kalau lo bisa gue bunuh, gue bunuh lo sekalian, brengsek!" ujar Zehan penuh penekanan sambil berjongkok di hadapan Yohan.

Yohan yang tak terima dipukuli lantas hendak membalas pukulan Zehan, namun terhenti saat Zehan tiba-tiba memelintir tangannya.

"LEPAS! SAKIT, SETAN!" sahut Yohan meronta-ronta.

Tidak puas dengan itu, Zehan pun kembali memberikan satu pukulan di perut Yohan.

Ayla yang mengintip di pintu ruang keluarga lantas meringis melihat itu. Ia pun segera pergi dari sana dengan kepala yang terus menunduk takut.

Sementara Rosa dan Nathaniel, mereka hanya membuang muka, tak ingin melihat Yohan yang terus dihajar oleh Zehan tanpa ampun. Menolong Yohan? Mereka sama sekali tidak berniat melakukan itu.

Toh, Yohan memang pantas mendapatkannya.

Di saat Yohan sedang diamuk di ruang keluarga, kini terlihat Jean yang sedang duduk di kamarnya, alias di atas kasurnya sambil ditemani oleh Zidan.

Zidan membawakan segelas air hangat untuk Jean, dan kemudian menaikkan selimut Jean hingga menutupi seluruh tubuh gadis cantik itu.

"Aku mau pulang ke rumah aku aja, Kak. Aku nggak mau tinggal di sini kalau harus bareng-bareng lagi sama Kak Yohan. Dia jahat, Kak," ujar Jean pelan kepada Zidan yang ikut naik ke kasurnya dan duduk di sampingnya.

Zidan menghela nafas melihat Jean yang tampak ketakutan setelah kejadian tadi. "Lo tinggal di sini aja. Mama dan Papa udah sepakat buat ngusir Kak Yohan. Mereka juga bakal nyabut semua fasilitas yang udah mereka kasih ke Kak Yohan, termasuk uang bulanan."

"Aku aja, Kak, yang pergi. Ini rumah Kak Yohan, kenapa malah dia yang diusir?" ujar Jean sambil menggigiti kukunya.

Zidan menarik pelan tangan Jean agar gadis itu berhenti menggigiti kukunya. "Kak Yohan udah kelewatan. Bukan sekali doang dia ngelakuin ini. Dia udah terlalu sering ngebuat masalah, jadi Mama dan Papa bakal angkat tangan soal Kak Yohan."

RETROUVAILLES ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang