15. ZEHAN?
Hari ini, Zidan masih belum bisa ke sekolah.
Sudah 2 hari Jean tidak masuk ke sekolah hanya untuk mengurusi Zidan saja. Meskipun Zidan sebenarnya mengamuk dan melarangnya untuk masuk sekolah hari ini, namun Jean tak mau mendengarkan. Gadis itu sudah angkat tangan mengurusi Zidan. Ia tidak mau lagi menjadi babu Zidan selama cowok itu sakit.
Jean terlihat sudah rapi di depan rumah dengan seragam sekolahnya sambil mengunyah roti di dalam mulutnya.
"Mama sama Papa mana, La?" tanya Jean seraya berjalan menghampiri Ayla yang sedang membersihkan kolam air mancur di halaman rumah.
Ayla menoleh, menatap Jean di sampingnya. "Nyonya lagi pergi arisan sama sopir, kalau Tuan Nathaniel udah pergi kerja barusan," jawab Ayla dengan sopan.
Jean mengernyitkan alisnya. "Mama perginya sama sopir?" Ayla mengangguk, membuat Jean menghela nafas.
"Tadi, Nyonya Rosa nitip pesan. Katanya, kalau kamu mau pergi ke sekolah, Kamu bangunin Tuan Zehan aja. Kalian bisa pergi bareng, soalnya Tuan Zehan juga ada jadwal pagi di kampusnya," jelas Ayla ketika melihat wajah Jean yang murung.
"Bareng Kak Yohan aja emangnya nggak boleh?" tanya Jean yang merasa lebih dekat dengan Yohan daripada Zehan.
Ayla menggelengkan kepalanya. "Tuan Yohan semalam pergi, sampai sekarang dia belum pulang ke rumah."
Jean menoleh, menatap ke arah garasi. Benar saja. Di sana tak ada mobil Yohan. Hanya ada motor Zidan dan mobil Zehan saja. Mobil rumah dipakai oleh Rosa, sementara mobil Nathaniel juga dipakai oleh papanya itu.
Di rumah ini ada 4 mobil. Mobil Zehan, mobil Yohan, mobil Nathaniel, dan mobil rumah. Ada satu motor juga, yaitu motor Zidan.
Jean menghela nafas. Baiklah, nggak apa-apa. Zehan tidak segalak Zidan, kok. Hanya saja, cowok itu lebih seram daripada Zidan.
Sesampainya di depan pintu kamar Zehan, Jean pun mulai mengetuk-ngetuk pintu kamar lelaki tersebut. Seperti biasa, tak ada jawaban karena penghuninya yang masih tertidur pulas.
"Kak Zehan," sahut Jean seraya masuk ke dalam kamar kakak pertamanya itu.
Di dalam sana, Jean dapat melihat kamar Zehan yang sedikit acak-acakan, tidak seperti biasanya. Biasanya, kamar cowok itu adalah yang paling rapi di antara kedua adiknya.
"Kak Zehan, antarin aku ke sekolah, ya? Sekalian Kak Zehan mau ke kampus, kan?" tanya Jean seraya berjalan menghampiri Zehan yang sedang tertidur pulas di bawah selimut.
Jean mengguncang pelan lengan Zehan. "Kak, bangun."
"Kak Zehan."
"Kakak ganteng."
"Kakak, yuhuuu."
"Kak, bangun, woy!"
"Ihh, ganteng-ganteng, tapi malah kebo," gumam Jean sambil berkacak pinggang.
"Lo ngomong apa barusan?" Seketika Jean tersentak kaget saat mendengar suara serak itu.
Zehan yang sudah bangun lantas menyandarkan tubuhnya ke headboard kasur. Tangannya terulur dan memijit kecil pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES ( END )
FanfictionTiba-tiba punya 3 kakak ganteng? °°°° Jean Willona. Gadis yang dibesarkan oleh seorang singel mother tanpa sosok ayah. Namun, saat bundanya meninggal, ia diberi tahu bahwa ternyata dirinya memiliki seorang ayah yang bernama Nathaniel Atmaja. Jean pu...