BAB 17 • BACK TO HOME

18.3K 833 7
                                    

17. BACK TO HOME

Pagi hari, Yohan terlihat sudah seperti orang ling-lung dengan berjalan ke sana kemari seolah sedang mencari sesuatu.

Yohan memeriksa walk in closet Jean, namun gadis itu masih tak ada di sana.

"Gimana, Yo? Jean udah ketemu?" tanya Rosa.

Yohan menggelengkan kepalanya. "Belum, Ma. Dia nggak ada di kamarnya.

Rosa menghela nafas. "Terus di mana? Dia juga nggak ada di dapur, di kamar mandi, di rooftop, di balkon, di halaman, di kolam, dan di garasi," ucapnya yang sudah lelah mencari Jean di seluruh penjuru rumah.

"Ya udah, Yohan. Kamu aja, ya, yang cari Jean? Mama ada urusan mau ikut papa kamu ke perusahaan," ujar Rosa.

Yohan menganggukkan kepalanya. "Ya udah, Ma. Hati-hati," ucapnya. Rosa mengangguk dan kemudian berjalan keluar dari kamar Jean.

Yohan kemudian beranjak ke kamar Zehan, barangkali gadis itu berada di kamar kakak pertamanya.

Klek!

Saat membuka pintu, mata Yohan disuguhkan dengan sosok Zehan yang baru saja selesai mandi dengan menggunakan handuk putih yang melilit pinggangnya sambil berdiri di balkon kamar.

"Apa?" Zehan menatap Yohan yang berdiri di pintu kamarnya.

"Di sini ada Jean, Kak? Gue udah cari ke seluruh penjuru rumah, tapi dia nggak ada."

Zehan mengernyit. "Jean nggak ada? Dia juga nggak ada di sini," jawabnya membuat Yohan menghela nafas kasar.

"Ya udah, gue mau lanjut cari Jean dulu," kata Yohan. Saat hendak menutup pintu kamar Zehan, kakaknya itu segera menahannya.

"Bangunin Zidan buat ke sekolah." suruh Zehan, mengingat kebiasaan Zidan yang suka telat bangun.

Yohan pun menutup pintu kamar Zehan kembali. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar Zidan yang tertutup.

"Zi-" Yohan berhenti menyahut saat melihat pintu kamar Zidan yang sedikit terbuka. "Tumben pintunya nggak dikunci?"

Klek!

"Eh?" Seketika langkah kaki Yohan langsung terhenti saat melihat sesuatu di dalam sana yang berhasil membuatnya sangat kaget.

"Gimana? Zidan udah bangun bel-" Zehan yang menyusul Yohan lantas ikut terdiam saat melihat apa yang Yohan lihat.

Di dalam kamar Zidan, atau lebih tepatnya di atas kasur Zidan, terlihat Jean dan Zidan yang sedang tertidur pulas dengan posisi saling berpelukan. Terlebih lagi, Zidan tak mengenakan baju.

Yohan berdehem singkat, sementara tangan kekar Zehan terlihat sudah mengepal kuat.

"ZIDAN!"

Mendengar suara menggelegar itu, Jean dan Zidan langsung bangun karena kaget. Mereka tersentak dan segera mendudukkan badannya di atas kasur.

"Eh?" pekik Jean melihat kedua kakaknya yang berdiri di pintu dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa, sih, Kak? Pagi-pagi udah berisik aja," tanya Zidan seraya memijit kecil pelipisnya.

RETROUVAILLES ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang