PMM story-BAB 12

40 2 0
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Happy Reading All
💕

Hari-hari terlewati, dan bulan berganti. Tak terasa tinggal 5 bulan lagi ia akan berpisah dengan teman-temannya sekaligus sahabat tercinta Shafia. Ia telah melewati lika-liku kehidupan menjadi siswi kelas 12. Hari ini adalah ujian semester terakhir bagi shafia karena setelahnya hanya akan ada ujian nasional kelulusan.

Di Kelas

Ujian tahfid sedang berlangsung, didampingi ustadzah Yanti
Satu-persatu dipanggil maju oleh ustadzah sesuai dengan urutan absen

Uzayh..
Dinda..
Leya..
Begitu seterusnya..

Ujian tahfidz selesai, sebagian teman-teman shafia ada yang pulang ada yang tidak. Dan shafia sendiri memilih tidak pulang, ia masih setia duduk dibangkunya. Seperti biasa ia Kembali menuliskan isi hatinya.

Muhammad Zayyid Al-Faris
Pertemuan denganmu untuk yang kesekian kali membuatku menduga-duga apakah ini petunjuk dari-Nya?
Aku takut bila Bahagia yang kurasakan ini akan membawa harapan yang Kembali mengecewakan
Membawa dirimu di setiap benakku, terangkum semua dalam ingatan
Aku takut ris, ketakutan akan kepergian mu nyata terjadi
Dan rasa ini tak mampu untuk dirimu balaskan padaku
-shafia

"weh gila bro, akhirnya lo bisa deket sama cewe juga" ucap salah satu teman Faris

Shafia pun mendengarnya dengan samar-samar, ia menaruh penanya
"Faris dekat dengan siapa ya?" ucapnya lirih namun tak ada yang mendengar

Ya allah, kenapa hati hamba sakit mendengarnya.., kuatkan hamba, jika memang faris yang engkau takdirkan untuk hamba maka dekat kanlah hamba dengannya melalui ridhoMu. batin shafia

Pikiran shafia kemana-mana,ia sangat tidak fokus.

"Shafia" sapa Faris, ia terlihat bahagia sekali. "kamu mau pulang?" tanyanya lagi

"Iya" jawab Shafia singkat

"kau tahu Shafia, ternyata cinta itu diperjuangkan dan sama-saling berjuang. Tapi entahlah orang itu akan layak atau tidak untuk ku perjuagkan" ucap Faris tiba-tiba

Shafia hanya terdiam dan tidak menjawabnya. Sampai diparkiran ia langsung mengendarai motornya

Di jalan

"Lantas siapa orang yang layak kamu perjuangkan ris?" teriak batin Shafia. Tak disangka air mata shafia luruh dengan sendirinya

__________

Shafia POV

Shafia hanya bisa menangis..
Tak disangka orang yang selama ini ia sebut namanya di dalam do'anya mencintai perempuan lain.

"Hiks..hiks.. lantas apakah aku harus benar-benar berjuang sendiri ris?" ucap Shafia lirih

Oh allah.. apakah ini teguran untukku
Apakah aku tak berhak mencintainya dengan diam tanpa sepengetahuannya?
Kecewa ini sangat melukai shafia, hati shaf sakit ya allah dengan ucapannya yang didengar oleh telinga shafia sendiri
Shaf tidak menyangka.. kalau faris akan memilih berpacaran..
Kukira dia akan sebaik pandangan mata shaf selama ini, ternyata shaf salah..
Shaf terlalu berharap akan cintanya
Shaf salah terlalu mengharapkannya
Batin Shafia

Shafia meluapkan semuanya dengan tangisan. Seakan-akan dunia merenggut semua kebahagiaan yang shafia inginkan. Dibalik lelahnya menangis ia akan tertidur dengan sendirinya..

Jangan lupa vote teman-teman ✨
Thank You 💕

Perihal Mengikhlaskanmu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang