PMM story-BAB 48

30 2 0
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Happy Reading All
💕

Shafia dan Faris kembali ke rutinitas kehidupannya. Ia sudah pindah ke rumah milik Faris yang berada di perumahan sebrang perumahan rumah Abi dan ummahnya. Karena tidak enak juga harus menumpang di rumah orang tuanya. Ayah dan bunda shafia akan tinggal bersama adik shafia yang beberapa bulan kedepan akan masuk perkuliahan, dan kak Fatih juga akan menginap di sana jika kembali ditugaskan di daerah dekat rumahnya.

Faris yang sudah rapi dengan pakaian dokter nya pun menghampiri shafia yang tengah masak didapur, ia memeluk istri cantiknya ini dari belakang.

" Mas jangan gini shaf lagi masak nanti masakannya hangus" ucap Shafia

Faris yang masih setia memeluk istrinya pun cemberut.

"Ih gitu aja ngambek" ucap shafia. "Mending mas tunggu dimeja makan, sebentar lagi masakannya matang" imbuhnya

Faris pun berjalan menuju meja makan. Tak lama kemudian masakan yang Shafia masak sudah ada di hadapannya. Kali ini shafia hanya memasak sayur sup dan menggoreng nugget ikan.

"Gimana mas enak masakan shaf?"ucap shafia dibalas anggukan oleh Faris
Shafia merasa lega, akhirnya selama ini belajar masak bersama bundanya tidak menjadi sia-sia

"Sayang mas berangkat ya" ucap Faris

"Iya mas"ucap shafia bersalaman. Faris mengecup kening Shafia

Cup.

"Jaga diri baik-baik ya sayang, tunggu mas pulang" ucap Faris

"Iya mas, Fii amanillah" kata shafia

Shafia bosan dirumah karena tidak diperbolehkan Faris untuk kembali mengajar. Namun ia tetap memaksa. Dan akhirnya ia diperbolehkan tetapi hanya mengajar di TPQ milik saudara bunda shafia karena berada di satu perumahan dengan Shafia.

Ia menscroll Instagram melihat tayangan-tayangan reels dari akun para habib yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun umroh di Makkah.

MaaSyaaAllah, semoga shaf dan mas Faris engkau izinkan datang ke tanah suci-Mu Rabb batin shafia

Shafia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke dapur, ia memasak sebungkus bubuk puding yang berada di almari bahan-bahan masak.

Shafia mengaduk-aduk puding hingga mendidih karena jika tak diaduk akan mengeluarkan gelembung dan tumpah.

"akhirnya matang juga, semoga mas Faris suka pudingnya" ucap Shafia memasukkan puding ke dalam kulkas

🍁🍁🍁

"sekali lagi dibaca yang keras أ أ، ب ب ، اب ،ب ا، ب ب أ، ب أ ب " ucap shafia

Sesekali shafia juga menceritakan tentang kisah-kisah nabi dan para sahabatnya kepada anak didiknya

"Duduk yang rapi anak Sholeh Sholehah, ustadzah akan menceritakan kisah tentang sayyidina Ali bin Abi Thalib, kalau tidak bisa duduk yang rapi ustadzah tidak jadi cerita deh" ucap shafia seakan-akan ngambek

Mereka berbondong-bondong kembali ke tempat duduknya masing-masing, dan melipat kedua tangannya di atas bangku.

Suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib didatangi beberapa orang secara bergantian. Mereka sengaja datang bergantian dan menanyakan hal yang sama karena ingin tahu bagaimana Sahabat Ali bin Abi Thalib menjawab mereka, apakah dengan jawaban yang sama atau berbeda.
Dimulai dengan orang pertama yang berkunjung kepada Ali dan bertanya, "Wahai Ali mana yang lebih baik, ilmu atau harta?" Ali menjawab "Ilmu lebih baik dari pada harta," jawab Ali. Orang itu lalu bertanya lagi, "Dengan dalil apa?" Ali membalas, "Ilmu itu warisan para nabi dan harta itu warisan Qarun, Syaddad, Firaun dan lainnya." Lalu pergilah orang pertama ini.
Datang lagi orang kedua yang bertanya seperti orang pertama tentang ilmu dan harta. Dan tetap Ali menjawab dengan jawaban yang sama bahwa Ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya "Dengan dalil apa," Ali menjawab "Ilmu menjagamu, sedang engkau menjaga harta." Kemudian pergilah orang itu.
Datang lagi orang yang ketiga lalu bertanya seperti pertanyaan orang kedua dan Ali menjawab ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya "dengan dalil apa," Ali menjawab dengan alasan yang berbeda, menurutnya pemilik harta mempunyai banyak musuh, dan orang memiliki ilmu mempunyai banyak teman. Kemudian pergilah orang itu.
Datang lagi orang yang keempat dan bertanya kepada Ali dengan pertanyaan yang sama "Mana yang lebih baik Ilmu atau harta?" Ali menjawab bahwa ilmu lebih baik daripada harta. Orang itu bertanya apa alasan dari jawaban Ali, kemudian Ali menjawab dengan alasan yang berbeda dengan jawaban ketika dia ditanya oleh orang pertama kedua dan ketiga. Ali berujar, "Ilmu apabila kau belanjakan maka akan bertambah, tetapi harta jika kau belanjakan maka ia akan berkurang."
Kemudian pergilah orang itu, hingga datang lagi seorang yang lain lalu bertanya mana yang lebih baik Ali "Ilmu atau harta yang lebih baik?" Ali menjawab ilmu lebih baik daripada harta karena pemilik harta bisa dipanggil si pelit dan menjadi hina sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan sebutan agung dan mulia. Pergilah orang itu. Hingga datang lagi seorang yang lain lalu bertanya manakah yang lebih baik Ilmu atau harta. Lagi-lagi Ali menjawab ilmu lebih baik daripada harta dengan alasan harta akan dihisab pada hari kiamat sedangkan pemilik ilmu akan memberi syafaat pada hari kiamat.
Demikianlah, ketika Ali ditanya terkait keutamaan Ilmu, dia memiliki banyak alasan yang berbeda-beda. Hal ini lantaran banyaknya keutamaan ilmu dibandingkan dengan harta. Di antaranya itu Ilmu lebih baik daripada harta dengan dalil harta itu makin lama didiamkan makin bertambah usang, sedangkan ilmu tidak bisa lapuk dan usang. Selain itu menurutnya, harta bisa membuat hati menjadi keras sedang ilmu itu menerangi hati. Akhirnya, heranlah orang-orang yang tadi bertanya kepada Ali karena dia memiliki banyak alasan tentang keutamaan ilmu yang tiada habisnya. Saat para penanya berkumpul Ali pun berujar "Andai kata ada banyak orang bertanya kepadaku tentang keutamaan ilmu, maka niscaya aku akan memberi alasan-alasan yang berbeda." (Sumber kemenag.go.id)

"Jadi anak-anak dengan keilmuan yang dimiliki, maka sahabat Ali bin Abi Thalib ini dijuluki sebagai pintu ilmu oleh Nabi Muhammad" jelas Shafia

"Sekarang kita baca do'a sebelum pulang" ucap Shafia

"Baik ustadzah" jawab mereka kompak

Allahummarhamna bil Qur'an..
Waj'al hulana imamawwanuro wa hudawaarohmah.. dst.

Jangan lupa vote teman-teman ✨
Stay tune di cerita ini 🌈
Thank You 💕

Perihal Mengikhlaskanmu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang