PMM story-BAB 34

35 2 0
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Happy Reading All
💕

Shafia duduk ditaman dekat masjid kampusnya. Ia menatap langit yang indah dan menenangkan, sudah lama ia tak menuliskan kembali isi hatinya pada buku diary bersampul kuning miliknya.

Hai Muhammad Zayyid Al-Faris
Sampai detik ini tidak ada yang berubah dariku
Perasaanku kepadamu nyatanya masih ada sampai sekarang
Walaupun sedikit terkikis oleh kebahagiaan ini
Boleh kah sekali saja aku bertemu denganmu cinta dalam diamku?
Waktu yang memisahkan kita telah menciptakan rindu.
Maaf, jika rasaku padamu tak kunjung padam walau aku telah mengikhlaskanmu
Aku tak tau apakah kamu masih bersamanya atau tidak
jika Allah mengizinkan ku bertemu, aku ingin bertemu denganmu ris
-shafia

Shafia menutup buku diary nya. Ia kembali memandang langit yang cerah itu seakan-akan ia telah terbang ke atas sana.

Leya dan Cahya yang sedari tadi keliling memutari area kampus pun akhirnya menemukan keberadaan sahabatnya itu 'shafia'.

"Eh shaf kamu ini dicariin tau nya ada disini" ucap leya yang membuyarkan lamunan Shafia

"Ih Leya apasi ngagetin tau" kata Shafia

"Ya abisnya kamu dari tadi kita berdua cariin ga ketemu-ketemu, cape aku sama Cahya muterin kampus buat cari kamu" cerocos Leya dengan panjang

"Kek nyari jodoh yang ga muncul bau-baunya, hahaha"ucap Cahya garing yang hanya dapat lirikan dari Leya dan Shafia

"Ya maaf, kan shaf gatau" jawab Shafia memelas

"Yasudah deh ayo balik, habis ini waktunya pak dosen killer" ucap Leya

__________

Setelah usai mata kuliah pak dosen killer shafia pamit duluan pada kedua sahabatnya.

"Leya Cahya aku duluan ya" ucap Shafia

"ga biasanya kamu duluan shaf" tanya Cahya

"Iya kakak ku mau jenguk aku di Ma'had" jawab Shafia

"Kak Fatih?" Tanya Leya dibalas anggukan oleh shafia

Ting

WhatsApp
KAK FATIH 🥶

Assalamualaikum dek shaf, cepat keluar kakak tunggu di gazebo samping Ndalem ✓✓

Shafia melihat pesan yang baru saja tersampaikan. Ia langsung bergegas menuju kesana 'gazebo Jadid'.
Manik mata nya melihat ke arah gazebo dan menemukan kakaknya bersama kak maya dan anak laki-laki kecil yang berada digendongan kak Maya. 'Adam Jean Arshaka' putra kecil kak Fatih dan kak Maya. Shafia berjalan menghampiri ketiganya.

"Assalamualaikum kak" ucap shafia bersalaman

"Wa'alaikumussalam, nah ini akhirnya datang" jawab Fatih dan memeluknya
"Sehat-sehat dek? Gimana rasanya Ma'had disini?" Tanya Fatih

"Alhamdulillah, ya gitu deh kak. Shaf juga iku pengabdian di Ma'had ini mulai sekarang itung-itung pas lulus kuliah ga kaget kalau disuruh hehe"ucap Shafia dengan cengirannya

"Utututu anak ganteng ini ayuk ikut aunty cantik" ucap Shafia mengambil Adam dari gendongan Maya

"Kak aku pinjam Adam buat keliling Ma'had dulu ya, Kakak tunggu disini aja" ucap Shafia

"Eh kamu ini dijenguk malah asyiknya ke Adam" ucap Fatih

"Biarin wlee" ucap Shafia dan langsung pergi.

Shafia berkeliling dan menuju taman yang berada di dekat Madarasah milik pondok pesantren Al-qomar ini. Ia duduk dibangku taman dan bermain bersama Adam dengan tertawa bahagia. Tak lama kemudian laki-laki memakai kemeja hitam dengan celana casual panjang itu pun keluar dari gerbang Madarasah menghampiri mereka.

"Shafia" panggil laki-laki itu

Shafia seperti mengenal suara orang yang baru saja memanggilnya, ia menoleh dan ternyata benar. Gus Zayn yang berdiri disampingnya pun duduk dihadapan Shafia.

"Ehm, Gus.." ucap Shafia

"Jangan panggil gus, panggil pak saja" ucap Zayn enteng

"Ini anak siapa?" Tanya Zayn singkat

"Kakak shafia pak, namanya Adam" jawab Shafia

"Ohya sesuai jadwal, saya yang menjadi dosen pembimbing keduamu. Jangan bosan untuk sering bertemu dengan saya haha" ucap Zayn tiba-tiba dengan tertawa

Shafia hanya diam dan berpikir

Oh Allah, kenapa orang yang di hadapanku ini akan menjadi dospem kedua shaf batin shafia

"hehe, iya pak" jawab Shafia sedikit malu
"eemm.. pak Zayn, shafia duluan kesana, sepertinya kakak saya sudah menunggu" pamit Shafia

"Oh ya ya, silahkan" jawab Zayn

Entah kenapa tiba-tiba dosen killer itu muncul dihadapan shayfia. Menurut shafia dosennya ini tidak sebegitu killer ternyata dia juga bisa sedikit humoris dan tidak terlalu kaku ketika berbicara kepadanya dan sangat berbeda sekali saat berbicara kepada mahasiswi yang lainnya ketika dikampus.

Jangan lupa vote teman-teman ✨
Follow juga deh hehe buat yang belom :))
Thank You 💕

Perihal Mengikhlaskanmu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang