بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Happy Reading All
💕Hari ini Shafia bersama keluarga akan berlibur selama 1 minggu, karena Adnan adek bontot satu-satunya pulang dari pondok pesantren karena libur semester.
Di mobil, shafia membawa cemilan banyak sekali yang diletakkan di dalam bagasi mobil. Ia memakan salah satu cemilannya dan saling bercengkrama bersama Adnan.
"Dek gimana kabarnya?" Tanya shafia kepada Adnan
"Alhamdulillah baik kak, Adnan di pondok juga rajin dan udah bisa baca kitab gundul" ucap Adnan dengan percaya diri
"Wah keren dong, jadi kak shaf kalau mau tanya ke adek aja hahaha" ucap shafia becanda
"Yee ga gitu juga dong kak, Adnan juga masih belajar" jawab Adnan
Hening..
Selama perjalanan shafia menatap ke arah jendela, ia melihat jalanan yang ramai dengan orang yang berlalu lalang disana. Shafia juga menatap keindahan langit yang biru dan menenangkan. Tak terasa shafia dan keluarga sudah sampai di halaman depan villa yang mereka singgah i selama waktu liburan.
" Shaf, tolong bawakan ini" pinta Rida
Shafia menerima uluran barang yang berada di didalam kantong plastik berwarna putih yang bunda Rida berikan. Lalu ia berjalan masuk ke dalam villa.
kak Fatih dan kak Maya berada di lantai atas, sedangkan ayah, bunda, adil dan shafia berada di lantai bawah. Shafia menuju kamarnya dan meletakkan barang-barang nya ke almari yang telah disediakan.
Tak lupa ia juga membawa buku diary kesayangan. Shafia menuju kasur dan membawa bantal yang diletakkan diatas kakinya yang bersila, ia kembali menuliskan isi hatinya pada kertas di buku bersampul kuning itu.Shafia tak tau, jika Faris telah mengetahui semua tentang dia yang mencintainya dalam diam.
Shafia pikir cinta ini akan tersimpan dengan rapi tanpa sepengetahuan Faris, namun nyatanya tidak.
Dan Faris pun sangat berhati-hati dalam menjaga perasaan shafia kali ini agar tak tersakiti lagi. Ia selalu menemui Tina tanpa shafia tahu. Tapi tidak semudah itu, shafia tetap mengetahui semua apa yang Faris lakukan sebelum perpisahan sekolah tiba. Justru Faris yang tak jujur membuat shafia semakin tersakiti.
Setelah perpisahan itu, Shafia mengikhlaskan faris untuk Tina.Menurutmu, apakah aku salah dalam mengambil cara ?
Kupikir dengan cara ini akan menghapus catatan tentangmu di benakku
Namun nyatanya, belum juga. Lara itu seakan tumbuh dan bertambah ris
Kurasa tidaklah perlu untuk diungkap, biarkan tetap kusimpan dalam-dalam
Memupuk segala rasa yang ada, nan asah dalam diam
Agar ku peluk namamu hanya di sepertiga malam-Nya
-shafiaTok..tok..tok..
"Kak shaf ayo cari kuliner daerah sini" ajak Adnan dari luar pintu kamar shafiaShafia yang mendengarnya ia pun bergegas membuka pintu
"dimana ?" Tanya shafia"Adnan gatau, tapi ayah dan bunda sudah menunggu di halaman" ucap Adnan
"Bentar dek kak shaf ambil Khimar, kamu duluan aja" ucap shafia
🍁🍁🍁
"KULINER ASLI SINI"
Mobil keluarga shafia berhenti tepat dihalaman depan papan nama yang bertuliskan itu. Ia dan keluarganya turun, kemudian memasuki rumah makan tersebut untuk memesan dan mencicipi kuliner yang ada disana
"Ayah mau coba sate kelinci aja, bunda mau pesan apa" tawar ayah Ardi yang masih memegang buku menu
"bunda juga deh.."jawab Rida. "Nak Adnan mau apa ? Kak shaf juga pesen yang mana nak ?" Tanya bunda Rida kepada keduanya
Shafia melihat dibuku menu bersama Adnan.
"shaf pesan bakwan kuah aja bund, kamu apa dek" ucap shafia dan bertanya pada Adnan"Apa yaa ini aja deh nasi mawut sama sate kelinci hehe" ucap Adnan dengan cengiran
Kak Fatih tidak ikut karena ia menemani kak Maya yang tengah mual dengan kehamilan pertamanya.
Shafia dan keluarganya menyantap makanan yang telah dihidangkan diatas meja duduk sesuai pesanan, dengan lahap dan habis tanpa tersisa sedikitpun. Ternyata shafia sangat menyukai bakwan kuah khas daerah sini, padahal ia baru pertamakali mencobanya.Jangan lupa vote teman-teman ✨
Follow juga deh hehe :))
Thank You 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Mengikhlaskanmu [TAMAT]
SpiritüelCerita Tamat ⚠️ Happy Reading 💕 Kisah seorang perempuan yang mencintai dalam diam kepada seorang laki-laki, teman satu kelasnya saat ia bersekolah dulu yang kini telah berstatus dokter. Dia selalu menyebut namanya dalam setiap do'a di sepertiga mal...