بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Happy Reading All
💕"Saya menyukaimu Shafia Yumna Az-Zahra"
Deg.
"Ehmm maaf pak, apa saya tidak salah dengar?" Ucap Shafia menunduk
"Tidak shafia, saya benar menyukaimu. Bolehkah saya meminta alamat rumahmu ? Secepatnya saya akan datang untuk mengkhitbah" jawab Zayn
Oh Allah, rencana apa lagi yang engkau berikan, shaf harap yang baik dari-Mu ya Allah. Batin Shafia
"Kenapa pak Zayn memilih menyukai shafia, shaf hanya perempuan biasa pak bukan dari kalangan keluarga kyai maupun Gus. Shaf juga masih jauh dengan kata baik" kata Shafia
"Tidak shafia, itu bukan menjadi masalah. Tapi sebelumnya apa dirimu menyimpan rasa kepada seseorang ?"ucap Zayn.
"Apakah bapak tidak tersakiti dengan ucapan yang akan shafia katakan?" Tanya shafia
"Tak masalah, katakanlah pada saya" ucap Zayn
"Iya" jawab shafia singkat
"Maksudnya iya ?" Tanya Zayn
"Shafia menyimpan perasaan kepada seseorang pak" ucap Shafia
Deg.
Bagai dihantam petir, hati Zayn amat teriris dengan apa yang dikatakan mahasiswi didepannya ini.
"Apakah saya boleh tau siapa orang itu shaf?" Tanya Zayn ragu
"Saya hanya ingin tahu saja, tidak apa-apa kalau kamu tak mau memberi tahu"kata Zayn"Ehmm shafia menyimpan perasaan pada teman lama shafia pak, teman shafia saat masih duduk dibangku MA" ucap shafia terpotong. "Dia Muhammad Zayyid Al-Faris, orang yang shafia kagumi semenjak akhir kelas 10"
Deg.
Namanya sangat mirip dengan Faris yang ku kenal, tetangga apartemen saat dimesir batin Zayn dalam lamunannya
"Ehm pak ? Bapak baik-baik saja?" Ucap Shafia memastikan
"Ya tentu, saya tidak apa-apa. Terima kasih atas jawabanmu shafia, dengan jawabanmu ini membuat saya tenang dan tidak memikirkanmu lagi." Kata Zayn
"Maaf jika saya lancang pernah meminjam namamu" imbuhnya"Saya yang meminta maaf pak dan tidak enak dengan bapak atas perkataan Shafia" ucap Shafia tak enak
"Maaf jika shafia belum bisa menerima pernyataan cinta dari bapak"imbuh Shafia"Shafia pamit keluar pak, assalamualaikum" ucap Shafia
Zayn yang masih berada di dalam ruangannya pun sedang berkecamuk dengan pikirannya.
Muhammad Zayyid Al-Faris
Orang itu benar-benar beruntung bisa di cintai oleh gadis itu.
Batin Zayn🍁🍁🍁
Faris tengah bersiap-siap untuk kembali ke Mesir. Kali ini ia diantar oleh teman lamanya 'Ifal'
"Hati-hati ya bro, jaga diri baik-baik disana. Jangan lupa jaga hati juga buat Shafia" ucap Ifal
"Haha yo'i bro, pasti itu" jawab Faris
Ya ifal telah mengetahui bahwa sahabatnya ini membalas perasaan shafia. Karena sebelumnya ia tiba-tiba meminta nomer WhatsApp shafia yang baru. Tidak biasanya sahabatnya ini meminta nomor cewe kepadanya, terlebih ia meminta nomer shafia sahabat dari gadis yang ia kagumi.
Faris menceritakan semuanya mengenai shafia, ia juga menceritakan bahwa dirinya sudah lost kontak dengan Tina semenjak dia memblokir semua sosmed dan memutuskan hubungannya dengan Tina.
Sedangkan Faris dan shafia mulai kembali akrab setelah Faris memberikan pesan pada shafia untuk menyimpan nomernya.Setelah keluar dari ruang pak Zayn shafia menyusul kedua sahabatnya dikantin. Dirinya memberi tau kan keada keduanya bahwa dia akan segera sidang, tak lupa ia juga menceritakan semuanya tentang percakapannya dengan pak Zayn
"Hahh gila-gila bisa gitu ?" Ucap Leya heboh sekali
"kamu menolak pak Zayn? Imbuhnya.
Dan shafia langsung menutup mulut Leya dengan tangannya."Shutt diem tau jangan keras-keras"ucap Shafia lirih dan kembali menceritakan
"Ya mau gimana lagi shaf itu kan hak mu juga mau nolak atau nerima" ucap Cahya
"Iya cah, aku awalnya tadi bingung juga jujur apa ga. Melihat wajah pak Zayn yang serius seperti itu aku jadi takut." Kata Shafia
"Tapi aku tau kok shaf, kamu memendam perasaan itu sudah sangat lama sekali. Aku do'ain semoga selalu yang terbaik" ucap Leya
Mereka bertiga kembali menikmati makanannya, di imbangi dengan obrolan dan bertukar cerita.
Jangan lupa vote teman-teman ✨
Follow akun ini juga ya :))
Thank You 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Mengikhlaskanmu [TAMAT]
SpiritualCerita Tamat ⚠️ Happy Reading 💕 Kisah seorang perempuan yang mencintai dalam diam kepada seorang laki-laki, teman satu kelasnya saat ia bersekolah dulu yang kini telah berstatus dokter. Dia selalu menyebut namanya dalam setiap do'a di sepertiga mal...