"udah sampai" gumam Devin memberhentikan mobilnya di depan rumah Antara.
"Gue turun duluan" Antara keluar dari mobil membawa paper bag yang berisi barang barangnya.
Sesampainya mereka di depan pintu rumah, mereka segera masuk lalu pergi ke ruangan khusus yang selalu digunakan Antara untuk mengajar anak anak less-nya.
"Lo jadi guru less udah berapa tahun Ra?" Tanya Devin berjalan di samping Antara.
"Baru setengah tahun" jawab Antara menekan tombol pin yang ada di ruangan itu untuk masuk ke dalamnya.
"Banyak pelanggan ya?"
"Lumayan banyak kok, kadang sampe 10-20 anak kelas bawah yang ikut"
Pintu sudah terbuka oleh pin yang dimasukkan Antara, mereka masuk ke dalam dan menaruh barang barangnya di meja.
"Kelas yang sama? Atau sama sama SMA ada nggak selain gue?" Tanya Devin sembari membantu Antara menata barang barangnya di meja.
"Yang SMA baru elo sih, kebanyakan kelas 7 sampai 9" ucapnya.
Antara menurunkan meja dan papan yang dibantu oleh Devin untuk persiapan less mereka. Lalu setelah semua tertata rapi, Antara mengambil buku sejarah yang ada di lemari dengan banyak buku di dalamnya.
"Malam ini kita akan belajar tentang Kolonialisme dan Imperialisme".
"Sebelumnya kita di semester pertama pasti akan mengenal yang namanya kolonialisme dan imperialisme, coba katakan apa perbedaan kolonialisme dan imperialisme?" Tanya Antara menerangkan beberapa materi.
Devin menjawab dengan senang "Kolonialisme berfokus pada penguasaan suatu wilayah dengan sumber daya alam tertentu untuk dibawa ke negeri asal penjajah. Sedang Imperialisme berfokus dalam penguasaan politik dan pemerintahan negara yang lain untuk memiliki pengaruh terhadap negara tersebut". Jawabnya.
"Sip, sekarang apa yang belum lo ketahui atau belum bisa dari materi semester pertama ini?".
"Gue belom bisa dapetin cinta lo, gue juga belom paham caranya jadi idaman lo"
Antara kebingungan, ia menatap wajah penuh senyum dari Devin dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Benar benar si tukang bucin!
***
"Kita udah selesai belajarnya, selama 30 menit gue njelasin materi ke elo, sekarang jawab pertanyaan gue di kertas ini" Antara menyodorkan kertas dan pena ke arah tangan Devin yang terlipat rapi di atas meja.
"Iya sayang" jawab Devin cengengesan
"Jangan panggil gue sayang, Dev!"
"Terus apa? Miss Ara? Ibu peri? Dewi anatara?"
"Anjir, apaan dewa dewi, mana anatara lagi, nama gue Antara! Bukan anatara. Udah, anggil aja gue Miss Ara".
"Iya missssssssssss" Devin mengejek secara halus. Oh, ironi menn!
***
"Nah, udah jam 9 malam, kelas sudah selesai. Nilai kamu cukup baik hari ini, semangat terus yaa" Antara tersenyum sambil membereskan buku-bukunya.
"Tumben manggilnya Aku-Kamu" sahut Devin tersenyum menyenderkan punggungnya di sofa ruangan tersebut.
"Eh, iyakah? Sorry gue keceplosan!" Antara menutup separuh mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-Aqueenza [✓]-
De TodoCERITA INI BELUM MASUK KE TAHAP REVISI YA! KARENA AUTHOR LAGI FOKUS TAMATIN DULU, JADI KALAU ADA TYPO BISA DI KOMEN LANGSUNG^^ "Ternyata gini rasanya mati-matian nahan luka di dada." Antara Queen Aliza. Panggil saja ia Antara. Wanita berusia 16 tah...