Chapter 33

22 3 0
                                        

Tak terasa, sudah 20 menit lebih mereka mengobrol. Kini jam sudah menunjukkan pukul 15:30.

"Eh, itu—" Nara menjeda ucapan-nya, ia melambaikan tangan untuk mengkode seorang wanita paruh baya dengan pakaian yang cukup elegan.

Wanita itu menoleh ke arah Nara, ia tersenyum lalu berjalan menghampiri Nara dan Antara.

Sementara Antara sibuk melihat-lihat sekitar Cafe, ia masih mencari wanita yang disebut sebagai boss dari Cafe itu.

"Nara, saya cari-cari kamu tadi.. ternyata di sini" ujar wanita itu.

"Iya, Buk.. maaf, saya nemuin temen saya ini, dia yang kemarin saya bilang mau kerja di sini.."

Antara belum menoleh. Ia masih sibuk mencari keberadaan atasan di Cafe itu, padahal sudah jelas atasan itu ada di belakangnya sedang berbincang-bincang dengan Nara.

"Ra, ini boss-nya udah ada di belakang kamu" Nara menyenggol kursi Antara, hingga Antara reflek tersentak karenanya.

Ia berbalik menghadap Nara dan wanita itu. "Maaf Bu, saya nggak tau tadi, maaf sekali lagi maaf.." antara menundukkan kepalanya membuat wanita itu terheran.

"Kamu.. Queen kan?" Ketika namanya disebut, Antara mendongakkan kepalanya kembali. Ia sedikit mengenali suara itu, tapi siapa?

"Mama Ney?" Gumamnya mencoba menebak, apakah ia salah? Atau benar? Antara terus mengerutkan keningnya.

Dan wanita itu mengangguk sebagai jawaban, Antara benar. Itu adalah Mama Ney.

"Kamu ngapain di sini sayang?" Wanita yang diketahui adalah Neysa, ibu dari Gevan sekaligus pemilik Cafe ini bertanya.

"Antara mau kerja di sini, Ma. Mama ngapain di sini?"

"Mama boss di sini sayang" Neysa mengulas senyum

Antara membelalakkan matanya, ia terkejut bukan main. Ia kira calon boss-nya akan terlihat tegas dan galak, ternyata dirinya salah.

Nara menatap heran ke arah mereka berdua. "Bu Neysa sama Antara udah saling kenal?"

"Iya, Queen ini yang pernah ditolongin anak saya pas mau kecelakaan. Dan kami kenalan pas Gevan ngajak dia ke rumah"

Antara tersenyum canggung, sungguh ia tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita itu.

"Queen, mau kan ngobrol bentar sama Mama?"

"Eh, bo-boleh kok, tante—"

"Eh, ma-maksudnya Mama!"

Neysa gemas melihat kelakuan Antara, terlihat lugu dan lucu.

"Nara, kamu kembali ke tugas kamu ya, saya sama Queen mau ngobrol dulu"

"Baik, Buk."

Nara bergegas meninggalkan kedua wanita itu. Ia berjalan ke dapur untuk mengambil pesanan para pelanggan.

"Queen, duduk dulu ya.. kita ngobrol bentar," Antara yang masih sibuk menatap kepergian Nara pun tertoleh. Ia mengangguk kecil dan mulai duduk kembali.

"Pelayan!" Seru Neysa memanggil salah satu staff yang bekerja di sana.

Seorang wanita berpakaian khusus mulai berjalan menuju ke arah mereka, "iya boss ada yang bisa saya bantu?" Suaranya terdengar lembut. Wajahnya cantik dan bulu matanya lentik.

"Buatkan saya dan gadis ini minuman, apa saja yang penting enak." Neysa tersenyum, diikuti staff tersebut yang ikut tersenyum.

"Baik, saya permisi sebentar" ucapnya lalu pergi meninggalkan Neysa dan Antara.

-Aqueenza [✓]-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang