.
.
.
.
.
.
.
.
07.00 ITN
"Padahal aku tidak ingin menyusahkan diriku Dengan mencari batu-batu itu"
"Tapi kan kita generasi penerus nya, bagaimana nanti kalau kerajaanmu bangkrut dan kau menjadi anak dayang?" Ucap Chenle menanggapi ucapan Minghao yang dikenal malas.
"Benar, aku juga di suruh mencari bebatuan sihir itu" timpal Renjun.
"Tidak aku tidak akan menjadi anak dayang, biar ayahku yang mencari bebatuan itu" Minghao memainkan sihirnya.
"Ayahmu akan semakin tua, dan akan mati" ucap Renjun dengan entengnya.
"Kau mau ku bunuh?!" Kesal Minghao pada Renjun.
"Diamlah! Guru datang!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
15.00 ITN
"Apa kau tidak ikut main?" Tanya Minghao pada Chenle.
"Tidak, ayahku mengajakku untuk mencari batu-batu sihir"
"Baiklah kita main berdua saja" Minghao merangkul Renjun, lalu terbang.
"Apa enaknya mencari bebatuan sialan itu"
"Kita akan merasakannya nanti"
17.29 ITN
Minghao ingin masuk lewat gerbang utama, namun di handang oleh pengawal istana dengan pedangnya.
"Excuse me? I am the lord of this palace? If you forget?"
"Raja menyuruh masuk lewat pintu belakang " ucap penjaga itu, Minghao hanya mendecih malas, lalu berputar balik menuju pintu belakang, ini Masi keadaan melayang ya kalo kalian lupa.
"Tidak ada yang menyuruh bermain! Xu Minghao! Dengar! Kau sudah besar! Mengertilah! Ikut dengan anak kerajaan Zhong dan Huang! Jangan bersikap seperti anak kecil!" Ayah Xu kini sedang memarahi anaknya yang bermain ntah kemana, dengan mama Xu yang berusaha menenangkan suaminya.
"Aku tidak ingin mencari batu-batu sial itu!" Teriak Minghao
Plakkk
Kaget? Tentu, ia ingin menangis sekarang, apa ayahnya sudah gila?.
"Kau membuatnya sakit!" Mama Xu memeluk Tubuh Minghao.
"Aku sudah lelah mengurusnya! Kita akan menyetujui rencana kemarin! Untuk mengirimkan anak ini ke bumi!"
Deg....
Ini lebih mengejutkan, lebih dari tamparan yang tiba-tiba mendarat di pipi Minghao. Dirinya akan dikirim ke bumi?
"Bumi?" XMH
"AKU TIDAK MAU BERADA DI BUMI!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
20.11 BM
"Mama... Jun minta dibacain cerita malam"
Kini sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, bunda, dan dua anaknya yang sangat tampan. Moon Junhui 5 years now and Choi SeungCheol 7 years now.
Kini Junhui tengah tiduran di balut dengan selimut hingga dadanya, lalu bundanya yang akan menceritakan sebuah cerita pendek.
"Ini kisah anak pemalas... Jun mau ga jadi pemalas?" Tanya bunda sambil membolak-balik halaman.
"Engga Jun mau jadi anak baik" Jun menggeleng hebat.
"Jadi kisahnya...
Di sebuah kerajaan ada seorang anak yang sangat pemalas ia sangat malas untuk sekeda berjalan ia menggunakan sihirnya untuk bisa melayang.
Suatu hari ayahnya menyuruhnya untuk mencari bebatuan untuk menciptakan sebuah tongkat sihir, agar kerjaan mereka kaya akan tongkat sihir.
Namun anak itu tidak mau menurut, dan lebih memilih untuk bermain dengan tongkat nya sendir.
Ia selalu membantah jika disuru mencari batu-batu keluar, dan membersihkan kamarnya saja ia harus menggunakan sihirnya, bahkan makan ia selalu memakai sihirnya untuk sekedar memasukan makanan ke dalam mulutnya, sangat malas bukan?.
Akhirnya ayahnya sangat lelah mengurusnya dan berencana akan mengirim putranya itu ke planet lain, kamu mau dikirim ke pelanet lain?"
Jun menggeleng cepat sambil mendengarkan.
"Akhirnya ia akan tetap disana sampai ia benar-benar berubah menjadi anak baik dan tidak malas, baru ia akan kembali ke istananya"
"Anaknya males banget ya sampe dikirim ke pelanet lain?" Tanya Jun.
"Iya dia nakal, kamu mau jadi anak nakal?" Pertanyaan itu langsung digelengkan oleh Jun.
"Nama anaknya siapa Bun?" Tanya SeungCheol
"Namanya?....
Xu Minghao"
TBC.
JADI AKU MAU NGASIH TAU SEDIKIT NIH YA
BAGI YANG GA TAU ITN SAMA BM
ITN=ISTANA
BM=BUMI
MAAP TUH GUE SENDIRI YANG NYINGKATINNYA JADI KALO ANEH MONMAP AJE DEH.
(◠‿・)-Vote gaes☆
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
my king is human [JunHao] End
FantasyTAMAT "Gue lupa sama tujuan gue... Yang cuma sekedar penasaran sama kehidupan Minghao, tapi sekarang...? Gua bahkan ga bisa lepas dari dia" Xu Minghao dari kerajaan Xu, dan Wen JunHui manusia biasa, JunHao Warning: BXB Non baku