(7) Witch 🔮

211 21 1
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

00.30 BM

"Tidak bisakah mereka mengerti kalau aku merindukannya..." Minghao berucap sambil menangis.

Malam ini Jun sangat kaget, banget, dia baru selesai rapat, lalu seseorang memeluknya sambil menangis.

Sekarang mereka ada di kamar nomor 8, Jun yang tengah menenangkan Minghao hanya diam di kasur Minghao sampai orang itu tenang dan tidak lagi menangis.

"Emang... Mereka ada di mana?" Tanya Jun dengan perlahan mengelus punggung Minghao yang sedang bersandar di bahu Jun.

"Mereka berada di istana... Mereka tidak tinggal di bumi, mereka di planet lain, mereka mengirimkanku ke sini karena aku anak pemalas" ucap Minghao sambil sesegukan.

"Ini kek dongeng! Gue pernah denger! Tapi... Dimana ya... Ini jadi deja vu sama masa kecil gue... Gue kek pernah denger..." MJH

"Ya...yaudah... Gue... Lo mau tidur... Sendiri?" Tanya Jun.

Dengan cepat Minghao menggeleng.

"Jangan tinggalkan aku... Aku tidak ingin sendirian, tabib itu tidak membukakan pintu kamarnya untukku..." Minghao kembali memeluk Jun kali ini sangat erat dari sebelumnya.

".... Maksudnya... Ga ga!... Maksudnya... Gapapa... Kan sama-sama cowo... Gapapa lah..." MJH

"O...okey... Gue... Kekamar dulu... Ganti baju"

"Ikut"

".... G..gue ganti baju doang... Nanti gue kesini lagi"

"Sebentar saja?" Jun mengangguk lalu Minghao melepas tangannya dari baju Jun.

"Ini kesempatan buat nanya-nanya" Jun mulai membuka bajunya dan mengganti dengan kaus dan celana pendek, lalu pergi ke kamar di depannya, tidak lupa membawa charger.






.......

Jujur ini canggung banget... Jun hanya diam bermain handphone sesekali melirik Minghao yang hanya diam melihat jendela, bukan! ia melihat bulan.

"Dia tinggal di bulan kah?" MJH

"Eeee... Minghao... Gue Mao nanya, sebelum lu kesini... Bareng siapa... Selain Lee Chan" tanya Jun.

"Aku sampai di sini bertiga, aku,Lee Chan dan ayah, tapi ayah pulang ke istana, karena ini hukuman untukku dan Lee Chan karena melanggar peraturan"

"Peraturan apaan?"

"Aku memberikan tongkat ku padanya, dan dia menerimanya, itu adalah tongkat khusus jadi tidak sembarang orang bisa memilikinya"

"Gue... Bisa ga ke istana lu itu?"

"Bisa saja... Tapi atas izin ayah... Jika tidak... Kau akan pulang ke bumi, tanpa ingat apapun"

"Amnesia?"

"Anesia itu apa?"

".... Dah lah... Ayo tidur... Besok gue sekolah..."

"Apakah sekolah itu suatu pekerjaan?"

"Hm... Sekolah itu kita belajar biar kita pinter..."

"Apakah kita akan mendapatkan koin?"

"Ga... Kita ga dapet apapun... Kita cuma dapet ilmu, tapi ilmu itu bisa bertahan kalo kita sering belajar"

my king is human [JunHao] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang