.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
02.00 BM
Minghao terbangun di tengah malam, ia duduk di kasur, melihat Lee Chan yang tertidur pulas di bawah dengan memeluk guling.
Sesuatu terlintas di benak nya, ia akan keluar diam-diam!
Ia bangun dan berjalan sepelan mungkin, agar tidak menimbulkan suara, ia sedikit ragu untuk membuka pintu, karena akan menimbulkan suara.
Benar saja, saat Minghao membuka pintu yang menyebabkan timbulnya suara, Lee Chan hampir terbangun, masih hampir.
"Huft..." Minghao hendak keluar namun seseorang lebih dulu memanggilnya, dengan suara khas bangun tidur.
"Mau ke mana?"
"..... eum.... toilet, iya toilet"
"Oh,,, yodah"
"Balik lagi"
"I-iya"
Ia sudah di bawah, namun ia melihat seseorang berbadan besar berjalan ke dapur, membuatnya mengambil sapu dengan was-was, siapa tau setan, maling, penguntit.
Dengan hati-hati ia berjalan ke dapur walau gelap karena lampu sudah di matikan, hanya kamar mandi yang di nyalakan.
1
2
3
PUK!!!!
"AKKK!!!!"
"Sakit anj!-"
"M-mingyu? Gue kira monster, lagian badannya gede"
"Monster bapak lu! Sakit ini punggung gue,,,"
"Ya..... maap.... lagian..... serem si"
"Lu mau bantuin gue ga" tanya Mingyu dengan serius.
"Bantuin apaan?"
"Ituan gue bangun"
"Apaan?"
"Ini tuhhh ck yang di bawah"
"Maksudnya?"
"Ihhh gara-gara wonu,,, ngirim pap dia telanjang dada...."
"M-maksudnya apa si?" Tanpa menjawab Mingyu mulai mendekat ke Minghao, menghimpit tubuh itu ke tembok.
"Kim Mingyu!"
"Maksud Lo apa-apaan!" Dengan cepat seseorang di ambang pintu dapur langsung menarik Minghao dari himpitan tubuh Mingyu.
"Maap bang, tapi gue lagi butuh banget" Mingyu kembali menarik Minghao.
"Minghao bukan barang!" Orang itu kembali menarik Minghao.
"Bang seka-"
"Ga ada! Ayo Minghao!" Minghao ditarik hingga ia sampai di taman.
Sangat sepi mengingat ini jam orang-orang terlelap dalam mimpinya.
"Jangan pergi lagi..."
Langkahnya terhenti, lalu menoleh ke belakang, Minghao yang tengah menunduk, langsung memeluknga begitu saja, ini sungguh sangat erat, seperti ia tidak ingin kehilangan.
"Minghao... maafin aku..."
"Engga jangan minta maaf ke aku, aku cinta sama Jun jangan minta maaf" ucap Minghao sambil menggeleng hebat.
"Jangan pergi lagi Jun..." lanjutnya dengan suara pelan.
Jun, seseorang yang menyelamatkan Minghao dari ketidak warasan seorang Kim Mingyu.
Jun tentu sangat terkejut, ia membalas pelukan. Minghao dengan gugup, ia masih tidak percaya dengan yang Minghao katakan barusan.
"Aku cinta sama Jun jangan minta maaf..."
"M-minghao..."
Jun melepas pelukannya, Minghao menangis...
"Jangan tinggalin aku, jangan kaya kemarin, jangan Jun.... ayo kita buat hubungan baru..."
"Minghao-"
"Aku janji ga bakal ngomong pake lu gue lagi...."
"Minghao..."
"Aku, aku janji bakal selalu sama Jun, ayo kita bareng-bareng lagi...."
"Minghao!" Jun menatap Minghao dengan lekat, ia melihat linangan air mata di sana, sangat banyak hingga beberapa turun membasahi pipinya.
"Minghao..." Jun dengan pelan mengusap pipi itu dengan ibu jarinya, menghapus air mata yang turun begitu saja denga deras.
"Minghao..." kini mata Jun terasa sangat panas, dan buram, tak terasa pula sesuatu jatuh dari mata Jun membasahi pipinya.
"Kita ga bisa sama-sama..."
"Jun-"
"Hei... dengerin aku dulu..." tangan Jun turun memegang kedua bahu Minghao.
"Minghao... kita... kita beda..." suara Jun melirih, ia juga tak bisa menerima ini, seluruhnya sudah jatuh tepat pada minghao.
"Jun...." Minghao kembali menangis dengan keras, ia sangat ingin memeluk Jun dengan sangat sangat erat sampai pagi juga ia sanggup.
"Ayo kita akhirin semuanya..."
"Jun....?"
TBC.
HAYYYOOOO INI ADA DUA PILIHAN KLEAN MAO MILIH YANG MANA.
SAD END ATAU HAPPY END
(◠‿・)—Vote gaes☆
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
my king is human [JunHao] End
FantasyTAMAT "Gue lupa sama tujuan gue... Yang cuma sekedar penasaran sama kehidupan Minghao, tapi sekarang...? Gua bahkan ga bisa lepas dari dia" Xu Minghao dari kerajaan Xu, dan Wen JunHui manusia biasa, JunHao Warning: BXB Non baku