my king is human [JunHao] End

(5) Witch 🔮

.

.

.

.

.

.

.

.

07.30 BM

"Eh lu naek apaan ke sekolah?" Tanya SeungCheol pada Jun.

"Gua naek sepeda aja, dari pada di rongsokin ma bunda, ga banget kan" jawab Jun menaiki sepeda nya

"Bang Han mana?" Tanya Jun.

"Ga masuk dulu katanya" jawab SeungCheol.

"Yodah gue jalan yak"

"Tunggu dulu cok kita pamitan dulu ma anak baru di kamar 8 sama 13" ucap Jeonghan dari ambang pintu.

"Iya juga si, yaudah ayo"

Tok tok tok....

Tok tok tok tok.....

Pintu terbuka, memperlihatkan anak kamar 8 yang menatapnya datar.

"Hai, kita mau berangkat ke sekolah dulu, kita pulang sekitar jam 10 malem, jangan lupa nanti malem bang Han masak banyak lagi, makan bareng sama kita ya" ucap Jun.

"Siapa kau? Aku tidak mengenalmu"

"...o..oh... Aku...eh gue...eh engga aku... Aku Jun, penghuni kamar nomor 4 kamar aku ada di depan kamar kamu" Jun mengulurkan tangannya untuk berjabat.

"Oh... Aku Xu Minghao, dari kerajaan Xu" Minghao menerima jabatan itu.

"...."

"Hei! Kau baik-baik saja?" Tanya Minghao saat orang di sampingnya malah melamun.

"Ah! Oh! Emmm engga- eh maksudnya gapapa, ini kita bisa anformal aja ga, kalo kaya gini, malah canggung hehe" ucap Jun sambil nyengir.

"Anformal itu apa?"

"Lo sekolah di mana si monyet!" MJH

"Eee... Ini keknya gue dah telat, nanti malem jangan lupa ke meja makan dah!" Jun pergi saat melihat jam kulit tembus tulang.

Saat ingin menutup pintu ia melihat Lee Chan menuruni tangga dan datang ke hadapannya.

"Raja Xu bilang kita harus mencari pekerjaan, tapi aku tidak tau caranya" ucap Lee Chan.

"Apakah mencari pekerjaan sama dengan mencari batu sihir?" Tanya Minghao.

"Mungkin, tapi aku tidak tau pasti"

"Bagaimana bentukan pekerjaan?" Tanya Minghao.

"Aku pun tidak tau!"

"Dari mana kau dapat info seperti itu?" Tany Minghao

"Raja ada dalam mimpiku, dan dia mengatakan kita harus mengacri pekerjaan jika ingin hidup"

"Lalu itu apa?" Tanya Minghao melihat tangan Lee Chan membawa benda pipih berbentuk persegi panjang yang retak sangat banyak.

"Ntah,,, aku menemukannya di meja sana, sangat berisik jadiku banting"

"Buang saja kalo berisik, ayo kita cari pekerjaan" akhirnya mereka keluar, tidak lupa Lee Chan membuang benda berisik itu ke selokan.

.

.

.

.

.

.

.

.