(30) Witch 🔮

141 17 0
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

22.02 BM

Kini semua sudah di pulangkan, namun Minghao terus menunggu di parkiran khusus sepeda, untuk menunggu Jun.

"Ck! Lama banget tuh kunyuk ih!" Minghao terus bergumam sambil memutar-mutarkan kakinya.

Ga lama seseorang yang kini ia tunggu datang, wait! Dia ga sendiri! Dia bersama perempuan?, ntah siapa tapi mereka kayaknya lagi asik banget.

"Si anjing malah selingkuh bangsyat!" LCN

"Jun"

Keduanya menoleh, dapat Minghao liat, Jun menatapnya dengan tatapan cuek, Jun marah?

"Ayo..."

"Tunggu! Ini Jun ngajak gue apa si Kunti ini?" LCN

"AYO!" Ucap perempuan itu sambil menggandeng tangan Jun.

"Ga, lain kali aja kita jalannya"

"Shit! Mo jalan? Wah ga bener manusia satu ini..." LCN

"Kalian mau jalan?" Tanya Minghao.

"Ga... Ga jadi.. ayo" Jun menarik tangan Minghao.

"Lu- kamu mau jalan?"

"Ga tau"

Setelahnya tidak ada pembicaraan antara mereka, Jun fokus dengan mengendarai sepeda, dan Minghao yang diam merutuki kesalahannya.

Setelahnya mereka sampai, Jun melihat Lee Chan duduk di depan, ga biasanya dia di situ.

"Chan lu akhir-akhir ini ngapain di situ si" ucap Jun.

"C-chan! Sini deh "  panggil Minghao .

"Kenapa?" Lee Chan menghampiri Minghao.

"Ayo bikin rencana biar ini selesai " bisik Minghao.

"Gimana?"

"Gue juga masih blom tau si"

"Nanti malem gue kasi tau deh, gue pen ke kamar capek" Minghao nyelonong masuk ke dalam kotsan meninggalkan Lee Chan, dan... Jun yang menatap mereka penuh selidik.



































......

23.30 BM

"Chan!" Yang di panggil menoleh dengan sumringah.

"Sibuk gak?"

"Engga" ucapnya sambil menggeleng hebat.

"Anterin gua yuk, ke minimarket yang Deket kebon tuh"

Mendengar itu wajah Lee Chan langsung diam, ia seperti tidak ingin ikut.

"Tapi disitu serem"

"Elah sejak kapan si seorang Lee Chan takut ma gituan, udah gece ayo, gue laper pen beli makanan" Jun dengan segera menarik tangan Lee Chan.

"Tapi bawa ini ya" Lee Chan menunjukan sebuah keong kecil berwarna kuning.

"Ck yodah iya, kek nak kecil aja" Jun kembali menarik tangan Lee Chan.

Jun menaiki motor milik SeungCheol, lalu membonceng Lee Chan dan cus berangkat.

Beberapa menit mereka sampai, namun Jun sempat melewati minimarket itu, lalu berhenti tepat di kebon yang ia takuti.

"Kok disini si, kan minimarket nya di sana" ucap Lee Chan seakan tidak mau turun.

"Kan kaya biasa Chan... Jagain motornya kalo disitu parkirnya bayar cok, gue bawa duit pas Pasan" Setelahnya Jun langsung pergi meninggalkan Lee Chan di kebon itu.

"Ck Jun lama banget... Gatel ih" Lee Chan terus menggaruk lengannya yang gatal, di sana banyak nyamuk.

Saat akan menggaruk bahunya ia tidak sengaja menjatuhkan keong yang ia bawa, dan keong itu bergelinding ke arah dalam kebon.

"Yah! Keong nya jangan ilang dong" ucap Lee Chan dengan cepat mencari keongnya. Kedalam.

"Nah... Ih jalan si... Jangan kabur ya..." Lee Chan kembali mengambil keong itu, namun masalahnya adalah, ia tidak tau jalan keluar dari kebon itu, yang bisa ia lihat hanya pepohonan dan semak-semak.

"Jun..."

Dengan gerakan cepat ia berlari sambil memeluk keongnya, ntah ia hanya asal, ia juga tidak tau jalan keluar.

Namun itu hanya akan menjauhkannya dari arah keluar, ia malah makin masuk ke dalam sana, sangat gelap.

"Jun!"

"Jun dimana!"

"Jun... Disini gelap" ucap Lee Chan dengan lirih.

Beberapa menit ia berjalan mencari arah keluar, namun tidak kunjung datang, sampai akhirnya ia menangis.

"Ayah mama tolong Minghao... Minghao ga mau jadi Lee Chan..."

"Jun..." Lee Chan memutuskan untuk berhenti mencari lagu, ia sudah lelah, terlebih lagi ia takut akan kegelapan, sekarang ia hanya berjongkok dekat pohon, bersandar pada pohon lalu kembali menangis dan berbicara pada keongnya.

Krik krik krik krik krik....

Mendengar itu ia langsung menoleh ke kanan dan kiri.

"Jun... Tolong..." Lirihnya dengan wajah yang masih waspada.

Tap tap tap tap...!!!

Ia mendengar langkah kaki, membuatnya langsung bangun, ia takut itu penjahat, dengan cepat ia mengambil kayu di sampingnya untuk berjaga-jaga.

"Jangan ganggu aku! Jika kau lakukan itu aku akan mengadu pada ayah dan mama ku! Kau tau?! Aku pewaris kerajaan Xu! Aku putra dari raja Xu! Kalau kau berani! Sudah ku pastikan kau akan mati!"

Tap tap tap tap...!!!!

Nihil, suara langkah itu malah semakin mendekat, membuatnya lebih waspada.

"Satu lagi! Aku punya pacar! Pacarku Jun! Dia orang yang galak! Jika kau mengganggu ku! Kau akan diabisi!!!"








































Grep...


























"Minghao!"






























"Minghao?" XMH































TBC.






Sungguh otak ku sudah sangat buntu.... :(













(⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠Vote gaes☆

.

.

.

.

.

my king is human [JunHao] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang