bab 2.

4.3K 110 8
                                    

-------

Pagi sekali Marvel membuka matanya ketika dirasa badannya terasa begitu pegal, memang melelahkan hari kemaren dia harus menghadapi tamu tamu yang tidak bisa dianggap sedikit, sedikit merenggangkan tubuhnya laki laki itu sedikit terkejut ketika mendapati sebuah selimut yang merosot ketika dia beranjak duduk.

Tak ambil pusing Marvel segera mengecek ponselnya, tadi malam dia menunggu balasan dari kekasihnya, karna tak kunjung menjawab panggilannya, ingin mendatangi kontrakan Dara namun mengingat ancaman Xia yang tak main main membuatnya urung.

Mengingat Xia, gadis itu adalah gadis manja, yang apa apa langsung disuguhi didepan matanya tanpa repot repot usaha sendiri jadi mustahil dia sudah bangun.

Marvel segere manghela nafas lega ketika menjawab chatnya dengan tenang, tadi malam sebenarnya dia ingin menunggu balasan chat dari Dara hanya saja tubuhnya dan pegal dan kantuk yang tidak bisa ditahan membuatnya tidur tanpa bisa dicegah.

Setelah membalas pesan sang kekasih Marvel segera pergi dari rumah, mengingat dia belum membeli ataupun membawa pakaian ganti satupun dan badannya sudah lengket dan dia tidak nyaman.

baru saja dia bangkit dari duduk marvel dikejutkan dengan sesuatu benda jatuh dari arah dapur, takut apa yang jatuh dia segera berlari kesana untuk memeriksa apa yang terjadi.

Dari jauh bisa Marvel lihat Xia tengah duduk merapikan sebuah telur gosong yang tumpah sekaligus dengan wajannya.

Dan didepannya masih menyala kompor dengan ponsel yang jaraknya cukup jauh dan menampilkan tayangan dari youtobe orang memasak telur.

" Sialan, ga guna banget tutor diyoutobe, tau gini beli aja sih, sibet ". Gerutunya dengan tangan yang masih membersihakan sisa sisa minyak yang masih bercecaran.

Marvel hanya menatapnya datar, lalu berbalik sebelum Xia menyadarinya, dia sangat malas jika harus dihadapkan dengan gadis itu pagi pagi sekali.

Dia segera menyambar mobil dan bergegas pergi.

Setelah membeli pakaian cukup banyak dan mandi juga berganti pakaian bukanya pulang, Marvel malah mendatangi kontrakan Dara yang tidak cukup besar namun layak dihuni.

Awalnya Marvel menyarankan untuk menggunakan aparteman saja namun dara menolak.

Setelah sampai dikontrakan Dara dan mengetuk pintu beberapa kali, terlihat Dara yang menyambutnya dengan wajah yang masih sembab namun pakaiannya rapi mungkin akan berangkat kekantor.

Melihat Marvel, Dara segera menyambutnya dengan memeluk pria itu dengan erat bahkan air matanya kembali tumpah.

Marvel tak kalah erat membalasnya.

" Didalam aja, gak enak dilihat orang " bisiknya yang diangguki dara.

Setelah melepas pelukanya mereka segera masuk, dan keduanya duduk disofa berhadapan.

" Tadi malam kalian - "

Marvel menahan bibir Dara dengan jarinya, lalu kembali memeluk wanita itu.

" nggak, dan sampai kapanpun aku nggak akan menyentuhnya ".

Dara semakin terisak dengan kata kata penenang Marvel, bahkan ketika tangan kekar itu mengelus lembut rambutnya tak membuatnya tenang.

" Aku takut kamu ninggalin aku ".

" Nggak akan ".

Dara mendongak, dia sudah tidak menangis namun masih terisak kecil.

" Tapi kalau dia mau bikin kamu cinta sama dia? ".

SI ANTAGONIS mengejar cinta sang suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang