Melihat wajah Marvel yang kusut membuat Xia gatal untuk tak bertanya.
Terlebih suaminya itu berjalan menghampirinya dengan tatapan sendu yang membuatnya heran.
Tunggu dulu "wajah kamu kenapa lebam lebam kayak di tonjok orang?" Tanya Xia ketika sudah melihat Marvel dari dekat, dia bisa melihat rahang bagian bawah Marvel yang lebam dan masih memerah.
Bukanya menjawab, Marvel malah bersimpuh di kakinya membuat Xia yang merasa terkejut pun hanya bisa terdiam.
"Aku mohon maafin aku Xi, jangan tinggalin aku!" Rintihnya dengan wajah yang begitu pilu, bahkan matanya berkaca kaca.
"Bangun dulu, kamu kenapa sih, terus kenapa wajah kamu merah merah begitu!" Ujar Xia dengan nada geram karna tak kunjung menjawab jawaban dari Marvel.
Mbok Nah yang melihat keadaan Marvelpun tampak heran, terlebih seperti orang yang banyak pikiran dan agak linglung. Namun tak ingin mencampuri urusan rumah tangga majikanya itu, mbok Nah memilih pergi dari dapur untuk membersihkan bagian rumah yang lainnya.
"Ayo, kita ke kamar!" Ajak Xia sembari menarik Marvel agar bangkit dan mengikutinya. Melihat Marvel yang kacau entah mengapa dia menjadi tak tega, bahkan untuk bersikap seolah tak perduli pun rasanya tak sanggup.
Jujur saja selama ini sikapnya yang ketus dan terkesan tak perduli adalah bagian rencananya dengan sang papa. Sang papa telah menceritakan apa yang dia obrolkan dengan Marvel. Dia pun ingin tau seberapa kesungguhan pria itu, hingga mengiyakan rencana sang papa.
Juga Erik pun ikut andil dalam membuat Marvel cemburu, dan hasilnya cukup membuat Xia terseny senang karna berhasil. Bahkan Xia takjub ketika melihat kesabaran Marvel yang cukup tebal ketika beberapa kali dia memilih untuk bersama Erik daripada padanya. Dan yang lebih membuatnya merasa tersenyum malu adalah sikapnya yang lucu ketika cemburu.
"Sekarang cerita, kamu kenapa?" Tanya Xia dengan nada yang lumayan halus. Bukanya menjawab, Marvel malah menatap mata Xia dengan tatapan yang dalam, hingga membuat Xia canggung dan agak salah tingkah.
"Boleh, aku peluk kamu?" Tanya Marvel dengan tatapan berharap, mendadak lidah Xia kelu untuk menjawab, ingin menjawab boleh namun dia juga malu. Alhasil dia hanya mengangguk kaku.
Tanpa diduga Marvel memeluk tubuh Xia dengan erat, bahkan membuat Xia hampir kesusahan untuk bernafas. Belum sempat Xia mengutarakan badannya yang agak sakit, tiba tiba saja dia merasakan badan Marvel yang bergetar hebat, juga disusul bahunya yang basah dan tak lama kemudian dia mendengar isakan samar yang Marvel keluarkan dari mulutmu nya.
"Marv," hati Xia mendadak bergetar, entah bagaimana. Yang pasti seolah ikut merasakan kesedihan yang Marvel rasakan. Mata Xia berkaca kaca dan juga ikut menitikkan air mata. Entah karna apa.
"Xia, aku mohon. Jangan tinggalin aku, aku nggak mau!" Ujar Marvel setengah merengek, Xia memeluk balik punggung Marvel dan mengusap nya dengan lembut, seolah menyalurkan ketenangan.
"Aku.. Aku cuma cinta sama kamu,"
Xia mengangguk, namun air matanya tetap menetes. Katakan lah dia lemah, karna dengan mudahnya memaafkan sikap Marvel selama ini. Namun memang begitulah kenyataanya, dia sangat tak tega pada orang yang di cintainya.
Marvel melepas pelukanya dan menangkup wajah Xia dengan kedua tangannya. Tatapanya begitu dalam penuh cinta, namun juga penuh keresahan.
Jari jemari Marvel mengusap air mata Xia dengan lembut, hingga kemudian berakhir pada bibir Xia yang berwarna peach, dia mengusapnya dengan lembut. Tempo pelan, seolah menggoda. Lalu dia menatap mata Xia seolah meminta persetujuan.
Xiapun mengangguk mengijinkan, hingga tanpa menunggu waktu lama lagi, marvel menyatukan bibir keduanya. Dia melumat bibir Xia yang terasa lembut, mencecap rasa manis di bibir istrinya itu, hingga lama kelamaan, lumayan Marvel berubah menjadi kasar dan menuntut hingga tanpa di duga keduanya sudah berbaring di atas ranjang.
Marvel melepaskan ciumannya, dan menatap Xia dari atas, dia mengusap wajah Xia dan mengelus pipinya dengan lembut.
"Boleh?" Tanya Marvel dengan penuh kelembutan, Xia melihat tatapan Marvel yang seolah mendamba dan menginginkannya. Karna tubuhnya pun seakan menginginkanyang juga, Xiapun mengangguk.
Marvel pun tak menunggu waktu lama lagi, dia melepaskan seluruh pakaiannya, kemudian membantu Xia melepaskan pakaiannya juga. Hingga keduannya sama sama polos.
Xia terlihat malu malu, begitupun dengan Marvel yang sebenarnya agak canggung, namun dia menginginkan Xia menjadi miliknya, dia ingin bersatu dengan wanita yang baru dia sadari sekarang jika dia amat mencintainya.
Marvel menjelajah tubuh Xia, meninggalkan bercak merah dimana mana yang dia suka, dengan menggoda dia memainkan kedua payudara Xia yang terasa lembut dan kenyal di tangannya.
Lalu dia mendongak, melihat Xia yang begitu menikmati foreplay nya. Bahkan wanita itu beberapa kali meremat spray dan memejamkan mata sembari menggigit bibir bawahnya, seolah tengah menggodanya. Hingga membuat Marvel semakin menegang dan sudah tidak sabar lagi.
Dia mengarahkan tangannya di area sensitif Xia, yang ternyata sudah sangat basah. Baru saja dia akan mengeceknya, tangannya di tahan oleh tangan Xia membuat Marvel langsung mendongak dengan tatapan bertanya.
"Aku malu," cicitnya dengan wajah yang begitu merah.
Sumpah, demi apapun. Melihat Xia begitu membuatnya semakin tak tahan, dan dia berjanji Xia hanya boleh menampilkan raut manja dan malu malu itu hanya padanya. Seorang. Karna sungguh menggemaskan, dan membuatnya semakin naik.
Marvel kembali naik ke atas dan mencium bibir Xia dengan lembut, hingga membuat Xia kembali nyaman lagi.
Dan kemudian dia melepasnya, mengusap mata Xia yang agak sembab sehabis menangis tadi.
"Siap?" Tanya Marvel dengan lembut, Xia mengangguk malu malu. Sekali lagi, Marvel mengecup bibir Xia sekali.
Dan kemudian dia mempersiapkan diri untuk menyatukan dirinya pada diri Xia, sekali dia tak berhasil seperti ada yang menghalangi.
Dia melihat Xia yang meringis, padahal dia saja hanya memasukkan penisnya pada vagina Xia baru sedikit meskipun memang terasa begitu sempit.
Apa? Apa istrinya itu masih prawan? Dia menatap istrinya haru, bukan meremehkan Xia, hanya saja melihat tempat tinggal Xia yang sepertinya suka dunia malam dan bebas seperti di Amerika sana membuatnya berfikir jika Xia sudah ikut pergaulan yang tak baik di luar sana. Namun dia tak menyangka jika istrinya itu mampu menjaga kesucian sampai dia benar benar bisa menjamahnya.
Marvel memberikan usapan usapan halus di seluruh tubuh Xia agar lebih tenang, lalu dia membisikan kata kata penenang di telinga istrinya itu.
"Tahan sedikit yah, mungkin akan terasa sedikit perih!" Ujar Marvel membuat Xia membuka matanya dan menatap Marvel balik, lalu mengangguk.
Marvel mengecup kening Xia lembut dan kembali mencoba menerobos selaput Dara Xia.
Memang awalnya Marvel kesusahan, namun jika terus terusan begini kasian istrinya akan semakin sakit.
Alhasil diapun semakin berusaha dan seperti menembus sesuatu yang terasa langsung membuatnya lega.
Dan dia merasakan sesuatu yang mengalir disela selangkangannya, dan mendongak melihat Xia yang meringis sembari menggigit bibirnya hingga berdarah.
"Mas perih!!"
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
SI ANTAGONIS mengejar cinta sang suami
Teen FictionAlexia Zarne Merchez, anak konglomet yang mencintai laki laki sekertatis kakaknya, Marvel Ardana. yang sudah mempunyai pacar yang sangat dicintai, Dara Anetta. Xia yang sangat mencintai Marvel membuat rencana licik dengan kekuasaan keluarganya memb...