bab 10

3K 76 8
                                    

Marvel kembali bekerja setelah seminggu lebih cuti pernikahan , dia kembali disibukkan dengan pertemuan client menemani dean.

"Wah saya nggak nyangka loh mas marvel anda yang bisa dapetin mbak xia desainer terkenal, cantik banget lagi." Celetuk salah satu rekan bisnis Dean.

Mereka telah membahas masalah kerjaan, dan dilanjutkan makan santai bersama.

Marvel hanya tersenyum simpul mendengarnya dan dean hanya menjadi pendengar.

"Saya aja pas mau kenalan diketusin, tapi itu sih yang bikin penasaran, judes tapi manis banget saya aja sampai jatuh cinta pandangan pertama, eeehh malah mas marvel yang dapet," goda orang itu lagi, umurnya memang sedikit lebih muda dari marvel dan dean namun kepintarannya membuatnya menjadi pengusaha sukses "pasti karna mas marvel orang dalem nih."

Marvel tak banyak menanggapi, hanya tersenyum kecil saja, membuat pria bernama briyan itu mendengus padahal ingin sekali mendengar kisah percintaan orang yang pernah membuatnya jatuh cinta.

"Oiya mas Marvel bukanya udah pacar yah, namanya kalau nggak salah dara? Dari divisi pemasaran kan? Udah putus ya mas?" Briyan kembali berceloteh, karna memang sifatnya yang kepo dan ceria.

Namun pertanyaan itu membuat suasana menjadi canggung terlebih dean yang merasa tak nyaman, dan marvel pun sama apalagi briyan sudah membahas kekasihnya disaat dia sudah menjadi suami orang lain.

"Oh pasti karna pesona mbak Xia yah, mas Marvel jadi klepek klepek? Nggak heram sih.. Hehe" tebak briyan diakhiri kekehan hebohnya sendiri, sedangkan sekertaris Briyan hanya bisa menhela nafas, dia menyadari sesuatu dan suasana menjadi sangat amat canggung.

"Ehemm, sepertinya ada keperluan lain lagi setelah ini kami pamit dulu briyan."

Setelah berpamita Marvel maupun dean kembali kekantor, hubungan keduanya memang baik meskipun sempat bersitetang saat dulu menyangkut Xia yang dijelekkan bahkan dilecehkan marvel dengan kata kata.

"nanti ada meeting jam berapa vel?"

"Jam 2 siang pak."

Dean melihat jam ditangannya menujukan angka 12 kurang 15 menit sebentar lagi waktu makan siang tiba.

"Kamu boleh istirahat lebih dulu, saya tau kamu tadi tidak makan dengan nyaman."

Tanpa menunggu jawaban dari Marvel dean melenggeng pergi keruangannya, Marvelpun menuju kantin menunggu sang kekasih.

Memang kabar Marvel telah menikah dengan Xia sudah diketahui seantero kantor bahkan luar kantor, namun jika dara dan Marvel masih menjalin hubungan hanya keluarga Xia dan Marvel yang tau. Orang orang hanya tau jika marvel dengan dara sekarang hanya teman dan mereka pun tak menaruh curiga tiap kali Marvel dan Dara jalan bareng ataupun makan siang bersama.

Karna mereka mempercayai mantan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, terlebih jika putus dengan baik baik.

Marvel memainkan ponselnya selagi menunggu jam istirahat tiba, tadi dia telah mengabari Dara jika dia menunggunya dikantin tepatnya tempat biasa mereka duduk.

"Hay sayang."

Baru saja akan menoleh Xia duduk dengan anggun disamping Marvel memang posisi meja dikantin kotak dengan 4 kursi yang melingkar.

Marvel menaikkan sebelah alisnya heran, lalu mengedarkan pandangan sudah ada beberapa orang yang masuk kantin namun bagian divisi pemasaran sepertinya belum.

"Ngapain anda disini? Saya rasa butik dengan kantor lumayan jauh jika hanya untuk mampir makan siang."

"Aku mau menemani suamiku makan siang, apakah ada yang melarang?"

SI ANTAGONIS mengejar cinta sang suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang