48.

1.2K 29 0
                                    

"Tapi kan kejadian kakek yang hampir dicelakai orang kan udah berbulan bulan, hampir setahun," kata nek Narti ketika mendengat cerita dari sang cucu.

"Sebenarnya setelah itu mas Marvel nikah sama anak dari bos Dara nek, karna dipaksa kalau mas Marvel nggak mau nikah. Mereka bakal celakain Dara. Jadi mas Marvel mau nikah sama dia,"

"Kenapa orang kaya licik sekali, nggak punya hati sama sekali," umpat nek Narti dengan geram.

"Berarti kalian udah putus lama?" Kejar nek Narti meminta kejelasan lebih lanjut.

"Sebenarnya kita putus baru kemaren," ungkap Dara dengan sendu.

Nek Narti yang mendengar putusnya hubungan cucunya dengan Marvel kemaren menjadi terheran heran.

"Bukankah Marvel menikah sudah hampir setahun, kenapa kalian putusnya baru kemaren? Berarti Marvel pas udah nikah tetap pacaran dong sama kamu?" Kata mbok Narti menyuarakan pemikirannya yang terasa tak masuk akal. Namun semua terpatahkan saat Dara malah mengangguk dengan serus meski wajahnya terlihat lesu.

"Kalian diem diem pacaran di belakang istri Marvel?" Tanya Mbok Narti kembali.

"Iya nekkk!!!" Tekan Dara dengan geram, karna neneknya tak kunjung mengerti dan malah seolah mengulang pertanyaan yang hampir sama membuatnya lelah menyahut.

"Kalau begitu kenapa bisa sekarang kalian putus? Marvel nggak suka sama istrinya kan? Apa kalian di paksa putus sama keluarga kaya itu? Mending kalian nikah diem diem aja disini? Mereka nggak akan tau. Orang sama sama cinta kok dipisahkan," celoteh nenek tua itu dengan wajah kesalnya.

Dara yang awalnya kesal mendengar gerutuan sang nenek mendadak mendapat ide, menikah diam diam? Dia tersenyum miring memikirkan itu. Mungkin Marvel tidak mencintainya. Namun yang jelas dia masih sangat mencintai pria itu. Dan ide dari sang nenek sepertinya bagus. Meskipun Marvel sudah tak mencintainya jika sudah menikah dan mereka satu rumah, pasti besar kemungkinan kan jika Marvel kembali mencintainya? Dan masalah memaksa Marvel untuk menikah dengannya akan dia pikirkan nanti.

-----

Di rumahnya, karna hari sudah larut malam Nana sudah pulang dijemput kakaknya.

Awalnya Dean menanyakan keberadaan Marvel, namun Xia membohonginya jika Marvel sudah pulang dan sedang istirahat di kamar.

Dean yang mendengar langsung dari mulut Xia pun langsung percaya saja. Karna mustahil jika adiknya itu berbohong. Karna setau Dean, Xia belum memberikan maafnya pada suaminya itu, dan tak mungkin Xia menutupi keburukan Marvel.

Namun nyatanya pemikiran Dean salah. Meskipun dimulutnya, Xia mengatakan belum memaafkan Marvel dan sikapnya yang sering acuh dan ketus pada suaminya itu, nyatanya dia tidak bisa membiarkan Marvel lebih dibenci oleh Dean hingga dia memutuskan untuk berbohong.

Dia sendiri juga heran karna Marvel belum juga kunjung pulang padahal jam sudah menunjukan angka 11 malam. Apakah pria itu menyendiri dan sampai larut memikirkan kisah cintanya dengan Dara yang kandas atau malah memikirkan maaf darinya.

Xia menggeleng mengusir pemikiran anehnya itu, mungkin memang Marvel sedang ada urusan diluar hingga dia belum pulang juga sampai larut begini.

Karna tubuhnya pun masih agak lemah, Xia memutuskan untuk kembali masuk ke dalam kamarnya. Sesampainya di dalam kamar, dia meraih ponselnya. Dia cukup khawatir pada keadaan Marvel. Apa dijalan dia kenapa napa. Atau sedang apa.

Dengan membuang gengsinya, Xia menghubungi nomer suaminya itu. Namun saat pertama kali nomernya di telfon menyambung namun tak dia angkat. Namun kali ke dua dan seterusnya nomernya langsung tak aktif membuat pikirannya semakin tak karuan.

Dia bangkit dan kembali menelfon nomer Marvel dengan cemas karna malah tak aktif sama sekali. Seperti ada yang janggal.

Namun dia yang tak tau dimana makam orang tua Marvelpun tak bisa menyusul kesana. Tapi Meski mengetahuinya sekalipun, dia tak akan mencari bagai orang bodoh dimakam sampai dimalam hari. Terlebih Marvel berangkat pagi lagi sekali, tak mungkin jika pria itu ketiduran atau sampai menginap disana. Xia bergidik membayangkan jika itu terjadi.

Karna tak kunjung mendapatkan jawaban, akhirnya Xia menyerah. Dia hanya berharap semoga Marvel tak kenapa napa dan bisa pulang dengan selamat.

Dirasa tubuhnya sudah lelah dan agak mengantuk, akhirnya Xia merebahkan diri. Mungkin esok saat dia membuka matanya, Marvel telah pulang dan seperti biasanya.

-----

"Mas, kenapa mas sekarang nggak terlalu suka sama Marvel? Kan Marvel kayaknya udah berubah deh mas, dan dia juga benar benar udah cinta sama Xia," ujar Teresa mengutarakan pemikirannya.

Darren yang tengah memeriksa pekerjaan yang memang sering dia bawa pulangpun menghela nafas.

Dia meletakkan berkas yang sebenarnya belum selesai dia cek di atas nakas, lalu melepas kacanata yang bertengger di matanya.

"Sebenarnya bukannya papa nggak merestui Marvel kembali ma, papa cuma ngetes Marvel aja, dia bener bener tulus dan mau berjuang untuk Xia nggak. Kalau papa udah lihat perjuangannya untuk meluluhkan Xia kembali, tentu papa nggak akan melarang mereka bersatu kembali." Tutur Darren menjelaskan, sang istri hanya mengangguk mengerti.

"Tapi yang membuat papa agak was was adalah Dara ma, Dara nggak sepolos yang kita kira. Jika Xia terlihat jahat dan kejam di luar, Dara adalah kebalikannya," tambah Darren membuat sang istri menatap sang suami tak mengerti.

"Magsud papa?"

Darren menghela nafas, lalu menatap langit langit kamarnya. "Jika benar Marvel sudah memutuskanya tentu wanita itu tidak akan tinggal diam kan ma,"

"Tapi Dara kayaknya polos polos aja tuh, mama tiup aja udah ilang kek angin," Dengus Teresa dengan wajah sombongnya membuat Darren yang melihat wajah menggemaskan sang istri tak bisa menahan untuk tak mencubit pipi yang masih kencang itu meski sudah mau punya cucu.

"Gini nih, sifat kamu yang kamu turunin ke Xia, dia wajahnya judes sombong, angkuh, dan jelek jelek lainnya," belum sempat Darren menyelesaikan ucapannya Teresa sudah mendelik kesal mendengar sang suami.

"Apa papa bilang?!"

"Eh eh kan papa belum selesai sayang,  " jelas Darren dengan cepat sebelum tanduk sang istri muncul dan nantinya akan berabe.

"Tapi sebenarnya hati mama selembut kapas dibagi 10," ralat Darren namun tetap saja membuat Teresa tetap kesal.

"Yang mas magsud hati lembut apa kesabaran nih,"

Melihat wajah bete sang istri, Darren segera memeluk Teresa dengan gemas.

"Istriku kalau marah makin cantik aja deh,"

----

Pagi hatinya, saat Xia membuka mata dia merasa heran karna tak menemukan Marvel di sampingnya.

"Jadi benar dia tadi malam nggak pulang?" Gumam wanita itu dengan heran. Dia pun segera mencuci wajahnya terlebih dahulu agar lebih segar, dan segera turun.

Saat sampai di bawah, dia menemukan mbok Nah yang masih berkutat di dapur. Baru saja akan menghampiri tiba tiba saja pintu terbuka.

Menampilkan wajah kusut Marvel yang sepertinya sangat kacau. Hingga ketika pandangan mereka bertemu Xia menemukan tatapan aneh dari suaminya itu.

"Xia,"

----

SI ANTAGONIS mengejar cinta sang suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang