Xia masih menunggu jawaban Marvel, dan melihat gelahat Marvel yang seolah menghindari tatapan matanya membuatnya semakin curiga.
"Marvel!" Panggil Xia lagi, membuat Marvel langsung menatap mata indah istrinya itu, lalu menghela nafas dan mendekati sang istri.
"Iya, kemaren sebenarnya aku kemaren kecelakaan, makanya aku nggak pulang karna langsung nyervis kerusakanya cukup parah. Mau ngabarin kamu malah ponsel aku mati. Dan karna.. "
"Tapi kamu nggak papa kan!" Wajah Xia terlihat panik sembari mengecek tubuh Marvel yang di rasa akan terluka.
Marvel menggeleng sembari tersenyum kecil.
"Pentes kamu tadi malam nggak pulang, kenapa bisa kecelakaan sih!" Dengus Xia tak suka. Marvel tertawa melihatnya.
"Mungkin kecapean dan kurang fokus," balas Marvel sembari memeluk tubuh Xia. Saat Xia tak melihat wajahnya, Marvel memejamkan matanya. Dia merapal dalam hati semoga Xia memaafkan segala kebohongan nya jika suatu saat tau.
Tapi dia berharap Xia tak akan pernah tau sebelum dia menyelesaikan semuanya. Jujur saja dia tak siap kehilangan Xia dengan konsekuensi yang terjadi jika Xia tau segalanya. Besar kemungkinan Xia akan pergi meninggalkanya. Dan itu adalah mimpi buruk yang tak ingin Marvel bayangkan sama sekali.
"Tapi tadi malam aku sempat telfon kamu Marv, awalnya terhubung tapi sibuk. Lalu panggilan ke dua udah nggak aktif," ujar Xia yang masih dalam dekapan marvel.
Marvel yang mendengar ucapan Xia sontak saja terkejut, ada tatapan marah di matanya. Tangannya dengan reflek terkepal kuat, seolah begitu kesal dengan seseorang.
Namun begitu Xia melepaskan pelukannya, tatapan Marvel kembali melunak dan tersenyum hangat pada sang istri.
"Kamu pasti capek, istirahat aja dulu." Kata Xia, takut kesehatan suaminya terganggu karna kecapean. Terlebih tadi pagi saat pulang bukanya langsung istirahat malah olahraga yang tambah membuatnya capek.
"Nggak ah, sekalian nanti habis makan malam aja." Tolak Marvel sembari merebahkan diri disamping Xia.
Xia yang melihat ponsel Marvel di atas nakas belum di chargerpun segera meraihnya dan menchargernya agar saat nanti pergi, sudah terisi.
"Jangan rebahan, mandi dulu biar lebih enakan badannya Marvel," kata Xia melihat Marvel yang memejamkan matanya.
"Kamu duluan aja yah, aku lagi males."
Meskipun kesal dengan Marvel, Xia tetap bangkit dengan pelan untuk mandi terlebih dahulu.
Begitu Xia pergi dan pintu kamar mandi tertutup, Marvel membuka matanya. Dia menatap foto pernikahannya dengan sendu.
"Apa aku telah menodai pernikahan kita sayang?" Gumam Marvel dengan mata berkaca kaca.
"Seharusnya, aku nggak pergi kemaren, aku nemenin kamu. Dan semuanya nggak akan serumit ini!!"
"Aku mohon Xi, kalau suatu saat nanti kamu tau. Jangan tinggalin aku. Tapi aku janji aku akan beresin semuanya sebelum kamu tau. Semoga!"
Ketika Marvel memejamkan matanya dia kembali mengingat kejadian kemaren. Kejadian yang dia sesali seumur hidup dan dia bersumpah tak akan memaafkan semua orang yang terlibat didalamnya.
Flashback!!
Marvel yang tengah berbincang, dengan Kek Parto, di kejutkan dengan teriakan mbok Narti yang mengatakan jika Dara pingsan.
Marvel yang ikut panikpun masuk begitupun kek Parto yang menyusul.
Sesampainya di kamar, dia mendapati wajah pucat Dara yang sudah tergeletak di lantai. Marvel pun segera membopongnya ke atas ranjang.
"Kenapa bisa begini nek?" Tanya kek Parto pada istrinya itu yang masih menangis.
"Nenek nggak tau, tadi habis ngobrol tiba tiba aja Dara pamit mau kekamar mandi eh belum sampai ke pintu udah pingsan, jadi nenek panik!"
"Coba kasih wewangian aroma terapi nek, biar Dara cepat sadar." Kata Marvel memberi saran.
Nek Nartipun segera melaksanakan apa yang Marvel perintahkan, dan duduk disamping Dara yang terlihat lemas sembari memejamkan mata.
"Nak Marvel, jangan pulang dulu ya. Nenek sangat cemas nanti kalau ada apa apa sama Dara nggak ada yang bisa bantu, setidaknya sampai Dara sadar," pintar nenek itu dengan wajah memohon, Marvel yang di landa kebingungan belum bisa menjawab. Nek Narti yang melihat keraguan di mata pria itu segera menggenggam tangan Marvel penuh permohonan.
"Nenek mohon nak, setidaknya sampai Dara sadar. Nenek takut cucu nenek satu satunya itu kenapa napa,"
Melihat wajah tua itu membuat Marvel tak tega, diapun mengangguk. Dia berharap Dara segera siuman dan dia bisa segera pulang.
Beberapa jam setelahnya, Marvel melihat jam di tangannya menunjukan angka 10 malam. Dan Dara tak kunjung sadar, tapi dia bertekat. Semalam apapun nanti saat Dara sadar dan memastikan tak ada apa apa, Marvel akan segera pulang.
Hingga saat yang di tunggu Marvel tiba, dia mendengar dari mbok Narti jika Dara membuka matanya dan sadar sepenuhnya.
"Mas!" Panggil Dara dengan nada lemas.
Marvel segera mendekat, diapun menanyakan apa yang Dara butuhkan. Namun wanita itu hanya menggeleng saja.
"Mas bisa ngobrol sebentar? Diluar aja, takutnya kalau di dalam malah di sangka yang tidak tidak!" Kata Dara sembari bangkit.
"Kamu udah enakan?" Tanya Marvel melihat Dara yang berjalan tanpa mau di papah.
"Udah mas, tadi pingsan mungkin karna kecapean aja!" Kata wanita itu. Memang wajah Dara sudah tak sekuat tadi, bahkan terlihat lebih segar.
Sedangkan, kek Parto sudah tidur karna kecapean. Maklum pria tua itu sudah sering sakit sakitan, dan jika di suruh bergadang nanti bisa bisa sakitnya akan kambuh lagi. Jadi Marvel menyarankan agar kakek Parto segera istirahat saja, sudah ada dia dan nek Narti yang menjaga.
"Mas mau minum kopi atau teh? Biar Dara buatkan dulu!" Kata Dara setelah keduanya duduk di ruang TV.
"Nggak usah, usah hampir jam 11, aku mau langsung pulang aja!" Kata Marvel menolak, karna jika dibuatkan minuman lagi mungkin akan lama.
"Tapi mas, ini sudah malam, semisal nanti mas pulang dalam keadaan mengantuk bagaimana? Setidaknya minum kopi dulu mas biar nanti mas nggak mengantuk dijalan!"
Akhirnya, Marvel pun mengangguk, baru saja Dara akan bangkit tiba tiba saja nek Narti sudah datang dari dapur membawa dua minuman. Teh untuk Dara dan kopi untuk Marvel.
"Maaf ya nak, gara gara kejadian Dara pingsan kamu jadi pulang agak larut!" Kata nek Narti dengan nada yang begitu halus, tidak seperti tadi sore yang begitu ketus padanya.
"Tapi tetep saya nggak bisa menginap nek, nanti setelah ngobrol sama Dara saya juga akan pulang!" Balas Marvel berharap wanita tua itu mengerti. Namun melihat nek Narti yang tersenyum membuatnya lega.
"Iya nenek ngerti, kamu kan banyak kerjaan, jadi nenek gak maksa kamu buat menginap kok. Maafin sikap kurang enak nenek tadi sore ya!"
"Iya nek, nggak papa kok!"
"Yaudah, ini di minum dulu, nenek buatkan karna biar nanti pas nak Marvel pulang bisa lebih enakan nyetirnya!!"
Marvelpun mengangguk, dan tanpa curiga meminum minuman yang nek Narti berikan padanya.
Tanpa dia sadari diam diam nek Narti dan Dara tengah tersenyum miring melihat Marvel yang meminum minuman itu.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
SI ANTAGONIS mengejar cinta sang suami
Fiksi RemajaAlexia Zarne Merchez, anak konglomet yang mencintai laki laki sekertatis kakaknya, Marvel Ardana. yang sudah mempunyai pacar yang sangat dicintai, Dara Anetta. Xia yang sangat mencintai Marvel membuat rencana licik dengan kekuasaan keluarganya memb...