41

2.2K 36 0
                                    

Seperti janjinya, Marvel mengunjungi rumah Dara setelah sebelumnya berpamitan pada Teresa saat Xia sudah tertidur. Dan mertuanya itu tak keberatan jika Marvel pergi, mungkin memang sedang ada urusan.

Sesampainya di rumah Dara, wanita itu langsung memeluknya, namun Marvel langsung melepaskannya dan menarik Dara untuk segera masuk.

Saat sampai di dalam Dara kembali bergelayut manja pada Marvel. Entah mengapa Marvel menjadi risih saat Dara seperti wanita yang haus perhatian.

"Kamu beberapa hari ini kemena sih mas? Katanya mau ngerawat aku. Tapi malah sampai berhati hati nggak bisa dihubungi!" keluh Dara dengan wajah yang dibuat kesal.

Marvel menghela nafas, dia meneliti beberapa bagian kulit Dara yang memang sudah agak mengering, bekas luka luka di area dengkul dan siku.

"Kenapa bisa kamu ditabrak Xia, Ra?" tanya Marvel memastikan, sebenarnya dia tak terlalu yakin jika Xia lah yang sengaja menabrak Dara. Karna selama ini Xia selalu menepati janjinya untuk tidak menyelakai Dara selama dia masih menikah dengan Xia. Dia yakin Xia tak akan mengingkari janjinya.

"Iya mas, dia pasti sengaja nabrak aku, soalnya kenapa pas banget pas suasana sepi," kekeh Dara dengan wajah yang dibuat yakin.

"Kamu punya buktinya?" tanya Marvel kembali, Dara menjadi gelagapan mendengarnya.

"Kok mas seakan akan malah menuduhku yang mengada ada, mas udah nggak percaya sama aku?" Dara memasang jurus andalannya agar Marvel membelanya, namun bukanya panik Marvel malah terlihat lelah dan seolah malas membuat Dara bertanya tanya dengan 2 hari ini Marvel tak ada kabar sama sekali.

"Sebenarnya aku kesini mau bilang sesuatu Ra!" putus Marvel tak ingin basa basi, karna dia harus kembali kerumah sakit untuk kembali menjaga Xia. Dan memastikan jika Xia tak dekat dekat dengan dokter bernama Erik itu.

Dara menatap penasaran kearah Marvel yang terlihat serius, dan tak seperti biasanya akan perhatian padanya. Bahkan dia sama sekali tak menanyakan perihal kondisi lukanya yang sembuh atau belum.

"Bicara apa mas?" tanya Dara.

Marvel menghela nafas beberapa kali, dia siap mendapat cacian, makian bahkan tamparan Dara jika memang dia ingin melakukannya. Mungkin dia memang pantas mendapatkanya.

"Sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini ya!!"

Bagai petir di siang bolong Dara mendengarnya, dia bahkan sampai syok beberapa detik mencerna apa yang Marvel ucapkan.

"Mas bilang apa tadi? Kyaknya aku salah denger deh!" Dara mencoba memastikan sekali lagi, padahal dia sebenarnya sudah tau dari melihat wajah Marvel yang serius, jelas saja Marvel tak bercanda. Namun dia ingin mendengar sekali lagi berharap dia memang salah dengar.

"Maaf Dara, sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini, dan aku harap kamu dapat yang lebih baik daripada aku!" jelas Marvel dengan berat hati. Dia tak berani melihat ke wajah Dara yang pastinya menatapnya dengan kecewa.

Dara tertawa hembar, namun air matanya mengalir. Dia menatap Marvel yang menunduk seolah tak ingin melihatnya.

"Mas udah beralih cinta sama bos mas itu? Udah dikasih apa sama dia sampai mau ninggalin aku??!" tanya Dara dengan air mata yang mengalir.

Marvel mendongak menatap Dara yang menatapnya kecewa, juga menangis sesenggukan.

"Bukan perihal cinta atau apa yang dikasih Xia sama aku Ra, tapi aku sadar selama ini aku salah. Nggak seharusnya aku punya pacar saat aku udah beristri!" jelas Marvel berharap Dara mengerti.

Dara tertawa lebih keras lagi seolah mengejek ucapan Marvel barusan.

"Setelah apa yang aku korbanin selama ini? Pekerjaan? Harga diri yang selalu si Xia itu injak injak. Demi apa mas? Demi mempertahankan mas, namun apa balasan mas sekarang? Mas malah milih dia dibanding aku yang selalu nemenin mas sejak dulu, mana janji mas yang mau nikahin aku dan bangun rumah tangga yang manis sama aku, bulshitt!!"

Marvel hanya bisa terdiam mendapatkan semua umpatan dan hanya mendengar apa yang Dara ucapkan. Memang, Dara mungkin kehilangan pekerjaan sampai hanya kerja di cafe karna dirinya. Namun bagaimana, rasa itu telah hilang beralih pada Xia yang selama ini perjuanganya juga tak main main.

"Maaf!" gumam Marvel, hanya itu yang bisa diucapkannya sekarang.

Dara menggeleng "Aku juga minta maaf mas, aku nggak mau putus. Dan nggak akan lepasin mas gitu aja!" ujar Dara dengan kekeh.

Marvel menatap Dara yang kini menatap kelain arah.

"Tapi Ra, aku.. Aku... " ucapan Marvel yang ingin mengatakan jika dia sudah tak mencintai Dara lagi hanya tersangkut ditenggorokan, entah mengapa dia tak tega mengatakan itu pada Dara dan lebih melukai hatinya.

"Aku apa mas?" Dara menatap Marvel nyalang "karna mas udah nggak cinta sama aku? Cintanya mas udah beralih pada mbak Xia?" tebak Dara yang Marvel benarkan. Hanya saja pria itu hanya diam, hingga Dara mampu menebak jika ucapannya benar.

"Apa aja yang mbak Xia kasih sampai sampai mas beralih cinta sama dia?" tatapan Dara kembali menyendu, "kehormatan? Mbak Xia udah kasih semuanya pada mas? Aku juga bisa mas? Tapi mas yang selalu nolak, kenapa mas nggak mau sama aku tapi ngelakuin sama mbak Xia? Kenapa mas??" pekik Dara dengan frustasi.

"Bukan itu Ra, aku bahkan belum menyentuh Xia sedikitpun, tapi perasaanku ke dia udah berubah Dara. Aku nggak mau nyakitin kamu jika terus terusan begini. Aku juga nggak mau nyakitin perasaan Xia lebih jauh lagi," Marvel berbisik pelan ketika di akhir kalimatnya. Namun Dara mampu mendengarnya, hingga membuat wanita itu tersenyum sendu .

"Kenapa mas bawa aku dalam kehidupan rumah tangga kalian jika mas pada akhirnya akan nyakitin aku mas?" bisik Dara dengan lirih dan menyakitkan, membuat Marvel semakin dibuat merasa bersalah.

"Mas udah janji sama kakek nenek aku didesa mau jaga aku sampai kita bener bener nikah. Dan mas juga udah janji bakal jaga aku di depan makam kedua orang tua aku mas," tambah Dara mengiba, membuat Marvel semakin dilanda kebingungan yang luar biasa.

Jelas saja dia tau seluk beluk kehidupan Dara, karna dia menjalin hubungan dengan wanita itu tak singkat. Bahkan Dara sempat memperkenalkan nya pada kakek neneknya yang ada di desa, dan nenek kakek itu menyambutnya dengan begitu hangat.

"Mas tega nyakitin hati wanita tua yang selalu menunggu kedatangan mas Marvel saat berkunjung kesana? Mas tega meredupkan sinar kebahagiaan mereka saat lihat mas sana aku bahagia. Mas tega?" Dara semakin membuat Marvel dilanda dilema yang luar biasa. Dia seakan tak bisa memilih. Dia mencintai Xia, namun juga tak bisa meninggalkan Dara begitu saja.

"Aku bisa tetap jaga kamu tanpa menikah sama kamu Dara!"

-----

SI ANTAGONIS mengejar cinta sang suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang