bab 17

2.7K 81 10
                                    

****

Setelah mendapat perkataan Dean yang menyakitkan dan membuatnya malu, Dara buru buru keluar dan tak lama disusul Marvel yang sebelumnya meminta izin pada Dean dan Dean mengijinkanya.

Kini keduanya berjalan kebawah melalui tangga darurat bukan lift yang lumayan sepi dan jarang dilalui orang orang karna tentu saja mereka malas berjalan jika tidak benar benar kondisi yang mendesak atau lift rusak.

Keduanya duduk di tangga, Dara masih kesal antara marah dan juga malu menjadi satu.

"Semua ini gara gara Xia, pak Dean tidak pernah semarah dan mempermalukan aku kayak gini sebelumnya!!"

Mendengar gerutuan Dara yang sejak tadi menyalahkan Xia membuat Marvel hanya menghela nafasnya lelah.

"Tapi ini udah konsekuensi kamu dara, kan aku udah bilang sebelumnya kalau kamu gegabah pasti semuanya akan runyam kayak gini, untung saja Xia hanya memecatmu tidak membiarkan kamu malu dan dihujat seluruh indonesia!"

Dara yang mendengar itu lantas langsung menoleh kearah kekasihnya dengan cepat, dia menatap Marvel heran "Magsudnya?"

"Pas dimall kemaren ada banyak orang yang vidio in pertengkaran kita, dan dipost dimedia sosial dan langsung viral, untung saja Xia berhasil cepat dan menenggelamkan berita itu kalau tidak aku ga bisa bayangin apa yang terjadi kedepannya."

"Apa???" Dara melotot tak percaya, bahkan dia terkejut bukan main mendengar perkataan Marvel barusan.

"Pantas saja, aku ngerasa nggak terjadi apa apa sejak aku masuk kantor tadi pagi" Dara kembali berguman namun lirih hanya saja Marvel berhasil mendengarnya.

"Tapi meskipun begitu dia nggak berhak mecat sembarangan juga dong" Dara tetap ngotot nggak mau salah dan dia tidak terima dipecat secara tiba tiba.

"Seperti yang Dean katakan, Xia, orang yang kamu permalukan adalah anak pemilik kantor Dara, jadi kamu nggak bisa seenaknya, bahkan aku disini mau bilang sama kamu, untuk minta maaf secara langsung sama dia biar masalah nggak semakin rumit."

Mendengar ucapan kekasihnya yang menyuruhnya meminta maaf pada Xia membuat Dara langsung menatap Marvel tak suka "Minta maaf? Buat apa? Dia juga yang mulai."

"Mulai apa Dara?" Marvel mencoba bersabar menghadapi mood jelek kekasihnya yang kian menjadi jadi.

"Mulai ngegoda kamu, kamu juga sih yang bohongin aku, coba aja kalau .. "

"Masih mau dibahas lagi? Mending kamu beresin barang barang kamu dan coba persiapan ngelamar kerja ditempat lain semoga cepat keterima."

Mendengar itu Dara kembali merengek meratapi nasipnya yang dipecat "Tapi udah nggak sekantor lagi sama kamu, kalau makan siang udah nggak sama kamu, kamu pasti nanti ditemenin Xia terus!"

Lama lama Marvel lelah dengan tingkah dara yang berlebihan namun dia mencoba berfikir positif mungkin memang saking Dara mencintainya dan takut dia berpaling.

"Udah jangan aneh aneh sekarang kamu beresin barang barang kamu , aku mau kembali, gak enak sama dean kalau aku tinggal lama lama" jelas Marvel sembari mengusap rambut Dara menenangkan.

Akhirnya darapun mengangguk mengerti dan turun kebawah menuju tempatnya bekerja, namun kali ini bukan berkerja namun mengemasi barang barangnya karna dia bukan lagi karyawan dikantor ini.

****

Makan siangpun tiba, dan benar saja Xia sudah ada didepanya ketika Marvel baru saja akan bangkit.

"Ayo aku temenin makan siang!"

Marvel melirik Dean sekilas lalu berjalan keluar diikuti Xia dibelakangnya namun Xia dengan cepat merangkul tangan Marvel begerak mendekat dan berbisik "Ini demi kamu, juga Dara, kamu nggak mau beberapa orang yang udah melihat kehebohan kemaren pada bertingkah kan."

Setelah dirasa tubuh Marvel sudah terbiasa dengan tingkah manjanya yang menempel Xia semakin berani dan beberapa kali menyenderkan kepalanya dibahu Marvel dan benar saja beberapa orang yang dilewatinya terlihat merasa aneh namun tidak berani bertindak lebih jauh.

Sesampainya dikantin dara segera memanggil penjaga kantin untuk melayaninya dan juga Marvel.

Beberapa kali Xia berlaku romantis seperti menyuapi Marvel dan sepertinya Marvel tidak keberatan dengan itu hingga mampu mematahkan beberapa argumen orang orang yang menyangka jika Marvel dan Dara masih ada hubungan mungkin saja hanya Dara yang masih mencintai Marvel.

Memang sudah ada beberapa orang yang sudah tau jika Dara dipecat namun tidak tau apa penyebabnya dan para karyawan kantor tidak ada yang berani membicarakan itu dikantor.

Setelah acara makan siang selesai, Xia kembali kebutiknya untuk mengurus beberapa rancangan yang dipesan kostumernya.

Setelah pulang kerja seperti biasa Marvel dengan segala rutinitasnya mengunjungi rumah kos Dara, dan Xia yang selalu membuntutinya.

"Aku beliin ice cream, pasti mood kamu masih rusak" Marvel memberikan sekantong makanan yang berisi beberapa ice cream dengan merk bervarian, Darapun segera menerimanya dengan senyum sumringah dan langsung membukanya.

"Kamu udah nentuin mau ngelamar lagi dimana?"

"Emm belum, mau libur beberapa hari dulu baru cari kerja lagi, mau reflesing otak" jawab Dara sembari menjilat ice cream dengan senangnya.

Marvel terkekeh ketika melihat mulut dara belepotan, dia membersihkan bibir itu sembari terus bergumam mengatakan dara seperti anak kecil.

"Kan aku emang anak kecilnya kamu kan" Goda Dara sembari mengedipkan sebelah matanya, sontak saja Marvel tertawa gemas melihatnya.

Setelah dirasa cukup malam, dan mood pacarnya ini sudah membaik Marvelpun pamit pulang.

Sesampainya dirumah dia merasa heran ketika mobil Xia tidak ada dirumah, setahunya tadi mobil xia masih ada ditempat biasa, tempat yang biasanya Xia menguntitnya jika bersama dengan Dara.

Dia berinisiatif menelfin Xia namun diurungkan mengingat dia tidak pernah menelfon wanita itu terlebih dahulu, namun diam diam dia juga khawatir kemana wanita itu larut malam begini.

Dia menggeleng mencoba acuh dan masuk kedalam rumah lalu bebersih diri, setelahnya dia memainkan ponsel diatas ranjang, cukup lama hingga jam menunjukan pukul setengah dua belas namun Xia tak kunjung pulang.

Diapun mencoba menurunkan egonya dan menelfon Xia namun baru saja mencari nomernya suara deru mobil Xia membuatnya urung, dia berjalan sedikit tergesa menuju balkon melihat mobil Xia yang baru saja masuk gerbang.

Diapun bergegas kembali dan berbaring diranjang, dan menainkan ponselnya lagi sekitar 10 menit dia tak mendapati Xia masuk kamar, penasaran diapun turun dan sedikit terkejut mendapati Xia yang malah tertidur disofa dengan wajah pucat dan meringkuk layaknya orang sakit.

Marvel mendekat mencoba melihat lebih dekat namun diurungkan, diapun mencoba mengabaikanya dan berjalan menuju kulkas untuk minum.

Dia terdiam cukup lama dimeja setelah menenggak segelas air putih, menimang harus mengecek kondisi Xia atau tidak, disisi lain dia merasa tidak perlu dan bukan urusannya namun disisi lain dia juga kasian pada wanita yang berstatus istrinya itu.

Akhirnya egonyapun kalah, dia mendekat dan mengecek kondisi Xia, tangannya mendarat pada kening Xia namun tidak terlalu panas tapi kenapa wajah wanita itu pucat dan seolah kedinginan.

Dengan rasa iba diapun membawa tubuh Xia yang sangat ringan itu kekamar mereka.

****

Selamat membaca gays... 🥳 jangan lupa vote dan  komentar kalian😉

SI ANTAGONIS mengejar cinta sang suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang