50

1.7K 32 0
                                    

Setelah pelepasan yang entah sudah berapa kali, Marvel ambruk diatas Xia. Hingga kemudian dia sadar nantinya akan membuat Xia kesulitan bernafas karna badannya yang lebih besar dari Xia, terlebih Xia habis sakit. Akhirnya Marvel pun menggulingkan tubuhnya di samping san merengkuh tubuh Xia dalam dekapannya.

Xia yang masih malu malu hanya bisa menyembunyikan wajahnya didada Marvel.

"Makasih sayang!" Gumam Marvel sembari mengecup kening Xia dalam dekapannya.

Hingga tiba tiba saja Marvel mengaduh ketika dadanya dicubit kecil oleh Xia, namun panasnya luar biasa.

"Apaan sayang sayang." Desisnya dengan kesal, meskipun sebenarnya salah tingkah.

Marvel tersenyum dan makin menciun pipi Xia dengan gemas membuat Xia tertawa karna geli.

"Emang nggak boleh panggil istri sendiri sayang??" Ujar Marvel sembari merapikan rambut Xia yang menutupi wajahnya.

"Nggak," ketus Xia bercanda, Marvel tertawa mendengarnya.

"Yaudah, manggil sayangnya ke dedek utun aja deh!" Kata marvel sembari mengecup perut Xia yang masih datar.

Xia yang merasa ke gelian kembali tertawa dan berusaha mengusir Marvel yang tengah mengecup perut Xia terus menerus.

Setelah selesai menjauhkan wajah Marvel dari perutnya dia segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Sedangkan Marvel yang melihat Xia yang berusaha menutupi tubuhnyapun malah tertawa. Merasa lucu dengan wajah merah istrinya itu.

"Ngapain sih ditutupin, orang aku udah lihat semuanya,"

Dengan kesal Xia melempar bantal yang ada di sampingnya dan tepat mengenai kepala Marvel. Bukanya marah, Marvel malah tertawa gemas dengan tingkah istrinya itu.

Marvel kembali memeluk tubuh Xia meskipun terhalang selimut yang dipakai istrinya itu.

Xia menyamankan diri dalam dekapan suaminya itu.

"Makasih yah, udah jaga diri kamu buat aku!" Ujar Marvel sembari mengecup rambut Xia dengan tulus, Xia mengangguk pelan, hingga kemudian dia menyadari sesuatu, dia mendongak dan menatap suaminya itu dengan tatapan penasaran.

"Mas?"

Marvel menatap Xia dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Hm?"

"Mas pernah emm.." Xia terlihat ragu untuk bertanya, membuat Marvel semakin penasaran, tangannya beralih mengelus pipi sang istri yang terlihat memikirkan sesuatu, terlebih mata indah itu tak mau menatap kearahnya.

"Pernah apa?" Tanyanya sembari menarik wajah Xia kembali agar kembali menatapnya.

"Mas pernah bermain sama Dara?" Tanya Xia dengan mata penuh harap, juga ada tatapan penasaran disana. Marvel terpaku sejenak. Membuat fikiran Xia kemana mana, dan semakin tak tentu.

Xia tersenyum kecil, namun matanya penuh dengan kekecewaan. "Udah aku kira sih, segitu cintanya dulu kalian berdua, mustahil kalau nggak ngelakuin itu,"

Marvel masih terdiam sembari menatap mata Xia yang berembun dan siap tumpah dalam beberapa detik, hingga saat satu tetes air mata itu turun Marvel segera menghapusnya, dan kembali menangkap wajah Xia dan mengarahkanya padanya.

"Aku nggak pernah berhubungan sama dia, kamu yang pertama. dan hanya kamu satu satunya tubuh yang akan menyatu sama tubuhku!" Ujar Marvel dengan tegas, membuat xia menatapnya dengan tatapan polos.

"Mas serius, nggak pernah berhubungan badan sama Dara?" Tanya Xia ulang, memastikan apa yang Marvel katakan tadi. Marvel mengangguk.

"Tapi.. " Marvel menggantung kalimatnya membuat Xia yang hampir saja menyunggingkan senyum manisnya kembali menariknya kembali, dan menatap Marvel was was.

"Maafin aku yah, tapi aku pernah petting sama dia!" Cicit Marvel membuat Xia langsung mendelik dan memukul Marvel dengan keras. Matanya kembali berkaca kaca dan akhirnya tumpah, hampir saja dia bangkit dan pergi meninggalkan Marvel namun Marvel dengan sigap menahan Xia yang akan berbalik lalu memeluk wanita itu dengan erat.

"Maafin aku sayang! Aku mohon, maafin aku!!" Gumam Marvel sembari memeluk Xia dengan erat, Xia masih sesenggukan dalam dekapan Marvel, dan terus saja memberontak hingga beberapa menit kemudian tenaganya melemah dan seolah tak punya tenaga lagi untuk memukul suaminya itu.

"Kamu jahat!!" Gumam Xia dengan lirih, isakannya masih terasa namun tak sekencang tadi.

"Maaf!!" Marvel masih mempertahankan dekapannya.

Hingga kemudian Marvel kembali menarik wajah Xia lagi, namun Xia berusaha tak melihat wajah Marvel dengan memalingkan wajahnya namun tenaga Marvel yang lebih kuat tak bisa terelakkan.

"Maafin mas yah!" Ujar Marvel dengan lembut, Xia berusaha menatap ke lain arah asal tak menatapnya. Namun Marvel selalu bisa membuatnya kalah.

"Dimaafin?" Tanya Marvel kembali ketika berhasil membuat Xia menatapnya. Bukanya menjawab, mata Xia malah kembali memerah dan berakhir meneteskan air mata, membuat Marvel kembali mengusapnya lagi dan lagi.

"Jangan diulangin lagi!" Balas Xia pada akhirnya dengan wajah cemberut, namun malah terlihat lucu dan begitu menggemaskan. Karna bibirnya yang merah bekas ciumannya yang sangat bruntal, pipinya yang memang sudah mulai cubby dan mata yang sembab seperti bola pimpong. Membuat Marvel mati matian menahan diri untuk tak menerkam kembali istrinya itu.

"Cuma kamu yang akan aku sentuh, dan tubuhku cuma sama kamu aja maunya!"

Xia masih mempertahankan wajah cemberutnya membuat pertahanan Marvel runtuh dan mencium bibir bengkak Xia, namun tak berlangsung lama karna Xia menarik rambutnya.

"Kok ditarik sih!" Protes Marvel sembari mengusap rambutnya yang kulit kepalanya terasa perih.

"Kamu, aku aja belum aku maafin udah main minta jatah aja!" Kata Xia dengan wajah dibuat marah.

Marvel terdiam sejenak, dia baru sadar jika sebenarnya masalahnya dengan Xia belum benar benar membaik, bahkan saat pergi saja Xia masih memasang wajah juteknya. Namun kenapa bisa dia mendapatkan hati istrinya itu dengan mudah.

"Aku lupa kalau kamu masih marah sama aku," Marvel menyengir sembari menggaruk tengkuknya, Xia mendengus dan memasang wajah kesalnya.

Namun kemudian Marvel yang menyadari satu hal mendekatkan wajahnya pada Xia hingga tak memberi jarak sedikitpun, bahkan hidung mereka bersentuhan.

"Pasti selama ini kamu cuma mau ngetes aku aja kan? Nggak benar benar marah dan mau pisah sama aku kan? Ayo ngaku?!!" Tuding Marvel membuat Xia gelagapan, dia hendak menghindar dan pergi. Namun baru saja menurunkan kakinya dari ranjang, dia sudah meringis sakit, hingga membuat Marvel panik.

"Kenapa?" Tanyanya sembari menilik kearah kaki Xia, dia kira kaki istrinya itu terkena sesuatu atau apa.

Hingga ketika dia menyadari Xia menyentuh daerah kewanintaannya dia mulai faham, dan tersenyum malu begitupun dengan Xia.

Namun agaknya, wanita itu berusaha menutupi rasa malu dan gugupnya.

"Apa?? Kamu kan yang bikin aku gini!!" Tudingnya dengan wajah kesal, Marvel yang mendapatkan omelan Xia malah tertawa.

"Tapi enakkan? Siapa yang minta nambah tadi?"

"Marvel, nggak yah!! Kamu yang minta nambah!" Xia mencoba menyerang marvel kembali, hingga membuat Marvel terjungkal diatas kasur. Namun dengan iseng diapun menarik Xia juga dan kini Xia berada di atasnya.

"Mau nambah lagi?"

----

SI ANTAGONIS mengejar cinta sang suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang